Berpikir secara analitis merupakan proses berpikir untuk mengatasi masalah berdasarkan sumber dan fakta yang kuat. Mengumpulkan informasi secara komprehensif untuk dijadikan bahan dasar prinsip informasi yang secara analitis.

Berbeda halnya dengan pikir kritis namun banyak orang yang salah memahami. Mereka berasumsi bahwasannya berpikir analitis dan berpikir kritis itu sama. Namun, pada dasarnya berpikir analitis dan juga berpikir kritis pengertian yang berbeda.

Lalu apa itu berpikir kritis berpikir?

Kritis merupakan kemampuan pola pikir seseorang secara rasional. Merespon terhadap suatu permasalahan yang ada di depannya. Saat merespon permasalahan, seseorang cenderung menganalisa fakta-fakta berdasarkan kumpulan informasi untuk menyelesaikan masalah. 

Seseorang yang memiliki pemikiran analitis dan kritis akan memiliki kemampuan yang bagus. Sehingga banyak sekali orang-orang ingin memiliki pola pikir yang analitis dan kritis. Kita ketahui untuk mengasah pola pikir analitis dan kritis membutuhkan waktu lama.

Untuk bisa mengasah pola pikir analitis dan kritis harus dilakukan secara bertahap. 

Bagaimana cara pikir analitis dan juga kritis

1. Kembangkan Rasa ingin tahu

Seseorang yang berpikir secara analitis dan kritis selalu punya rasa ingin tahu. Orang yang selalu ingin mencari tahu memiliki sifat analitis dan kritis. Terutama ketika menyampaikan suatu hal ataupun sudut pandang tertentu.

2. Tingkatkan dan banyak pertanyaan.

Seseorang yang memiliki banyak pertanyaan bukanlah seseorang yang bodoh. Tujuan dia bertanya untuk mengembangkan pola pikir agar bisa mengeksplorasi ide-idenya.

Untuk bisa mengasah pola pikir analitis dan kritis dalam menyikapi ilmu pengetahuan.

3.  Pendengar yang aktif

Seseorang bisa dikatakan memiliki pola pikir analitis dan kritis apabila menjadi pendengar aktif. Pendengar yang baik mampu mempercepat pola pikir yang analitis.

Menjadi pendengar yang baik mampu mengelola pola pikir bisa kritis.

4. Terbuka dengan cara belajar baru

Orang yang berpikir secara analitis akan selalu terbuka dengan pengetahuan yang baru. Hal ini akan dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi pengetahuannya agar lebih terbuka.

5. Diskusi dengan mentor atau orang terdekat

Diskusi-diskusi ringan Anda lakukan dengan terdekat atau mentor. Tanpa disadari, diskusi ringan dapat memacu diri untuk menjadi lebih kritis dan analitis.

6. Banyak baca buku dan jurnal

Untuk mencari ilmu bukanlah menjadi tantangan lagi. Mengembangkan ilmu pengetahuan cukuplah mudah membaca buku dan jurnal-jurnal yang ada di internet. Hal ini bisa mempercepat membangun pola pikir yang lebih analitis dan juga kritis.

Kesimpulannya adalah banyaknya problematika yang terjadi saat ini yang tak kunjung terasa teratasi. Anda perlu mengasah pola pikir analitis dan kritis untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.