Secara istilah, jarak yaitu panjangan terpendek yang menghubungan 2 titik yang berbeda. Dalam suatu pengukuran bidang tanah pasti memerlukan informasi berupa panjang dan lebar bidang tanah dalam bentuk jarak. Terdapat beberapa jenis jarak yang dapat digunakan dalam pengukuran bidang tanah, berikut beberapa diantaranya beserta contohnya :
Pengukuran Jarak Langsung
Pengukuran jarak antar titik batas bidang tanah langsung menggunakan alat yang bernama pita ukur. Dengan menarik pita ukur dari titik 0 hingga titik lainnya secara lurus dan horizontal yang menghasilkan jarak datar.
Keterangan :
A, B, C : Titik Bidang Tanah
d : Jarak langsung
d1 : Jarak A-B
d2 : Jarak B-C
Untuk menghasilkan ukuran jarak yang akurat dan benar antara titik A dan C yaitu dengan menghitung selisih antara jarak pergi dan jarak pulang. Dengan menjumlahkan jarak titik A-B-C lalu dikurangi jarak yang merupakan jumlah jarak dari titik C-B-A.
Untuk ukuran panjang ataupun lebar bidang tanah yang melebihi dari maksimal panjang tarikan pita ukur rawan mengalami kesalahan mengukur jarak, oleh karena itu perlunya pengukuran jarak pulang dan pergi itu untuk kontrol dari pengukuran jarak itu sendiri.
Pengukuran Jarak Optis
Pengukuran jarak optis memerlukan alat berupa theodolite dan rambu ukur. Dengan kedua alat tersebut kita membaca data benang atas, benang tengah, dan benang bawah.
Sumber gambar : Modul STPN
Untuk mendapatkan jarak datar yang digunakan dalam pengukuran bidang tanah dengan menggunakan rumus :
d = 100 (ba-bb) cos^2h karena z+h = 90 derajat jadi d=100.(ba-bb) sin^2 z.
Selain jarak, kita dapat mengetahui beda tinggi antara tempat alat berdiri dengan titik berdirinya rambu ukur, dengan menggunakan rumus :
ΔH = d tan h + ti – bt
Keterangannya :
d : Jarak
Ba : Benang Atas
Bb : Benang Bawah
Bt : Benang tengah
Z : Zenith
H : Heling
Ti : Tinggi Instrumen (Tinggi Alat)
ΔH : Beda Tinggi
Pengukuran Jarak Tidak Langsung (Elektronis)
Jarak elektronis dapat menggunakan alat electronic distance meter ataupun total station yang merupakan perpaduan antara theodolite dan electronic distance meter. Tetapi yang lebih sering digunakan untuk mendapatkan hasil berupa jarak dalam pengukuran bidang tanah yaitu menggunakan total station. Selain jarak datar dan jarak miring, total station dapat merekam data berupa beda tinggi, hingga koordinat.
Kemampuan total station dalam menangkap jarak terhadap pantulan sinar infra merah ke prisma yaitu hingga jarak 1 km yang paling jauh. Beberapa total station sudah dilengkapi electronic distance meter yang lebih canggih yang dapat menjangkau hingga jarak 2 km.
Itulah beberapa jenis pengukuran jarak yang dapat dilakukan dalam pengukuran bidang tanah. Semoga bermanfaat ya !