Berawal dari balap kendaraan listrik kursi tunggal dengan Formula E pada tahun 2014. Sampai saat ini menyusul kejuaraan jenis sepeda motor sport listrik dengan nama Moto E dan Extreme E kejuaraan balap offroad menggunakan mobil SUV listrik ikut meramaikan jenis ajang balap dunia Electrical Vehicle.
Bertujuan untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan serta dalam upaya mengurangi emisi karbon dan polusi. Ajang balap yang menggunakan mesin listrik bersaing dalam hal kecepatan dengan teknologi canggih. Peran dari kejuaraan kendaraan bermesin listrik ini akan mempengaruhi perkembangan kendaraan untuk penerapan teknologi mesin dan fitur lainnya untuk keperluan komersial.
Kejuaraan balap kendaraan listrik ini semakin marak sudah mendapat dukungan dari organisasi dunia, penyelenggara, sponsor sampai peserta..
1. ABB FIA Formula E World Championship
Mobil balap Formula E diciptakan dengan mengedepankan efisiensi tenaga. Kejuaraan mobil balap listrik kursi tunggal ini digagas pada tahun 2011 oleh eksekutif Federation Internationale de L'Automobile. Debut pertama kejuaraan ini dilakukan pada tahun 2014 di Beijing, China. Pada tahun 2020 mendapat statusnya dengan nama resmi ABB FIA Formula E World Championship.
Sampai saat ini setiap tim Formula E sudah menggunakan jenis mobil generasi kedua. Pertama berawal menggunakan mobil SPARK RENAULT Srt 01E yang dibuat oleh Spark Racing Technology bertempat di Tigery Prancis. Mobil ini mempunyai motor listrik bertenaga 200 KW dan dapat berakselerasi dari 0-100 km dalam waktu 3 detik.
Dari segi desain mobil ini memakai chasis dari perusahaan manufaktur Dallara Automobili di Italia. Untuk sistem battery dibuat oleh William Advance Racing, konstruktor balap Formula 1. Serta gearbox dibuat oleh perusahaan Howland yang merupakan perusahaan engineering bertempat di Inggris.
Pada musim balap 2018 dan 2019 diperkenalkan lah mobil generasi kedua dengan teknologi yang lebih signifikan bernama SPARK Srt 05E. Mobil ini mempunyai tenaga sebesar 250 KW dan dapat menembus kecepatan sekitar 280 Km/h.
Mobil yang dibuat oleh perusahaan Spark Racing Technology sebagai pemasok tunggal Formula E dengan sistem keselamatan Halo. Sistem ini juga diterapkan pada mobil Formula 1 sebagai pelindung kepala pembalap.
Formula E dan FIA 2022 telah memperkenalkan prototipe mobil balap generasi ketiga di Eprix Monaco. Prototipe mobil tersebut akan digunakan antara musim 2023 – 2024 yang akan datang. Kemampuan mobil tersebut diklaim menjadi mobil Formula E tercepat dengan top speed sampai 322 km/h yang dibekali mesin sampai 350 KW.
Untuk battery juga menerapkan sistem fast charging dengan 600 KW. Yang memunginkan pengisian ulang battery di pit stop.
2. FIM Enel MotoE World Cup
Setelah dimulainya ajang balap Formula E pada tahun 2014, kendaraan sepeda motor listrik juga mulai diperlombakan di kejuaraan bergengsi tingkat dunia di seri Moto GP di kelas tetapi di kelas berbeda. Pada tahun 2019 dengan nama Resmi FIM Enel MotoE World Cup.
Dorna selaku pihak penyelenggara awalnya mengumumkan Moto E sebagai balapan pendukung dari Moto GP. Ada yang menganggap bahwa Moto E masih dinilai kurang menarik karena sensasi balap yang berbeda dan kurang cepat dibandingkan kelas seri Moto GP. Faktanya, ajang balap kelas Moto E mampu menghadirkan balapan yang kompetitif dan seru tapi ramah lingkungan.
Dari awal lomba, pertama kali dimulai motor balap yang dipakai seluruh tim dipasok oleh satu pabrikan yang sama bernama ENERGICA Ego Corsa dari Energica selaku produsen sepeda motor listrik asal Italia. Karena bertenaga listrik, motor ini berbeda karena tidak memiliki knalpot maka tidak ada gas emisi buang sehingga dinilai ramah lingkungan. Pada bagian handle kemudi kiri tidak memiliki sistem transmisi manual.
Selain itu, Moto E juga tidak dilengkapi sistem gearbox tetapi battery pack yang berkapasitas 20 KW. Jenis battery menggunakan ialah Lithium Tegangan tinggi. Penggerak mesin utama menggunakan motor listrik berpendingin oli di sinkronkan dengan magnet permanen. Menghasilkan performa sebesar 120 KW yang mampu berakselerasi 0-100 km/h. untuk konstruksi rangka menggunakan teralis baja berbentuk tabung.
Pada tahun 2023, Ducati produsen sepeda motor sport akan menjadi pemasok sepeda motor listrik di seri Moto E. Ducati telah resmi meluncurkan prototipe sepeda motor listrik bernama DUCATI V21L yang akan digunakan pada masing – masing tim kelas Moto E.
DUCATI V21L adalah hasil dari kerja sama dari tim Ducati Course dengan tim Desainer R&D Ducati. Sepeda motor tersebut diklaim mempunyai spesifikasi dan performa lebih tinggi dari ENERGICA Ego Corsa.
3. Extreme E
Dunia balap juga meluas sampai kelas offroad yang juga meramaikan ajang balap bergengsi bernama Extreme E. Seri balap ini mengusung kampanye pelestarian lingkungan hidup dan pencegahan pemanasan global serta kesetaraan gender.
Kompetisi dimulai dari tahun 2021 yang dilakukan pada medan ekstrim di bebrapa belahan dunia. Meskipun ajang balap ini tergolong baru, kompetisi juga mempunyai keseruan dengan kompetisi offroad berbahan bakar konvensional karena setiap tim mengendarai mobil SUV listrik dengan teknologi spesifikasi balap serta motor listrik sebagai penggerak utamanya.
Mobil listrik yang digunakan pada kejuaraan ini bernama SPARK ODYSSEY 21. Perusahaan Spark Racing Team juga terlibat sebagai konstruktor mobil balap ajang balap Formula E dan Formula 1. Prototipe mobil balap listrik ini diperkenalkan dan melakukan uji coba pada januari 2020 di ajang balap Dakar Rally Arab Saudi.
Spesifikasi mobil SPARK ODYSSEY 21 mempunyai bodi kokoh menyesuaikan medan ekstim seperti chassis tubular baja campuran yang diperkuat dengan material niobium. Tenaga motor listrik yang dimiliki sebesar 400 KW mampu berakselerasi 0-100 km/h dalam waktu 4.5 detik.
Kejuaraan balap kendaraan listrik berbeda dibanding kendaraan balap berbahan bakar konvensional. Ini merupakan langkah awal yang akan berkembang dan kemungkinan ajang balap kendaraan listrik ini akan berperan menggantikan kejuaraan balap di masa depan. Dan tentunya melahirkan inovasi teknologi ramah lingkungan.