Secara umum, bangunan gedung dan infrastruktur menggunakan struktur beton atau struktur baja. Pemilihan jenis struktur perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti kelebihan dan kekurangan yang diberikan. Berikut adalah perbandingan antara struktur beton dan struktur baja.
1. Struktur Beton
Beton terbuat dari campuran semen, agregat (pasir atau kerikil) dan Air. Reaksi kimia dari pencampuran komponen utama menciptakan sebuah kepadatan.
Dalam praktiknya di Indonesia, variasi campuran menciptakan beberapa mutu beton seperti K-250, K-300 dan sebagainya. Klasifikasi yang termuat dalam SNI tersebut memberikan standar campuran untuk peruntukkan yang berbeda-beda. Misalnya, penggunaan K-250 yang memiliki kuat tekan mencapai 250 kg / m2 untuk kolom yang memikul konstruksi lantai dua.
Penggunaan mutu beton mempertimbangkan beban yang akan bekerja pada struktur tersebut. Berikut ini adalah beberapa jenis beton yang akan sering kita jumpai di dunia konstruksi.
A. Beton Bertulang
Beton Bertulang berisi besi tulangan dengan diameter tertentu. Besi tulangan digunakan untuk memberikan kekuatan tarik pada struktur beton. Penentuan jumlah besi tulangan dipengaruhi oleh gaya dalam yang bekerja pada elemen struktur. Beton bertulang umum digunakan dalam berbagai skala pekerjaan, dari rumah tinggal sampai infrastruktur.
B. Beton Prategang
Beton Prategang adalah beton yang diberi tegangan awal dengan menggunakan tendon sebelum beton mengeras. Ini memberikan kekuatan ekstra dan mereduksi peluang retak saat beton menerima beban. Penggunaan beton prategang bisa lihat pada konstruksi jembatan.
C. Beton Pracetak (Pre Cast)
Beton Pracetak adalah beton yang dicetak dan diawetkan di pabrik kemudian dikirim ke lokasi proyek. Pemasangan dilakukan dengan menggunakan alat berat crane. Penggunaan beton pra cetak memberikan penghematan waktu dan menjaga kualitas mutu beton.
Berikut ini adalah beberapa poin terkait kelebihan dan kekurangan dari penggunaan struktur beton:
Kelebihan:
- Memiliki kuat tekan yang tinggi. Ideal untuk menahan beban berat
- Tahan terhadap api, air dan cuaca ekstrim
- Memiliki fleksibilitas tinggi sehingga dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk dan keunggulan
- Biaya perawatan yang rendah
- Komponen pembentuk Beton dapat dengan mudah ditemukan
- Pilihan paling ekonomis dalam jangka panjang
Kekurangan:
- Kuat tarik yang rendah sehingga membutuhkan besi tulangan
- Waktu pengerjaan yang lama
- Mutu beton bisa saja berkurang tergantung dari pelaksanaannya
- Memerlukan bekisting
- Membutuhkan 28 hari setelah pengecoran untuk mencapai kuat tekan yang mendekati mutu beton
2. Struktur Baja
Struktur baja dikenal sebagai inovasi dalam dunia konstruksi pada pembangunan gedung atau Infrastruktur dengan bentang panjang. Baja yang memiliki kekuatan serta ketahan terhadap korosi dirangkai menciptakan konstruksi yang kokoh, baik menggunakan sambungan yang di las maupun menggunakan baut mur baja.
Baja yang beredar di pasaran sudah terfabrikasi dari pabrik dengan profil dimensi yang berbeda-beda yang sesuai dengan persyaratan standarisasi. Beberapa contoh profil baja yang tersedia adalah WF-Beam, H-Beam dan Kanal U.
Berikut ini adalah beberapa poin terkait kelebihan dan kekurangan dari penggunaan struktur baja:
Kelebihan:
- Memiliki kekuatan dan daya tahan
- Fleksibilitas untuk melakukan modifikasi
- Lebih cepat dalam pelaksanaan di lapangan
- Mekanisme penyambungan yang mudah seperti melalui pengelasan atau baut mur baja
- Bisa di daur ulang
- Kuat Tarik yang tinggi
Kekurangan:
- Biaya yang mahal
- Mekanisme pelaksanaan yang membutuhkan peralatan tambahan seperti chain block atau crane untuk melakukan erection
- Kekuatan baja lambat laun akan mengalami penurunan akibat beban berulang
- Perlu melalui proses coating terlebih dahulu
Itulah beberapa penjelasan terkait dengan dua jenis struktur yang bisa kita gunakan dalam konstruksi. Beberapa aspek perlu dipertimbangkan dalam menentukan Jenis Struktur yang mana akan dipilih dapat berupa Jenis Konstruksi, Biaya dan Waktu Pengerjaan serta Metode Pelaksanaan yang memungkinkan di lapangan.