Apa itu ppm? Untuk yang sudah berkecimpung di dunia indsutri, tidak asing lagi dengan istilah ppm. Istilah ppm sangat sering digunakan ketika mengukur konsentrasi larutan/zat dalam suatu campuran.
PPM adalah singkatan dari Parts Per Million (Bagian per sejuta dalam bahasa indonesia). Ini adalah satuan pengukuran untuk menyatakan rasio suatu substansi atau komponen dalam satu juta bagian dari suatu campuran atau larutan. Contohnya, larutan dengan konsentrasi 21 ppm berarti :
“ setiap 1.000.000 bagian larutan hanya ada 21 bagian zat terlarut ( jika dinyatakan dalam pecahan, konsentrasi ini adalah 21/1000000 atau 0,000021."
Konsentrasi adalah besarnya kandungan zat terlarut yang terlarut pada pelarut. Artinya ppm merupakan besaran konsentrasi yang encer yang dilarutkan.
Rumus Konsentrasi larutan PPM
1 ppm = 1 mg/kg atau 1 ppm = 1 mL/L, sehingga diperoleh bentuk rumus sebagai berikut :
Konversi ppm ke persen (%)
1 ppm = 1 mg/L = 1mg/kg = (1 mg/ 1000000 mg) x 100 % = 0,0001 %
Dengan demikian, dirumuskan sebagai berikut :
Contoh : larutan NPK 1200 ppm Persen NPK = 1200 : 10000 Persen NPK = 0,12 % |
Contoh : Larutan Gandasil—D 0,10 % PPM = 0,10 x 10000 PPM = 1000 ppm |
Fungsi dari penggunaan ppm
Analisi kimia
Ppm digunakan dalam kimia untuk menyatakan konsentasi zat tertentu dalam suatu larutan, misalnya, kadar logam berat dalam air.
Kontrol kualitas
Dalam industri dan manufaktur, ppm sering digunakan untuk mengukur tingkat ketelitian atau keberlanjutan suatu bahan dalam proses industri.
Lingkungan
Ppm digunakan untuk mengukur polutan dalam air, udara, atau tanah. Membantu pemantauan dan penilaian dampak lingkungan.
Kesehatan dan keamanan
Ppm dapat digunakan untuk mengukur kadar zat berbahaya atau racun dalam makanan, minuman, atau udara yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Contoh batas kadar ppm dalam industri
Berikut adalah beberapa contoh batas kadar ppm (parts per million) dalam beberapa industri:
1. Industri Lingkungan
Batas Kadar PPM Air: Bahan Kimia Berbahaya seperti Timbal (Pb), Merkuri (Hg), dan Kadmium (Cd): Dibatasi untuk melindungi kualitas air minum.
2. Industri Kimia:
Batas Kadar PPM Zat Kimia:
Senyawa Logam Berat: Batasan untuk melindungi pekerja dan lingkungan.
Pelarut Organik: Batasan untuk mencegah paparan berlebihan.
3. Industri Makanan dan Minuman:
Batas Kadar PPM Bahan Tambahan:
Bahan tambahan seperti pewarna, pengawet, dan pemanis memiliki batas kadar PPM yang diatur.
4. Industri Minyak dan Gas:
Batas Kadar PPM Gas Beracun:
Batasan pada kadar gas beracun seperti hidrogen sulfida (H2S) di fasilitas pengolahan minyak dan gas.
Perlu diingat bahwa batas kadar PPM dapat bervariasi berdasarkan peraturan dan standar di setiap negara atau wilayah. Pemantauan dan kepatuhan terhadap batas-batas ini penting untuk menjaga keselamatan, keamanan, dan keberlanjutan di berbagai sektor industri.
ā