Perkembangan infrastruktur Indonesia belakangan ini membuat perusahaan infrastruktur kebanjiran proyek. Mereka adalah perusahan berpengalaman, bersertifikat, serta bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan rencana pembangunan. Siapa yang terbesar dari mereka?
1. PT Adhi Karya Tbk
Perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia ini awalnya dimiliki oleh Belanda. Dahulu perusahaan ini bernama Associate N.V. Perusahaan ini berganti nama menjadi Adhi Karya (PN) pada tanggal 11 Maret 1960.
PN Adhi Karya merupakan perusahaan mitra. PN Adhi Karya berubah status menjadi perseroan terbatas (PT) setelah 14 tahun beroperasi. Perubahan status disetujui Menteri Kehakiman Indonesia pada tanggal 1 Juni 1974.
Setelah puluhan tahun berkiprah, akhirnya PT Adhi Karya memberikan pidato resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan ini pertama kali terdaftar pada tahun 2004 dengan kode daftar ADHI.
PT Adhi Karya memiliki beberapa anak perusahaan antara lain Adhi Persada Beton, Adhi Persada Gedung dan Adhi Persada Properti.
2. PT Amarta Karya (Persero)
PT Amarta Karya adalah perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia. Secara historis lahir dari dua perusahaan yang bergabung yaitu N.V Lindeteves Stokvis dan Fa De Vries Robbie. Dari merger tersebut lahirlah perusahaan baru bernama Robbe Linde & Co. Perusahaan hasil merger merupakan pusat kegiatan pembuatan baja.
Pada tahun 1963, Usaha Robbe Linde & Co mulai berganti nama menjadi PN Amarta Karya. Sepuluh tahun kemudian, perusahaan tersebut bergabung dengan PT Amarta Karya pada tahun 1972. Dalam perkembangannya, perusahaan ini melebarkan sayapnya ke bidang konstruksi, kelistrikan, dan permesinan.
3. PT Brantas Abipraya (Persero)
Perusahaan konstruksi ini mengelola proyek-proyek swasta dan lingkungan. Proyek pembangunan besar di Sungai Brantas berujung pada pengembangan PT Brantas Aviplaya. Perusahaan memperluas bidang usahanya ke ranah pembangunan jalan, jembatan, infrastruktur penerbangan dan maritim, kelistrikan, gedung, real estate sampai jalan tol.
Perusahaan ini memiliki anak perusahaan yang bernama PT Brantas Energi. PT Brantas Energi bergerak di bidang energi terbarukan pembangkit listrik tenaga air.
PT Brantas Abipraya juga mendirikan pabrik batch beton di Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Jakarta Barat. Tujuannya untuk mendiversifikasi bisnis dan menyediakan layanan yang memenuhi kebutuhan produk beton.
4. PT Hutama Karya (Persero)
Mulanya adalah perusahaan swasta dari Belanda bernama Hollandsche Beton Maatschappij. Sampai pada tahun 1960, pemerintah Indonesia menasionalisasi bisnis menjadi NP Hutama Karya. Perusahaan ini merupakan perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah (PP) No. 61, 1961, 29 Maret 1961.
Tahun itu, kiprah Hutama PN dalam pembangunan gedung bernilai sejarah dan monumental. Misalnya gedung-gedung MPR/RI dan monumen patung-patung udara Jakarta.
Pada tahun 1970-an, Hutama Karya memperkenalkan sistem konstruksi BBRV pertama di Swiss. Sistem ini bernama “sistem pretension” dan menggunakan teknologi beton pracetak. Inovasi ini membuat NP Hutama Karya berkembang dan berganti menjadi PT Hutama Karya. Antara 1980 dan 2016, perusahaan mendiversifikasi bisnisnya dan melakukan ekspansi ke luar negeri.
Perusahaan ini membangun infrastruktur Jembatan Ampera di Palembang. PT Hutama memiliki anak perusahaan bernama PT Hutama Karya Infrastructure, PT HK Realtindo dan PT Hakaaston.
5. PT Layton Kontraktor Indonesia
Terletak di Hong Kong, Cina, perusahaan konstruksi internasional ini mengelola proyek konstruksi dan teknik sipil. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1975 dan memiliki cabang di berbagai negara yaitu India, Makau, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Irak, dan Indonesia. Perusahaan ini merupakan bagian dari CIMIC Group Ltd.
6. PT Nindya Karya (Persero)
Nederlands Aannemings Maatschappij (NEDAM) v / h Fa.H berasal dari nama perusahaan N.V. Boersma. Perusahaan Belanda yang didirikan pada tahun 1877. Lalu mulai dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1961.
Berdiri hingga tahun 1958, NEDAM bernama PN Nindya Karya. Berdasarkan PP 12 Tahun 1969 tentang Perubahan Badan Usaha Milik Negara Persero, PN Nindya Karya berubah nama menjadi PT Nindya Karya.
Perusahaan ini bergerak di bidang jasa konstruksi, konstruksi pasar teknik (EPC), real estate dan investasi. Pembangunan berupa Hotel Horison Nindya di Semarang, Stadion Patriot Bekasi, dan gudang industri lainnya dan fasilitas perlindungan, bendungan dan sistem irigasi, jembatan dan banyak lagi. Untuk mendukung pembangunan infrastruktur, perseroan mendirikan PT Nindya Concrete sebagai diversifikasi kegiatan di bidang beton prefabrikasi.
7. PT PP (Persero) Tbk
PT PP, perusahaan konstruksi terbesar dan terbaik di Indonesia, didirikan pada tahun 1953 sebagai NV Housing Development. Saat itu, perusahaan konstruksi milik negara ini dipercaya. Untuk pembangunan rumah pimpinan PT Semen Gresik Tbk.
Perusahaan telah meluncurkan proyek besar terkait kompensasi pemerintah Jepang di Indonesia, antara lain hotel di Pantai Bali, hotel di Istana Ambalmo dan hotel di Ocean Beach. Pada tahun 1961, PN Pembangunan Perumahan dan pada tahun 1971 menjadi PTPP.
Dari tahun 1991 hingga 2016, PTPP membawa banyak inovasi. PT PP juga raksasa dengan anak perusahaan PT PP PROPERTI, PT PP Infrastruktur, PT PP Energi, PT PP Urban, dan PT PP Recisi.
8. PT Total Bangun Persada Tbk
PT Tjahja Rimba Kentjana didirikan pada 4 September 1970. Perusahaan ini mengadopsi nama PT Total Bangun Persada pada tahun 1981. Pada tahun 2006, perusahaan menjadi anonim dengan nama PT Total Bangun Persada Tbk.
Serta secara resmi berbicara tentang BEI dengan kode tol TOTL. Perusahaan ini mengelola berbagai proyek arsitektur, teknik sipil, teknik mesin dan lingkungan selama lebih dari 40 tahun.
Perusahaan telah banyak aktif di fasilitas umum, gedung perkantoran, rumah sakit, salat, hotel, perusahaan industri komersial, perusahaan bertingkat tinggi dan lembaga pendidikan. Misalnya, JI EXPO Convention and Theater, ICE BSD, Astra Tower, Compass Tower, Gedung BRI, BSD Tower, BSD Junction.
9. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Naamloze Vennootschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis in Co. atau N.V. Fish Co merupakan pendahulu PT Wijaya Karya (WIKA). Pada tahun 1960, N.V. Vis en Co telah dinasionalisasi dan berubah nama menjadi PN Widjaja Karja. Perusahaan ini melakukan kegiatan komersial untuk instalasi listrik dan pipa air.
PN Widjaja Karja turut andil dalam pembangunan Gelora Bung Karno. Hal ini sehubungan dengan Asian Games ke-4 di Jakarta. Pada tahun 1972,
PN Widjaja Karja menjadi PT Wijaya Karya, sebuah perusahaan konstruksi dan outsourcing. Pada tahun 1982, WIKA melakukan sejumlah pembangunan administratif. Tak jarang terlibat dalam proyek-proyek infrastruktur besar pemerintah.
Sampai tahun 1997, WIKA mendirikan anak perusahaan pertamanya. Salah satunya adalah PT WIKA Beton. Selain PT WIKA Beton, anak perusahaan lainnya yaitu PT WIKA Industri Konstruksi, PT WIKA Bitumen, PT WIKA Building, PT WIKA Rekayasa Konstruksi, PT WIKA Realty, PT WIKA Serang Panimbang. BUMN WIKA berhasil memperkenalkan EIBI PX dengan kode registrasi WIKA pada tahun 2007.
10. PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
Waskita Karya adalah perusahaan konstruksi yang berdiri pada tanggal 1 Januari 1961. Pada awal berdiri menggunakan nama Perusahaan Negara Waskita Karya. Republik Indonesia merupakan pemegang saham mayoritas 66% PT Waskita Karya (Persero).
Top 10 perusahaan konstruksi terbesar dan terbaik di Indonesia. Tentu masih banyak perusahaan konstruksi besar lainnya yang juga masuk dalam daftar saham BEI. Namun kontraktor-kontraktor besar tersebut dipilih karena dikenal oleh masyarakat Indonesia. Khususnya bagi pelaku industri konstruksi.