Open Rack Vaporizer (ORV) adalah jenis LNG Vaporizer yang menggunakan panas air laut untuk mengubah LNG menjadi Natural Gas (NG). Penggunaan ORV untuk kapasitas regasifikasi yang relatif besar. Dari seluruh LNG Vaporizer di dunia, 70% di antara nya adalah jenis ORV. 

LNG mengalir ke atas di dalam heat transfer tube pada ORV. Terjadi pertukaran panas dengan air laut yang mengalir ke bawah di luar heat transfer tube, untuk mengubah LNG kembali menjadi NG. Heat transfer tube ORV terbuat dari aluminum alloy. Persyaratan air laut untuk ORV pada Terminal Regasifikasi LNG adalah sebagai berikut:

• Suhu minimal air laut adalah 5 °C
• Total suspended solid < 80 ppm
• pH air laut = 7,5 - 8,5
• Residual Chlorine < 0,5 ppm
• Partikel > 5 mm harus dihilangkan karena dapat menyumbat aliran air laut yang turun di luar heat transfer tube sehingga aliran tidak seragam. 

Pada bagian atas ORV, suhu di dalam tube merupakan suhu yang tertinggi, karena sudah menjadi fase gas. Begitu juga untuk suhu di luar tube pada bagian atas lah suhu air laut yang tertinggi.

Sedangkan pada bagian bawah ORV, suhu di dalam tube terendah karena masih dalam bentuk LNG (-160 °C). Begitu juga untuk suhu di luar tube pada bagian bawah suhu air laut yang terendah, karena panas dari air laut dipakai untuk regasifikasi LNG

Rendahnya suhu pada bagian bawah ORV dapat menimbulkan masalah seperti terbentuk lapisan es di negara musim dingin. Lapisan es dapat mengurangi heat transfer area.

Untuk mengatasi masalah ini, Osaka Gas dan Kobelco di Jepang pada tahun 1998 mengembangkan SUPERORV untuk meminimalkan pembentukan es pada bagian bawah. Perbedaan Conventional ORV dengan SUPERORV dapat dilihat pada gambar berikut:

SUPERORV memiliki duplex structure (struktur tabung ganda) pada vaporizing section. LNG yang mengalir pada annular channel berubah menjadi fase vapor lebih cepat, sehingga menghambat pembentukan es dari air laut pada permukaan luar tube.

Kelebihan lain dari SUPERORV dibandingkan dengan Conventional ORV adalah sebagai berikut:

• Laju aliran air laut yang dibutuhkan berkurang 15% dibandingkan Conventional ORV
• Kapasitas penguapan tiap heat transfer tube 3 kali lebih besar dibandingkan Conventional ORV
• Biaya konstruksi berkurang 10% dibandingkan Conventional ORV
• Luas area yang dibutuhkan untuk instalasi berkurang 40% dibandingkan Conventional ORV
• Biaya operasi berkurang 15% dibandingkan Conventional ORV