APA ITU TEORI SMART-C....?
Dalam sebuah kinerja organisasi tentu saja perlu dan wajib untu menerapkan key peformance indikator sebagai kunci utama sebuah tolak ukur atas hasil kenerja yang dihasilkan saat pekerjaan sedah berlangsung.
MENGENAL LEBIH DETAIL TEORI SMART-C
Saat menguji proses indikator kinerja yang sedang dilakukan maka perlu juga untuk dipahami dan diketahui mengenai kriteria teori SMART-C. Berikut adalah penjelasan dari teori SMART-C.
- SPECIFIC (SPESIFIK)
Dalam menentukan kegiatan-kegiatan produktifitas harus direncakan dengan benar, detail, dan jelas. Hal itu dilakukan bertujuan akan mempermudah proses kinerja pada sebuah organisasi agar lebih mudah dan terarah dalam menetukan indikator tolak ukur kinerja sesuai dengan ketentuan KPI.
- MEASURABLE (TERUKUR)
Secara teoritis pentingnya untuk memiliki tolak ukur yang jelas terhadap sebuah object yang telah ditentukan. Secara umum ada 2 pengukuran yang dapat dianalisa yitu dengan menggunakan metode kuantitatif dan juga kualitatif.
- ATTAINABLE (DAPAT DICAPAI)
Berfokus pada sebuah target dan juga sasaran penting untuk mempertimbangkan kinerja produktifitas dengan indikator kinerja yang akan dicapai. Biasanya hal ini dilakuakan untuk mengetahui apakah kinerja produktifitas yang kita lakukan masuk akal dan apakah mungkin untuk bisa dicapai.
- RELEVANT (RELEVANT)
Seluruh aspek produktifitas yang dilakukan harus relevean dengan apa yang sedang dibicarakan, relevansi sangat erat kaitnya dengan sebuah studi kelayakan dari aktivitas yang kita lakukan untuk meningkatkan produtifitas.
- TIME-BOUND (BATASAN WAKTU)
Perlunya terget waktu yang jelas terhadap sebuah kinerja produktifitas yang disesuaikan denga n tenggang waktu yang telah disetting dengan jelas sesuai sasaran dan terget dari kinerja produktifitas yang dilakukan.
- CHALLENGING (MENANTANG)
Tantangan tentu menajdi sebuah nilai lebih bagi sesorang yang mampu mengatasi sebuah masalah-masalh yang terjadi dengan peneyelesain masalah yang telah dipecahkan. Tentu seseorang yang mampu meneyelesaikan sebuah tantangan akan emndapat penghargaan dan pencapain yang bisa dirauh.
Terdapat 2 tipe pendekatan yang dilakukan agar mampu memaksimalkan sebuah kinerja yang telah di tentukan pada KPI:
- TOP-DOWN
Merupakan teori pendekatan yang dilakukan oleh level manajement atas terhadapa para karyawan bawahanya yang meliputi para pemangku kepentingan untuk bisa saling berkoordinasi dengan baik.
- BOTTOM-UP
Salah satu tipe pendekatan yang dapat dilakukan oleh tingak oprasional hal ini dilakukan sebagai dasar untuk pelaporan kemanajemen puncuk.
CONCLUSION
Penting untuk mahasiswa agar mampu meningkatkan produktifitas dalam kerjadan tentunya berdampak baik terhadap diri kita serta mampu mengembangkan skil dan ilmu pengetahuan kita. Teori SMART-C sangat disaran bagi mahasiswa yang memiliki ambisius tinggi terhadap hasil kinerja yang dicapai