Apa itu Metaverse?
Penyanyi asal Kanada Justin Drew Bieber telah bergabung ke dalam metaverse. Justin menyelenggarakan konser di platform “Wave” pada Kamis (18/11/2021). Dengan memakai digital avatar yang langsung dikontrol oleh Bieber. Serta mengenakan pakaian motion-capture. Lalu, sebenarnya apa Metaverse ini?
Secara etimologis, metaverse sendiri berasal dari kata 'meta' yang bermakna 'melampaui' dan 'verse' yang berarti 'alam semesta'. Sehingga metaverse dapat diartikan sebagai sebuah ruang berisi materi yang melampaui semua hal di dunia ini. Melansir dari Nvidia, Metaverse adalah dunia virtual 3D atau dunia interaktif, imersif, dan kolaboratif yang berada pada dunia digital.
Sama seperti alam semesta pada umumnya fisik yang ada di dunia, metaverse dapat dianggap sebagai sekelompok dunia juga. Sudah ada beberapa penerapan dari gagasan Metaverse ini, seperti game Fortnite, Minecraft dan Roblox.
Karakteristik Metaverse
Metaverse memiliki karakteristik agar kalian bisa memahami secara lebih mudah. Menurut Steve Benford, Professor of Collaborative Computing, University Nottingham dalam artikel CryptoNews memberikan gambaran bagaimana gagasan mengenai metaverse ini. Berikut karakteristik metaverse, antara lain:
1. Dunia Virtual
Karakteristik paling penting dalam metaverse ini adalah virtual. Kamu bisa menggunakan perangkat virtual, seperti komputer, mobile, konsol game dan perangkat teknologi lainnya. Idenya adalah membuat kita merasa dalam metaverse, dan intensitas di dunia sehari-hari berkurang.
2. Virtual Reality
Untuk bisa menikmati dunia metaverse, kamu memerlukan perangkat headset VR. Fungsinya adalah agar kamu bisa masuk ke dunia maya, dan bisa merasakan dengan headset VR.
3. Sosial
Metaverse adalah sosial. Ada banyak orang lain di sana, diwakili sebagai avatar. Avatar ini sebagai wujud kita dalam dunia metaverse yang bisa kita buat sendiri. Avatar ini memungkinkan bot, agen virtual, dan memanifestasi kecerdasan buatan. Kamu dapat bergaul dengan orang lain atau bahkan melakukan hal-hal bersama-sama. Untuk hal ini, memerlukan perangkat headset VR untuk bisa masuk ke dunia metaverse.
4. Persisten
Dunia maya ini tersedia kapanpun jika kalian ingin mengunjunginya. Metaverse akan bergantung pada konten hingga kreasi digital dan pengalaman kamu. Caranya sama seperti yang dilakukan media sosial saat ini.
5. Koneksi dengan Dunia Nyata
Salah satu visi metaverse, dunia virtual dapat mewakili kehidupan dunia nyata. Misalnya, ketika menerbangkan drone virtual di metaverse maka drong dapat terbang di dunia nyata. Nantinya, orang menganggap dunia nyata dan virtual sebagai "kembar digital". .
Nah, pastinya gagasan ide metaverse ini masih terus dikembangkan. Apakah kalian tertarik untuk terus mengikuti Metaverse?