Segala jenis bisnis pasti pernah melakukan kesalahan. Meskipun berskala kecil, bisnis UMKM juga tidak luput dari masalah akuntansi. Dalam artikel ini, AnakTeknik akan menjelaskan berbagai kesalahan akuntansi yang sering terjadi pada UMKM.
UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Singkatnya, UMKM adalah usaha atau bisnis yang dilakukan oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah tangga. Perkembangan UMKM di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh pemerintah sangat mendukung pengembangan pegiat usaha kecil dan menengah.
- Selain mengetahui pengertian UMKM dan berbagai jenisnya, sobat AnakTeknik juga perlu mempelajari apa saja fungsi dari usaha skala kecil ini. Berikut ini lima fungsi penting dari UMKM, antara lain yaitu:
- Memenuhi semua kebutuhan masyarakat secara cepat serta menghidupkan perekonomian yang ada di sekitarnya.
- Membuka lapangan pekerjaan yang menyebabkan angka pengangguran menjadi berkurang.
- Menciptakan sistem ekonomi yang lebih merata bagi masyarakat.
- Mendukung perekonomian di Indonesia, bahkan dihadapkan pada situasi krisis ekonomi sekalipun.
- Meningkatkan devisa negara.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) pada tahun 2021, jumlah penggiat UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta dengan kontribusi sebesar 61,07% atau setara dengan Rp8.573,89 triliun produk domestik bruto (GDP). Angka ini dapat bertambah jika para penggiat UMKM mulai melakukan digitalisasi usaha.
Digitalisasi UMKM
Kata digitalisasi sendiri memiliki arti perubahan dari sistem konvensional ke sistem digital. Sehingga, digitalisasi UMKM merupakan sebuah proses UMKM untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis.
Peralihan UMKM ke sistem digital ini bukan hanya sekedar mengubah proses pemasaran dengan bantuan teknologi. Lebih dari itu, proses digitalisasi UMKM membantu para penggiat usaha untuk menyederhanakan proses produksi hingga mengatur keuangan dengan lebih mudah, transparan, dan cepat.
Proses digitalisasi UMKM akan mendatangkan untung bagi konsumen. Hal ini disebabkan karena para konsumen akan lebih mudah menjangkau dan memperoleh produk-produk UMKM dengan harga yang lebih terjangkau.
Meskipun digitalisasi UMKM sudah banyak dilakukan, sampai saat ini masih ada beberapa penggiat UMKM yang melakukan kesalahan akuntansi karena kurangnya pemahaman serta keterampilan dalam memanfaatkan teknologi yang tersedia.
Baca juga: Notifikasi WhatsApp Bikin Pusing? Ini 5 Cara Mudah Menonaktifkannya!
Kesalahan Akuntansi UMKM yang Wajib Kamu Hindari
Berikut ini 7 kesalahan akuntansi yang sering terjadi:
1. Tidak Mengelola Pembukuan UMKM secara Serius
Segala transaksi dalam UMKM harus dicatat. Dari transaksi yang terlihat kecil hingga yang penting, semuanya harus agar tidak terjadi kesalahan. Semua transaksi juga harus dikategorikan dengan tepat. Terlepas dari sekecil apapun bisnis sobat AnakTeknik, mencatat segala transaksi akan memberikan gambaran yang akurat terkait kesehatan bisnis kamu.
2. Tidak Membedakan Rincian Payroll Karyawan
Kalau kamu memiliki berbagai macam karyawan, wajib memperhatikan segala komponen gaji mereka. Perbedaan komponen gaji juga akan memberikan pengaruh terhadap pencatatan akuntansi bisnis milik sobat AnakTeknik.
3. Mengelola Semua Sendirian
Bagi sobat AnakTeknik yang bisnisnya masih terbilang kecil, mengerjakan semuanya sendirian dianggap bisa menghemat pengeluaran. Meskipun mengurus akuntansi bisnis kamu sendiri tampak seperti cara yang hebat untuk menghemat,hal ini justru bisa menghabiskan uang sobat AnakTeknik.
Jasa seorang akuntan memang membutuhkan biaya yang lebih besar, namun dapat menghemat uang bisnis. Mulai dari pengurangan pajak hingga kesalahan yang sulit dilihat di bisnis milik kamu.
Namun, hal ini akan menjadi lebih mudah dicari salahnya ketika ada seorang ahli akuntan yang memperhatikan dan mengelola semua akuntansi sobat AnakTeknik.
4. Gagal Merekonsiliasi Rekening Bank dengan Pembukuan
Rekonsiliasi adalah proses proses pemeriksaaan saldo akun yang tercantum pada pembukuan secara akurat dan benar. Setelah itu, pastikan bahwa pembukuan sesuai dengan saldo riil pada rekening bank bisnis milik sobat AnakTeknik.
Dari waktu ke waktu, biaya dan pengeluaran kecil yang mungkin tidak kamu pikirkan bisa saja tidak tercatat. Rekonsiliasi akun sobat AnakTeknik sekarang juga. Hal ini juga memungkinkan kamu melacak situasi keuangan milikmu secara akurat. Usaha kecil (UMKM) harus selalu merekonsiliasikan pembukuan mereka setiap bulan untuk memastikan semua transaksi mereka dicatat secara akurat. Hal ini akan mencegah ketidaksinkronan antara pembukuan dan saldo riil akun para penggiat UMKM.
5. Jarang Memperhatikan Pembukuan
Penting bagi penggiat UMKM untuk mencatat segala transaksi dengan jelas. Kesalahan kecil seperti membeli produk atau layanan, terutama yang dengan biaya bulanan yang berulang. Tidak melaporkan hal ini kepada pembukuan sobat AnakTeknik dapat berakhir dengan menyebabkan masalah serius di kemudian hari.
Simpan juga segala bukti dari semua transaksi, baik bukti digital maupun fisik, membuatmu lebih mudah untuk memantau semua pendapatan dan pengeluaran bisnis.
6. Tidak Menetapkan Rencana Anggaran
Meskipun sobat AnakTeknik membangun bisnis kecil, tapi rencana anggaran yang tetap dibutuhkan. Beberapa poin yang harus ada dalam rencana anggaran yaitu modal usaha yang dimiliki, biaya operasional, biaya promosi, biaya kewajiban, dan biaya lainnya tergantung dari jenis usaha yang akan sobat AnakTeknik jalani.
Selain itu, melalui rencana anggaran kamu juga akan mengetahui mana pengeluaran wajib, dan mana pengeluaran yang bisa kamu tunda. Tanpa adanya rencana anggaran yang jelas, kamu akan kesulitan dalam mengelola bisnis UMKM.
7. Masih Menggunakan Metode Pembukuan Konvensional
Kesalahan selanjutnya yaitu masih menggunakan metode pembukuan yang konvensional. Di zaman serba digital, sudah bukan waktunya melakukan pembukuan secara manual.
Selain memakan waktu yang cukup lama, sobat AnakTeknik juga akan kesulitan untuk melihat pencatatan dari tahun sebelumnya. Catatan-catatan tersebut juga rentan rusak atau hilang. Sebaiknya, sobat AnakTeknik mulai membuat pembukuan dengan aplikasi komputer seperti Excel atau Google Sheet.
Itu dia 7 kesalahan akuntansi yang sering dialami oleh UMKM. Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu ya.