Opini

Dampak COVID-19 Terhadap Sistem Pembelajaran di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

pembahasan mengenai apa saja dampak dari COVID-19 terhadap sistem pembelajaran online di ITS

Evan Azhar31 Juli 2021

COVID–19  adalag gejala yang disebabkan virus SARS–COV–2. Virus ini menyebabkan infeksi saluran napas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) (World Health Organization, 2020).

COVID–19 ini telah menjadi sebuah pandemik yang berasal dari Wuhan dan telah menyebar hingga ke seluruh negara, salah satunya Indonesia. Kasus pertama di Indonesia terjadi pada bulan Maret 2020 yang lalu.

Pemerintah Indonesia telah mengupayakan berbagai hal untuk mengatasi pandemik ini mulai dari merumuskan regulasi, memberikan himbauan social distancing, dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaannya, banyaknya masyarakat yang tidak patuh pada protokol kesehatan sehingga mengakibatkan melonjaknya jumlah kasus COVID–19 yang terjadi di bulan Juli 2021.

Pada tanggal 12 Juli 2021, terjadi peningkatan jumlah pasien positif COVID–19 yaitu sebanyak 40.427 yang merupakan rekor penambahan pasien positif terbanyak di Indonesia. Menurut data Kementrian Kesehatan, akumulasi pasien positif COVID-19 menjadi 2.567.630 kasus, sedangkan akumulasi kasus kematian pasien positif COVID-19 yaitu 67.335 orang (iNews.id, 2021).

Dampak dari pandemik COVID-19 menyebab kanperekonomian di Indonesia menjadi merosot, menjatuhkan nilai tukar rupiah, harga barang naik, terutama alat-alat kesehatan. Salah satunya berdampak pada sistem pendidikan di Indonesia.

Sebagai upaya pencegahan penyebaran, pemerintah membuat kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan. Hasil keputusan Menteri Pendidikan menyatakan seluruh kegiatan pembelajaran baik di sekolah maupun perguruan tinggi dilaksanakan secara daring.

Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (COVID-l9) Pada Satuan Pendidikan, Menteri Pendidikan menyatakan bahwa meliburkan sekolah dan perguruan tinggi. (Kemdikbud RI, 2020).

Perguruan tinggi di Indonesia sudah cukup banyak kampus dan sekolah yang menerapkan kebijakan kegiatan belajar mengajar dari jarak jauh. Salah satunya adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Bentuk dari pertembangan indormasi dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dengan menggunakan e-learning (pembelajaran online) (Hartanto, 2016).

Institut Teknologi Sepuluh November membuat platform myITS Classroom

Institut Teknologi Sepuluh November membuat  myITS Classroom untuk memfasilitasi dosen untuk melaksanakan pembelajaran terhadap kuliah. Semua mahasiswa dan dosen ITS sudah didaftarkan sesuai dengan jadwal perkuliahan berdasarkan SIM Akademik. Tentu saja memudahkan dalam membuat kelas, baik di semester berjalan maupun semester ke depannya.

Pada platform myITS Classroom tersedia list kelas yang diikuti setiap mahasiswa dan nantinya bakal diberikan link Zoom agar mahasiswa mengikuti perkuliahan.

Selain perkuliahan lewat di Zoom, namun terdapat pembelajaran asynchronous yang bisa diakses melalui LMS (Learning Management System), dimana dosen sudah menyiapkan materi kuliah dan mahasiswa bisa mengakses secara fleksibel.

Dampak dari pembelajaran online

Hadinya sistem pembelajaran online ini ada dampak positif dan negatif nya.

Dampak positif dari pembelajaran online

  • Keterampilan teknologi mahasiswa dapat berkembang seiring berjalannya waktu dikarena segala aktivitas perkuliahan menggunakan laptop ataupun handphone.
  • Pembelajaran online mampu menghemat biaya hidup mahasiswa, mungkin hanya perlu adanya biaya UKT per semester dan biaya internet untuk kebutuhan kuliah online. Sangat berbeda ketika kuliah tatap muka dimana pengeluarannya bermacam-macam bakal khususnya untuk mahasiswa rantau.
  • Pembelajaran lebih flexible, perkuliahan dapat dilakukan dimana saja selama memiliki akses internet. Dampak positif lainnya yaitu mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran.
  • Di platform myITS Classroom bila dosen tersebut menerapkan pembelajaran asynchronous maka pastinya tiap pertemuan kelas bakal diberikan materi (bisa berbentuk file ataupun video) yang bisa diakses kapan saja. Terkadang pada sesi kelas di platform Zoom, mahasiswa bisa merekam apa yang dijelaskan dosen. Mahasiswa dapat belajar kembali materi yang sudah dijelaskan oleh dosen.
  • Momen kebersamaan dengan keluarga lebih intens. Sangat berbeda bila masih pembelajaran tatap muka dimana mahasiswa tidak selalu berada di rumah nya, apalagi bagi mahasiswa rantau yang harus tinggal jauh dari orang tua nya.

Dampak negatif dari pembelajaran online

  • Permasalahan sistem pembelajaran berbasis e-learning diantaranya jaringan mengalami gangguan atau tidak ada sinyal, maka kuliah pun menjadi terganggu.
  • Mahasiswa yang mengalami gamgguan sinyal dapat ketinggalan materi yang disampaikan dosen. Akses jaringan internet belum meratanya terutama yg bertempat tinggal di wilayah yang susah sinyal.
  • Mahasiswa yang punya keterbatasan ekonomi sehingga tidak dapat membeli perangkat elektronik dan membeli kuota internet untuk mengikuti perkuliahan walaupun sudah mendapat bantuan kuota Kemendikbud.
  • Dosen sulit mengontrol mahasiswa saat pembelajaran daring karena susah menebak apakah seluruh mahasiswa dapat menerima ilmu/materi dengan baik atau tidak.

Sistem pembelajaran online ini memang mengharuskan mahasiswa untuk lebih disiplin dan mandiri dalam perkuliahannya. Namun masih banyak ditemukan mahasiswa yang kurang disiplin seperti telat join Zoom dan ada juga mahasiswa yang tidak fokus ke pembelajaran karena bila di Zoom nya tidak on cam maka tidak ada yg tahu apakah mahasiswa tersebut memperhatikan perkuliahan atau tidfak. Bahkan saat waktu tes ujian pun juga susah mengawasi mahasiswa nya apakah dia mengerjakan secara jujur dan andiri atau malah melakukan kecurangan.

Solusi dari sistem pembejalaran online

Solusi yang bisa saya berikan terkait sistem pembelajaran online khususnya di ITS yaitu

  • Menerapkan lebih banyak pembelajaran daring asinkronus yaitu dosen dapat membuat video pemaparan/penjelasan materi dan di akhir bisa memberikan tugas kepada mahasiswa, harapannya mahasiswa dapat mengakses pembelajaran di waktu kapanpun jadi tidak perlu terburu-buru dan panik karena susah sinyal.
  • Menghimbau para mahasiswa yang bertempat tinggal di wilayah susah sinyal bisa mencari tempat yang ada wifi gratis atau cari lokasi yang sinyalnya bagus. Kemendikbud bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk membangun fasilitas tempat yang menyediakan wifi gratis seperti gazebo atau bangunan serbaguna.
  • Kemendikbud bisa menambah bantuan kuota internet yang mencukupi mahasiswa seluruh Indonesia. Kemudian dari pihak kampus ITS bisa dipersiapkan fasilitas pendukung, kompetensi serta pelatihan terlebih dahulu kepada siswa, guru dan para orang tua mengenai system pembelajaran online.
  • Pengawasan dari  orang tua mahasiswa dan  bersedia meluangkan waktu untuk mendampingi anak didik ketika sedang kegiatan pembelajaran.
  • Melakukan pengawasan proses pembelajaran kepada anak sesuai dengan jadwal kuliahnya, turut melakukan proses pengecekan tugas yang dikerjakan.
  • Meluangkan waktu kepada anak adalah satu-satunya kunci dalam pemdampinga dalam pembelajaran jarak jauh. Terakhir, dosen perlu menasihati mahasiswa secara tegas bahwa walaupun sistem pembelajaran secara daring namun mahasiswa harus mengikuti secara serius.

 

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait