Pengetahuan

Dari Mana Aspal Berasal? Ada Berapa Banyak Jenis Aspal?

Bahan baku pembuatan aspal adalah minyak bumi melalui proses distilasi. Aspal terdapat berbagai jenis dengan keunggulan dan fungsi yang berbeda-beda.

Aspal adalah lapisan yang digunakan untuk meratakan permukaan jalan raya. Tentu kita sudah sering melihat benda ini bukan? Tapi, pernah ngga sih kamu berpikir dari mana aspal berasal? Bagaimana cara pembuatannya? Yuk simak artikel ini sampai selesai!

Bahan utama pembuatan aspal adalah minyak bumi yang diproses secara distilasi dengan panas mencapai 350 derajat Celcius. Aspal terdiri dari senyawa hidrokarbon, karbon, oksigen, dan sulfur.

Karakteristik aspal

  • Tahan terhadap air
  • Elastis
  • Bersifat melekat (adhesive)
  • Berwarna hitam kecokelatan
  • Mencair saat dipanaskan dan memadat saat didinginkan

Fungsi aspal

  • Pelapis permukaan tanah yang penggunaannya dicampur dengan senyawa lain seperti bitumen dan mineral
  • Merekatkan batuan dan komponen lainnya agar tidak terlepas dari permukaan jalan raya

Karakteristik aspal

Terdapat tiga jenis aspal dengan karakteristik yang berbeda-beda

Aspal Alam

Aspal alam didapat dari proses alami tanpa melewati serangkaian proses pengolahan.

Aspal batu/aspal gunung

Bisa diperoleh dari gunung di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Batuan aspal memiliki kandungan sekitar 12% - 35% aspal dari massa keseluruhan. Pemakaian aspal dari batuan harus mengalami proses ekstraksi yang kemudian dicampur dengan minyak pelunak.

Aspal danau

Aspal ini bersifat plastis dan memiliki campuran mineral, bitumen, dan bahan organik lainnya. Bisa ditemukan di Danau Pitch, pulau Trinidad, dan Venezuela. Penggunaan aspal danau dicampur dengan aspal keras agar mendapat tingkat penetrasi yang bagus. Apabila angka penetrasi jenis ini rendah dan memiliki titik lembek yang cukup tinggi. Ada juga aspal murni (tanpa campuran apapun) yang bisa ditemukan di sekitar perairan segitiga bermuda.

Aspal Modifikasi

Aspal yang terbentuk dari campuran aspal keras dengan bahan tambahan tertentu seperti polymer elastomer dan polymer plastomer.

Aspal polymer elastomer

Berfungsi untuk meningkatkan elastisitas aspal. Jenis yang sering digunakan yaitu Styrene Butadiene Sterene, Styrene Butadiene Rubber, Styrene Isoprene Styrene, dan karet hadala.

Aspal polymer plastomer

Berfungsi untuk meningkatkan sifat fisik pada suatu aspal. Jenis yang sering digunakan yaitu Ethylene vinyle acetate, Polyethilene, dan Polypropilene.

Aspal Buatan

Aspal ini didapat dari proses pengolahan dan penyulingan (distilasi) minyak bumi. Pada proses ini terjadi pemisahan berbagai macam fraksi dari minyak mentah yang nantinya akan menghasilkan berbagai macam produk berbasis minyak. Berikut ini beberapa jenis aspal yang dihasilkan dari proses distilasi :

Aspal keras

Berasal dari hasil residu proses distilasi sederhana dari fraksi ringan yang terkandung dalam minyak bumi. Aspal ini biasanya digunakan untuk campuran hotmix perkerasan jalan aspal.

Aspal cair

Didapatkan dengan melarutkan aspal keras dengan pelarut berbasis minyak dari proses distilasi. Aspal cair berfungsi sebagai bahan perkerasan jalan meliputi lapis resap pengikat (primecoat) dan untuk lapis pengikat (tack coat).

Aspal emulsi

Dihasilkan dari pemisahan partikel aspal keras melalui proses emulsi hingga menghasilkan partikel yang sangat kecil tetapi memiliki kemampuan mengikat dengan cepat.

Hasil dari aspal emulsi terdapat tiga macam yaitu :

1. Aspal emulsi non ionik (bersifat netral)

2. Aspal emulsi kationik (memiliki ion positif)

3. Aspal emulsi anionik (memiliki ion negatif)

Keunggulan aspal jenis ini adalah mudah digunakan, memiliki daya ikat yang baik, dan tahan terhadap cuaca.

Berbagai jenis aspal ini bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan karena setiap jenis aspal memiliki karakteristik dan keunggulan yang berbeda-beda.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait