Pengetahuan

Mengenal Jenis Bearing dan Fungsinya

Jelajahi jenis-jenis bearing dan fungsinya dalam artikel ini Dapatkan pengetahuan tentang komponen kunci yang mengurangi gesekan dan mendukung gerakan rotasi dalam mesin dan peralatan industri.

toprankdwi29 Agustus 2024

Bearing adalah komponen yang sangat penting dalam industri mesin karena fungsinya utnuk mengurangi gesekan antara dua bagian yang bergerak. Dengan demikian, bearing memfasilitasi perputaran atau pergerakan mekanik menjadi lebih lancar.

Penggunaan bearing ini sangat luas, mulai dari mesin industri berat hingga perangkat rumah tangga sehari-hari. Bearing berperan dalam mengatur gerakan relatif antara dua atau lebih komponen dalam mesin, sehingga memastikan bahwa komponen tersebut bergerak sesuai arah yang diinginkan.

Sebagai ilustrasi, bearing membantu poros mesin untuk berputar stabil pada sumbunya, sekaligus menjaga agar komponen lainnya tetap berjalan di jalur yang telah ditetapkan. Nah berikut ini beberapa jenis bearing dan fungsinya yang perlu Anda ketahui.

1. Plain Bearing

Plain bearing adalah jenis bearing yang memiliki desain permukaan gesek yang rata. Bearing ini biasanya terbuat dari bahan campuran tembaga dan kuningan, dengan lapisan permukaan yang dilapisi logam babit atau alloy untuk meningkatkan daya tahan dan mengurangi gesekan.

Penggunaannya sangat umum pada bagian dalam mesin, seperti pada crankshaft (poros engkol) dan connecting rod (batang penghubung). Yang mana mereka membantu mendukung pergerakan rotasi dan mengurangi keausan.

2. Bushing

Bushing adalah salah satu tipe friction bearing yang berbentuk melingkar dan menyerupai cincin. Fungsinya adalah untuk menyediakan bantalan bagi poros berputar, sehingga mengurangi gesekan dan keausan pada titik kontak.

Mirip dengan plain bearing, bushing biasanya diproduksi dari campuran tembaga dan kuningan. Bushing ini sering dilapisi dengan logam babit atau alloy untuk meningkatkan daya tahan dan kinerja dalam aplikasi mekanis. Bushing ini sering ditemukan pada komponen seperti king pin pada knuckle as roda untuk memastikan pergerakan yang halus dan stabil.

3. Radial Bearing

Radial bearing adalah jenis bearing yang dirancang khusus untuk menanggung beban radial. Beban radial berorientasi tegak lurus terhadap poros yang dipasang pada bearing tersebut. Beban ini diterima sepanjang keliling lingkaran bearing.

Bearing jenis ini banyak digunakan pada aplikasi roda sepeda dan sepeda motor. Contoh dari radial bearing termasuk ball bearing (bearing bola) dan roller bearing (bearing rol), yang masing-masing memiliki desain berbeda untuk menangani beban dan kondisi operasional yang spesifik.

4. Thrust Bearing

Thrust bearing adalah jenis bearing yang dirancang khusus untuk menanggung beban dorong (thrust). Bearing ini sering digunakan dalam aplikasi di mana terdapat komponen yang berputar atau bergeser dalam arah horizontal, seperti kursi putar atau meja putar.

Thrust bearing tersedia dalam berbagai desain, termasuk ball thrust bearing (bearing bola dorong) dan roller thrust bearing (bearing rol dorong). Untuk membedakan thrust bearing dari radial bearing, perhatikan posisi roller dan cage/separator-nya. Thrust bearing biasanya terletak dalam posisi yang mendukung beban dorong daripada beban radial.

5. Ball Bearing

Ball bearing adalah jenis bearing yang menggabungkan fungsi dari radial bearing dan thrust bearing. Bearing ini tidak hanya digunakan dalam peralatan otomotif, tetapi juga banyak ditemukan pada mesin dan berbagai alat rumah tangga.

Dengan desain yang sederhana namun efektif, ball bearing mampu menangani baik beban radial (beban putar) maupun beban dorong (beban samping). Meskipun ball bearing menawarkan kinerja yang baik untuk berbagai aplikasi. Disarankan untuk menggunakannya pada beban yang tidak terlalu berat untuk memastikan umur pakai yang optimal dan kinerja yang andal.

6. Ball Thrust Bearing

Ball thrust bearing adalah jenis bearing yang dirancang untuk menangani beban dorong ringan dengan efisien. Bearing ini umumnya digunakan dalam aplikasi yang memerlukan gerakan rotasi atau pergeseran, seperti pada meja makan atau kursi putar.

Dengan kemampuannya untuk menangani beban dorong ringan, ball thrust bearing memungkinkan komponen-komponen ini untuk berputar dengan lancar dan stabil. Bearing ini ideal untuk aplikasi di mana beban yang diterima relatif kecil, memastikan performa yang baik tanpa menambah beban berlebih pada sistem.

7. Magnetic Bearing

Magnetic bearing adalah jenis bearing yang menggunakan gaya magnet sebagai mekanisme utama untuk mengoperasikan dan mendukung beban. Jenis bearing yang paling modern dan canggih menawarkan keunggulan dalam hal daya kerja dan putaran.

Dengan teknologi ini, bearing dapat digunakan dalam sistem yang memerlukan kecepatan putaran yang sangat tinggi, seperti pada perangkat flywheel (roda gila). Magnetic bearing memungkinkan flywheel untuk "mengapung" di tengah medan magnet tanpa kontak fisik.

Sehingga mengurangi gesekan dan memungkinkan flywheel berputar pada kecepatan lebih dari 50.000 rpm tanpa mengalami pemanasan berlebih atau meleleh. Sebagai perbandingan, penggunaan bearing konvensional seperti roller bearing pada kecepatan ini akan mengakibatkan pemanasan yang ekstrem dan kemungkinan kerusakan.

8. Roller Bearing

Roller bearing dirancang untuk menahan beban radial yang berat dengan menggunakan roller berbentuk silinder. Berbeda dari ball bearing, roller bearing memiliki kontak sepanjang garis antara inner race (lintasan dalam) dan outer race (lintasan luar).

Desain ini memungkinkan distribusi beban yang lebih merata dan efektif yang jauh lebih besar dari ball bearing. Meskipun sangat efisien dalam menangani beban radial yang berat. Roller bearing tidak dirancang untuk menangani beban dorong atau thrust load, sehingga penggunaannya lebih terbatas pada aplikasi yang memerlukan dukungan beban radial.

9. Roller Thrust Bearing

Roller thrust bearing memiliki desain serupa dengan roller bearing tetapi dengan penempatan roller yang berbeda. Bearing ini dirancang khusus untuk menangani beban dorong yang signifikan.

Roller thrust bearing biasanya digunakan dalam gear set kendaraan, seperti pada gearbox atau transmisi yang memerlukan rotasi shaft dan housing untuk berfungsi dengan baik. Dengan kemampuannya untuk mengelola beban dorong yang berat.

Roller thrust bearing memastikan kinerja yang stabil dan efisien dalam sistem transmisi dan aplikasi lainnya yang memerlukan dukungan untuk beban dorong yang signifikan.

10. Tapered Roller Bearing

Tapered roller bearing adalah jenis bearing yang sering digunakan pada poros roda mobil dan aplikasi lain yang memerlukan dukungan beban dari berbagai arah. Bearing ini dirancang dengan dua set roller yang berbentuk konus, masing-masing menghadap ke arah yang berlawanan—satu set menghadap keluar dan satu set menghadap ke dalam.

Bentuk konus pada tapered roller bearing memungkinkan bearing ini untuk menangani gaya tekan dan beban dari kedua arah secara simultan, baik dari luar maupun dari dalam. Desain ini membuatnya sangat efektif dalam aplikasi di mana beban radial dan beban dorong perlu ditangani secara bersamaan. Meningkatkan kinerja dan daya tahan bearing dalam kondisi operasi yang berat.

11. Spherical Roller Bearing

Spherical roller bearing adalah jenis bearing yang memiliki dua baris roller berbentuk bulat yang beroperasi pada dua jalur lintasan terpisah. Desain ini memungkinkan bearing untuk menanggung beban radial maupun beban dorong.

Dengan kemampuannya untuk menangani kombinasi beban tersebut, spherical roller bearing sangat ideal untuk aplikasi dengan dukungan beban yang signifikan. Seperti pada hub mobil. Struktur bearing ini juga memungkinkan pergerakan sudut dan penyimpangan sumbu, sehingga memberikan fleksibilitas tambahan dalam aplikasi dengan kondisi yang berubah-ubah.

12. Needle Roller Bearing

Needle roller bearing adalah jenis bearing yang menggunakan roller berbentuk panjang dan ramping dengan diameter yang relatif kecil. Desain ini memungkinkan bearing untuk mengakomodasi beban radial yang tinggi sambil mempertahankan profil yang kompak.

Bearing ini sering digunakan pada aplikasi yang memerlukan dukungan pada poros engkol, terutama pada bagian yang menghubungkan connecting rod (batang penghubung) dengan poros engkol. Needle roller bearing ideal untuk aplikasi dimana ruang terbatas dan beban radial yang besar harus ditangani tanpa menambah dimensi keseluruhan komponen.

Demikianlah penjelasan mengenai berbagai jenis bearing dan fungsinya yang penting untuk dipahami dalam memilih komponen yang tepat untuk aplikasi Anda. Setiap jenis bearing memiliki karakteristik khusus dan kegunaan yang sesuai dengan berbagai kondisi operasional.

Jika Anda sedang mencari distributor bearing terpercaya yang menyediakan pilihan produk yang lengkap dan berkualitas, maka Anugerah Jaya Bearing (AJB) adalah pilihan yang sangat tepat. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, AJB menawarkan berbagai macam bearing dengan standar kualitas tinggi, serta layanan pelanggan yang profesional untuk memenuhi semua kebutuhan Anda!

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait