SPESIFIKASI MATERIAL untuk KOMPONEN STRUKTURAL
Beton
Dinyatakan dalam fc’
- Kekuatan tekan beton yang disyaratkan, dalam satuan MPa
- Berlaku untuk beton dengan berat normal (normal weight concrete) dan berat ringan (lightweight concrete)
- Diperoleh dari pengujian kuat tekan benda uji silinder pada umur 28 hari
- Benda uji silinder dibentuk dan dirawat sesuai SNI 4810:2018. Diuji sesuai dengan SNI 1974:2011
Batasan nilai fc’:
Kegunaan |
Jenis beton |
fc’ (MPa) |
|
minimum |
maksimum |
||
Sistem rangka pemikul momen khusus dan dinding struktural khusus |
Berat normal |
21 |
Tidak ada |
Berat ringan |
21 |
35 |
|
Umum |
Berat normal dan berat ringan |
17 |
Tidak ada |
Syarat penerimaan fc’
- Hasil rata‐rata pengujian setidaknya dua silinder Ø150 mm atau tiga silinder Ø100 mm.
- Memakai beton dengan sampel yang sama dan berusia 28 hari.
- Diuji oleh laboratorium terakreditasi.
Kekuatan tekan tiap campuran beton dapat diterima jika memenuhi ketentuan sebagai berikut:
- Setiap rata‐rata tiga spesimen pengujian kekuatan tekan yang dilakukan secara berurutan, dengan kekuatan tekan ≥ fc’
- Kekuatan tekan tidak boleh lebih rendah dari fc’ sebesar 3,5 MPa (jika nilai fc’ ≤ 35 MPa, atau lebih dari 0,10 fc’ jika nilai fc’ > 35 MPa.
Frekuensi benda uji:
- Setidaknya sekali sehari.
- Setiap 110 m3 beton.
- Setiap 460 m2 luas permukaan pelat atau dinding.
Bahan Pembentuk Beton
SNI 8321:2016 Spesifikasi agregat beton (ASTM C33/C33M ‐ 13, IDT)
Agregat Kasar
- Berupa kerikil, batu belah (crushed gravel, crushed stone), terak tanur bakar (air‐cooled blast furnace slag), beton pecah, agregat daur ulang, atau kombinasi
- Ukuran butiran : 4,75 mm s/d 100 mm, dengan permukaan siku, tajam dan tidak bulat (berbentuk kubikal)
- Kadar lumpur maksimum 1%
- Memenuhi persyaratan gradasi
Agregat Halus
- Berupa pasir alam, pasir buatan, agregat daur ulang, atau kombinasi diantaranya
- Memenuhi persyaratan gradasi, dengan modulus kehalusan 2,3 sampai dengan 3,1
- Kadar lumpur maksimum 3%, dan tidak memiliki kandungan organik
- Ukuran butiran : 0,3 mm s/d 4,75 mm
Baja Tulangan
Ketentuan untuk Bangunan Gedung Beton Bertulang:
- Harus berulir, kecuali untuk digunakan sebagai tulangan spiral
- Dapat berupa baja karbon (ASTM A615M), baja alloy rendah (ASTM A706M), baja as dan baja rel (ASTM A996M; tulangan dari baja rel harus bertipe R), baja nirkarat (stainless) (ASTM A966M), atau baja karbon kromium rendah (ASTM A1035M)
- Karakteristik kimia, fisik, dan mekanis sesuai SNI 2052:2017. Wajib memenuhi ketentuan SNI 2052:2017 untuk pekerjaan di lingkup Kementerian PUPR, berdasarkan Surat Edaran Menteri PUPR No. 13/SE/M/2019
- Dapat menggunakan tulangan ulir berkepala, sesuai ASTM A970M
Baja Tulangan Polos (BjTP)
Karakteristik baja tulangan
Karakteristik Mekanis
- Uji tarik berdasarkan SNI 8389:2017 Cara uji tarik logam
- Uji lengkung berdasarkan SNI 0410:2017 Cara uji lengkung logam
CATATAN : Kuat tarik dihitung menggunakan luas penampang nominal
Baja Tulangan Sirip (BjTS)
Diameter nominal digunakan untuk perhitungan parameter nominal lainnya. Tidak perlu diukur.
CATATAN:
- Baja tulangan harus dilindungi dari korosi dan ekspos terhadap lingkungan luar dengan cara:
- Dilindungi oleh selimut beton
- Dilindungi dengan coating
- Bahan coating : seng (hot‐dipped galvanized) (ASTM A767/A767M‐19), epoksi atau keduanya. Untuk baja tulangan dari baja karbon, baja alloy rendah, atau baja as dan baja rel
Share: