Pengetahuan

3 Daerah Irigasi Kewenangan Pusat di Sulawesi Selatan

Kegiatan penelusuran aset irigasi dan penilaian kinerja sistem irigasi tahun 2021 ini merupakan pelaksanaan kegiatan tahun kedua berupa IKSI (Indeks Kinerja Sistem Irigasi) setelah sebelumnya telah dilakukan pelaksanaan pengumpulan/penginputan data

Daerah Irigasi Palakka

Daerah Irigasi Palakka dengan lokasi Bendung terletak di Kelurahan Mattiro Walie Kecamatan Tanete Riattang Barat.

Daerah irigasi ini memakai sumber air dari sungai Palakka. Dibangun pada masa penjajahan hindia belanda pada tahun 1923. Kemudian pada tahun 1974 pertama kali direhab total dengan menggunakan dana APBD Tk.1 Sulawesi Selatan.

Lokasi Pelaksanaan kegiatan PSETK IPDMIP Tahun 2019 berada di Daerah Irigasi Palakka. Daerah irigasi ini menjadi kewenangan Pusat yang mana tertuang dalam Peraturan Menteri PUPR No 14 /PRT/M /2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah. Secara administrasi, Daerah Irigasi Palakka berada di Wilayah Kabupaten Bone dengan luas area layanan mencapai 4.633 Ha.

Luasan wilayah layanan daerah irigasi Palakka adalah :

  • Kecamatan Tanete Riattang Barat (50 Ha)
  • Kecamatan Tanete Riattang Timur (1.974 Ha)
  • Kecamatan Tanete Riattang (996 Ha)
  • Kecamatan Barebbo (967 Ha)
  • Kecamatan Awangpone (706 Ha)

Sumber air utama daerah irigasi Palakka adalah dari sungai Palakka.

Daerah Irigasi Tinco

Daerah Irigasi Tinco adalah daerah irigasi kewenangan pusat yang dikelola oleh UPTD Soppeng Tengah dengan luas areal 3.520 Ha. Lokasi Bendung terletak di Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, dibangun pada tahun 1994. Di daerah irigasi Tinco terdapat Bendung Suplesi yaitu Bendung Suplesi Kampiri.

Sumber utama pemenuhan air irigasi D.I Tinco adalah air Sungai Lawo yang mengalir dari Gunung Batu Lapance dan bermuara di Danau Tempe dengan panjang sungai 45 Km. Luas Daerah Aliran Sungai Lawo pada lokasi Bendung Tinco adalah 62.63 Km2.

Adapun lokasi pelayanan D.I Tinco adalah sebagai berikut :

  • Desa Ganra, Kecamatan Ganra (958 Ha)
  • Desa Belo, Kecamatan Ganra (622 Ha)
  • Desa Pising, Kecamatan Donri-Donri (65 Ha)
  • Desa Labokong, Kecamatan Donri-Donri (220 Ha)
  • Desa Salokaraja, Kecamatan Lalabata (1376 Ha)
  • Kelurahan Ompo, Kecamatan Lalabata (486 Ha)
  • Desa Maccile, Kecamatan Lalabata (90 Ha)

Sumber air daerah irigasi Tinco adalah dari sungai Lawo. Dengan ketersediaan air mengalami defisit pada bulan November-Desember yaitu -5,27 m³/d.

Daerah Irigasi Sadang

Daerah Irigasi Sadang terletak di Kelurahan Benteng Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang merupakan Bendung gerak. Semua pintunya dapat mengaatur elevasi air di udik Bendung. Bendung Benteng dibangun pada tahun 1936 terdiri dari 8 pintu pengatur.

Daerah Irigasi Sadang memiliki tiga (3) saluran primer, yaitu saluran induk pekkabata, saluran induk rappang dan saluran induk sawitto dengan luas areal layanan 60.300 Ha. Daerah Irigasi Sadang berada di wilayah sungai Sadang. Posisi daerah irigasi Sadang dalam wilayah sungai berada di tengah.

Hulu D.I Sadang terdapat D.I Balombong yang merupakan daerah irigasi kewenangan provinsi, sedangkan hilir terdapat D.I Ongko yang merupakan daerah irigasi kewenangan kabupaten.

Lokasi pelayanan Daerah irigasi Sadang melayani 3 (tiga) Kabupaten yaitu Kabupaten Pinrang (Kecamatan Suppa, Mattiro Sompe, Mattiro Bulu, Watang Sawitto, Patampanua, Cempa, Duampanua, Lanrisang, Tiroang, dan, Paleteang), Kabupaten Sidrap (Kecamatan Panca Lautang, Tellu Limpoe, Watang Pulu, Baranti, Maritengae, perwakilan Kulo, dan, perwakilan Sidenreng) dan Kabupaten Wajo (Kecamatan Belawa).

Di hulu Saluran Sekunder D.I Sadang terdapat saluran Sekunder Lasape, sedangkan di tengah terdapat Sekunder Sidenreng serta bagian hilir terdapat Sekunder Ongkoe, Macero, dan Wattang.

Nama sungai yang merupakan sumber utama air irigasi daerah irigasi Sadang adalah sungai Sadang. Sungai Sadang terdiri dari 5 sub DAS yaitu: Sub DAS Sadang hulu, sub DAS Massupu, sub DAS Mamasa, sub DAS Mataallo, dan sub DAS Sadang Tengah.

 

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait