Teknologi

Apakah Benar Mobil Otonom Lebih Aman dari Mobil Biasa?

Mobil otonom merupakan mobil yang dapat berjalan tanpa perlu dikendalikan oleh seorang supir seperti mobil-mobil biasa pada umumnya.

Sukris Susanti21 Desember 2020

Mobil otonom merupakan mobil yang dapat berjalan tanpa perlu dikendalikan oleh seorang supir seperti mobil-mobil biasa pada umumnya. Mobil otonom ini kabarnya sudah ramai diperbincangkan sejak tahun 2000an loh dan saat ini mobil tanpa supir ini sudah terealisasi sejak tahun 2016 silam dengan Amerika Serikat sebagai negara pertama yang menerapkan teknologi ini. Wah keren sekali ya perkembangan teknologi setiap tahunnya, bayangkan saja kita dapat bersantai ria di mobil kita sembari menyantap sarapan pagi tanpa perlu ribet sambil mengemudi.

Dalam pembuatannya, perusahaan otomotif pengembang mobil otonom menggunakan sebuah sensor sebagai representasi sosok manusia yang biasanya mengendarai mobil. Ada beberapa sensor yang digunakan pada mobil otonom yakni kamera, laser, radar serta sensor ultrasonik. Cara kerja dari mobil otonom ini hampir sama seperti otak manusia, setiap data yang masuk akan dikumpulkan ke sistem komputer yang terdapat di mobil dengan menggunakan algoritma khusus, lalu akan ada keputusan akhir dari semua informasi yang terkumpul sehingga dapat diputuskan kapan mobil otonom harus menginjak rem, pedal gas, berbelok, menyalakan lampu sen ataupun memutar arah.

Terdapat 6 tingkatan yang ada pada mobil otonom, yang pertama yaitu tingkatan tanpa otomatisasi yang saat ini kebanyakan mobil beredar pada tingkatan otonomi ini. di tingkatan tanpa otomatisasi, pengendara mengoperasikan mobil secara manual seperti biasa namun bedanya pengendara akan mendapat bantuan fitur autonomus emergency braking. Tingkatan kedua dari mobil otonom yaitu bantuan pengemudi, di tingkatan ini pengemudi dapat menggunakan fitur adaptive cruise control yang dapat membantu pengemudi untuk memantau aspek lain dari mengemudi seperti halnya mengerem dan menyetir. Tingkatan yang ketiga, yakni otomatisasi mengemudi bersyarat. pada tingkatan ke tiga ini, mobil dapat memprediksi keadaan sekitar lalu mengambil keputusan kapan harus menyalip kendaraan di depannya. Tingkatan ke empat yakni otomasi mengemudi tinggi, mobil sudah sangat pintar pada tingkatan  ini. kendaraan dapat mengerem, memantau keadaan sekitar, serta mengambil tindakan kapan harus berpindah jalur, berbelok sampai menyalakan lampu sein. Dan tingkatan yang terakhir yaitu tingkatan otomasi penuh, yang merupakan level paling atas dari sistem otomasi mobil. Pada level otomasi penuh, manusia tidak lagi dibutuhkan untuk mengendarai sebuah mobil, mobil sudah cukup pintar untuk menentukan apa yang harus dilakukan.

Lalu siapa sih yang nggak ingin punya mobil otonom seperti ini, namun dibalik kecanggihannya ada beberapa hal yang perlu kalian pertimbangkan sebelum berniat membeli mobil jenis otonom ini. Yang pertama adalah harganya, bisa dikira-kira ya berapa harga yang harus dibayarkan untuk mobil yang setara dengan mobil teknologi milik google yang digunakan menggambar peta di google map. Pertimbangan ke dua yakni kondisi jalanan Indonesia yang masih sulit rasanya bagi mobil otomatis untuk beradaptasi, mulai dari jalanan yang berlubang-lubang, sempit dan masalah lainnya. Pertimbangan yang terakhir yaitu dampak yang akan sangat besar berpengaruh pada hilangnya profesi supir dan profesi serupa lainnya. Teknologi akan semakin mengurangi kegiatan manusia.

Nah, dengan beberapa pertimbangan diatas, apakah kalian yakin mobil otonom akan lebih aman daripada mobil-mobil biasa?

 

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait