Istilah Bouwplank berasal dari Bahasa Belanda yang berarti ‘Papan Bangunan’. Bouwplank adalah sebuah tahapan penting dalam konstruksi. Bouwplank dibuat menggunakan balok dan papan kayu yang ditempatkan di titik tertentu pada lokasi pembangunan. Bouwplank berperan agar memastikan sebuah konstruksi memiliki ukuran yang sesuai dengan yang direncanakan.

Bouwplank berfungsi sebagai sebuah penanda yang akan memberikan gambaran pada pekerja sebagai acuan dalam pembangunan. Bouwplank memberikan ukuran horisontal dan perbedaan ketinggian antara satu titik ke titik lainnya dengan bantuan benang yang di ikat atau di lot pada sebuah paku. Dalam mengontrol sudut antara 2 titik, diperlukan sebuah perbandingan untuk memperoleh sudut 90 derajat. Ini menandakan bahwa sumbu X dan Y telah lurus.

Untuk memasang bouwplank, terlebih dahulu kita harus mempersiapkan lokasi pembangunan dengan baik. Sebelumnya, kita juga harus memastikan elevasi rencana serta batasan lahan yang di kerjakan. Sangatlah penting untuk memahami fungsi dari bouwplank sehingga pada tahapan awal konstruksi, kita bisa ikut mengawasi akan ukuran – ukuran yang akan dihasilkan dari pematokan tersebut.

Ketidakakuratan dalam pelaksanaan menyebabkan ruangan pada bangunan menjadi tidak lurus yang akan terlihat pada saat pemasangan keramik lantai. Dalam prakteknya, pelaksanaan bouwplank sering dibantu dengan alat ukur seperti Theodolite atau Total Station untuk membantu menemukan elevasi dan sudut yang diinginkan.

Langkah-langkah pemasangan bouwplank

Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan pemasangan bouwplank.

Persiapan Alat dan Bahan

Alat

• Palu
• Paku
• Meteran
• Benang atau Tali Ruki
• Waterpass atau Selang Timbang.

Bahan

• Pasak Kayu dan Papan Kayu.

Tentukan titik terluar pada bangunan dengan menggunakan pasak kayu dan papan kayu dengan tinggi 1 m dari permukaan tanah untuk menentukan titik pengontrolan sudut 90 derajat. Biasanya titik-titik terluar akan membentuk bidang tertutup berbentuk persegi.

Pada saat pemasangan papan kayu, pastikan untuk mengaturnya dengan rata terhadap papan kayu lain menggunakan waterpass.

Benang diikat pada paku yang dipasang pada papan kayu. Benang yang sudah diikat berfungsi sebagai ‘Garis As’ pada bangunan. Selanjutnya, pada titik pengontrolan sudut harus diatur sedemikian rupa sehingga membentuk 90 derajat. Ini bisa tercapai dengan menggunakan rumus Phytagoras sederhana.

Setelah dilakukan penyesuaian kondisi di lapangan dengan gambar rencana, selanjutnya adalah penandaan titik pondasi sebagai acuan untuk proses penggalian. 

Demikian langkah-langkah pada saat pekerjaan bouwplank. Perlu diingat bahwa, pekerjaan bouwplank memegang peranan penting untuk menentukan seberapa akurat dimensi bangunan yang akan terbangun menyesuaikan dengan gambar kerja.