Pengetahuan

Tiang Bor vs Tiang Pancang! Kenali Perbedaannya

2 jenis pondasi dalam yang dapat digunakan pada konstruksi

Rollan Missi2 September 2024

Dalam merencanakan jenis pondasi apa yang akan kita gunakan nantinya, kita perlu mempertimbangkan daya dukung tanah oleh lapisan tertentu. Penentuan lapisan tanah ditentukan oleh pengujian lapangan seperti tes sondir atau tes boring. Dengan data yang diperoleh, kita dapat menentukan jenis pondasi apa yang akan dipakai.

Untuk lapisan tanah keras dengan kedalaman lebih dari 2 meter memakai pondasi tiang. Untuk pondasi tiang sendiri terbagi menjadi dua berdasarkan jenis pelaksanaannya. Berikut adalah dua jenis pondasi tiang tersebut.

Tiang Bor (Bored Pile)

Tiang Bor (Sumber: Canva)

Pelaksanaan pondasi jenis ini melibatkan aktivitas pengeboran tanah dengan alat khusus. Pengeboran dilakukan dengan mempertimbangkan diameter atau dimensi dari pondasi tiang tersebut. Kelebihan dari tiang bor adalah tidak menyebabkan getaran dan kebisingan yang signifikan sehingga sesuai untuk pekerjaan di wilayah perkotaan. 

Penggunaan jenis pondasi ini cocok digunakan jika pondasi jenis tiang pancang sulit untuk dilakukan. Tiang bor sendiri terbuat dari beton bertulang yang dicor di lokasi proyek. Pengecoran dilakukan bisa dengan menggunakan bekisting yang ditanam ke dalam tanah. Diameter tiang bor yang biasanya lebih besar dari tiang pancang sehingga dapat memikul beban yang cukup besar

Tiang Pancang (Driven Pile)

Tiang Pancang (Sumber: Canva)

Pelaksanaan pondasi jenis ini melibatkan aktivitas pemancangan tiang yang sudah disiapkan terlebih dahulu atau terfabrikasi dengan vibratory hammer. Dengan metode pelaksanaan seperti ini, jenis pondasi ini akan menyebabkan getaran dan kebisingan yang cukup mengganggu kenyamanan sekitar. Penggunaan jenis pondasi ini cocok pada daerah dengan tanah yang lunak. Tiang pancang tersedia dalam berbagai bentuk seperti beton prafabrikasi, baja dan kayu dengan mempertimbangkan kondisi tanah dan desain struktur dengan panjang yang diperlukan.

Kelebihan dari pondasi jenis ini adalah waktu pengerjaan yang relatif lebih cepat. Namun, kelemahan adalah tidak cocok digunakan pada daerah yang padat penduduk serta membutuhkan ruang yang cukup besar untuk mengakomodasi alat-alat yang akan digunakan. Kapasitas beban yang dapat dipikul tergantung dari material dan ukuran tiang yang digunakan. Penggunaan jenis pondasi ini biasanya diterapkan untuk pondasi bangunan seperti rumah bertingkat rendah dan gudang.

Demikian untuk dua jenis pondasi dalam yang dapat digunakan. Penentuan jenis pondasi ini mempertimbangkan beban yang dipikul, kondisi tanah dan lingkungan sekitar. Dengan mempertimbangkan faktor ini, kita dapat memutuskan untuk menggunakan jenis pondasi dalam mana yang cocok.

 

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait