Pengetahuan

Mengenal Biomaterial : Peranan Ilmu Metalurgi dalam Dunia Medis

Biomaterial adalah material yang mengalami kontak langsung dengan sistem biologis makhluk hidup sehingga, dirancang untuk memiliki ketahanan pada lingkungan biologis agar tidak menimbulkan masalah

Muhammad Afriza Pertala 25 Februari 2023

Tantangan dunia medis telah banyak dihadapi oleh para ahli medis. Perkembangan IPTEK telah melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk menyelesaikannya.

Terdapat peranan ilmu metalurgi dalam menyukseskan penyelesaian berbagai masalah dalam dunia medis. Biomaterial adalah salah satu bukti andilnya ilmu metalurgi dalam dunia medis. Salah satu efek positif adalah mengurangi resiko kematian kecelakaan dengan implan biomaterial pada tubuh manusia.

Biomaterial

Biomaterial adalah material dari alam atau hasil sintetis untuk  dapat berkontak dengan tubuh manusia. Fungsi biomaterial untuk memperbaiki, mengganti, mendukung dan mengembalikan fungsi bagian tubuh manusia. Peranannya yang sangat vital maka, ada ketentuan material yang bisa digunakan pada manusia.

  1. Material harus dapat menyatu dengan anggota tubuh tanpa ada respon penolakan pengimplanan material.
  2. Memiliki ketahanan korosi, degradasi dan keausan yang tinggi
  3. Mechanical properties atau sifat mekanis yang baik
  4. Non-magnetik

Contoh penggunaan biomaterial dalam dunia medis lainnya seperti pada bidang ortopedi yaitu pada bidang dental (implan gigi dan behel gigi) bidang kardiovaskular (implan katup jantung) dan bidang opthalmics (softlens).

Bahan penyusun biomaterial

Berdasarkan bahan dasar pembentuknya, biomaterial terdiri dari dua jenis yaitu logam dan non-logam

Biomaterial logam adalah biomaterial yang penyusun utamanya adalah logam. Contohnya adalah stainless steel, paduan co-cr (cobalt dan chromium), paduan titanium, paduan logam mulia dan tantalum. Biomaterial logam yang paling banyak digunakan yaitu stainless steel tipe 316L.

Pemilihan material SS tipe 316L karena memiliki ketahanan korosi yang baik, sifat fisik, sifat mekanik yang baik dan permukaan yang mudah dibersihkan. SS 316L ini termasuk jenis austenitik yang membuatnya tahan korosi dan bersifat non-magnetik.

                                                            

Dari segi harga, SS 316L ini tergolong kurang ekonomis dari segi harganya. Oleh karena itu, perlu pengembangan lagi pada material penyusunnya biomaterial berbahan dasar komposit. Contohnya adalah campuran logam dengan keramik.

Perpaduan sifat dari keduanya akan saling mengisi kekurangan. Logam memiliki kekuatan yang baik namun, kurang dalam jaringan tubuh. Keramik bahan yang rapuh tetapi cocok dengan jaringan tubuh.

Biomaterial non-logam memiliki material penyusunnya seperti, material keramik, polimer dan komposit. Biomaterial keramik memiliki sifat inert dan kekuatan tekan yang baik sehingga cocok untuk pembuatan gigi buatan. Contoh biokeramik adalah alumina, hidroksiapatit, bioglas, zirconia dll.

Biomaterial polimer memiliki keuntungan dengan kemudahan proses pembuatannya dalam berbagai bentuk. Polimer memiliki lapisan tipis di permukaan implan logam. Sifat mekanik dan fisik yang dapat diatur. Contohnya adalah polietilen, poliglikolik asid, dll.

Salah satu penelitian yang sedang dikembangkan adalah pembuatan pen atau penyangga tulang komposist berbahan utama hidroksiapatit. Hidroksiapati digunakan dalam dunia orthopedi karena memiliki biokompabilitas yang baik pada tubuh manusia.

Latar belakang penggunaan hidroksiapatit karena relatif murah dan mudah didapatkan sehingga menjadi bahan substitusi yang ideal dari SS 316L. Hidroksiapatit ini tergolong dalam material keramik. Demi mewujudkan biomaterial komposit perlu menambahkan unsur lain seperti alumunium, magnesium dan titanium.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait