Pengetahuan

Fakta dan Keunikan Logam Tungsten

Wolfram atau lebih dikenal Tungsten adalah logam yg memiliki titik lebur tinggi dari antara semua logam yang ada. Namun ada fakta dan uniknya logam ini dalam artikel ini.

Agung Ilham Cahyadi26 Januari 2023

Tungsten telah dikenal selama berabad-abad, namun digunakan secara terbatas dalam peralatan dan senjata. Pada akhir abad ke-18, tungsten mulai digunakan dalam industri baja. Awal abad ke-20, tungsten digunakan dalam lampu elektron dan peralatan elektronik.

Asal mula nama "tungsten" berasal dari bahasa Swedia, "tung sten" yang berarti "heavy stone. Dalam Perang Dunia II, wolfram memainkan peran signifikan dalam urusan politik.

Sifat wolfram yang diinginkan adalah ketahanannya terhadap suhu tinggi, kekerasan dan kepadatannya. Jika menjadi logam paduan, bahan ini  penting dalam industri senjata.

Penelitian logam Tungsten dimulai tahun 1779  seorang peneliti bernama Peter Woulfe. Ia menyadari adanya senyawa logam baru yang tidak pernah diketahui. Penelitian ini dilanjutkan oleh Wilhelm Scheele pada tahun 1781. Ia berhasil mengisolasi senyawa acidic white oxide, tetapi karakteristiknya belum diketahui dengan jelas.

Pada tahun 1783, Juan dan Fausto Elhuya mengisolasi senyawa metal oxide dari mineral bernama wolframint. Kemudian dilanjutkan proses reduksi pada metal oxide dengan cara dibakar bersama karbon. Proses ini menghasilkan logam yang saat ini dikenal sebagai tungsten.

Karakteristik Mineral Tungsten 

Tungsten ditemukan dalam beberapa mineral, diantaranya:

  1. Scheelite (CaWO4) : Merupakan sumber utama dari tungsten yang digunakan dalam industri. Scheelite dapat ditemukan dalam bentuk tabular atau prismatik berwarna warna putih atau kekuningan.

  2. Wolframite (Fe, Mn)WO4 :  Wolframite dapat ditemukan dalam bentuk tabular atau prismatik, warna warna coklat atau hitam.

  3. Ferberite (FeWO4) : Ferberite adalah varietas dari wolframite yang mengandung lebih banyak besi daripada mangan. Ferberite sering ditemukan dalam bentuk tabular atau prismatik, berwarna coklat atau hitam.

  4. Huebnerite (MnWO4) adalah varietas dari wolframite yang mengandung lebih banyak mangan daripada besi. Huebnerite sering ditemukan dalam bentuk tabular atau prismatik, berwarna coklat atau hitam. Mineral ini paling jarang ditemukan dari semua mineral tungsten.
     

Proses ekstraksi logam tungsten cukup kompleks. Maka itu dibutuhkan teknologi yang canggih serta kemampuan mengolah mineral.

Menurut US Geological Survey (USGS), cadangan tungsten global pada tahun 2019 diperkirakan sekitar 3,5 juta ton. Negara-negara dengan cadangan terbesar adalah China, Rusia, Canada, dan Portugal.  Namun, China diperkirakan memiliki sekitar 50% dari cadangan global tungsten.

Dengan cadangan global terletak di beberapa negara saja. Oleh karena itu, ketergantungan global terhadap tungsten sangat tinggi. Fluktuasi harga tungsten dapat mempengaruhi pasar secara signifikan.

Fakta Logam Tungsten 

Kekerasan tinggi

Tungsten adalah logam yang paling keras diketahui manusia. Material ini cocok digunakan dalam aplikasi yang memerlukan ketahanan mekanis yang kuat.

Titik leleh tinggi

Tungsten memiliki titik leleh sekitar 3.410 derajat Celsius, yang membuatnya tahan terhadap panas.

Densitas tinggi

Tungsten memiliki densitas sekitar 19,3 gram per sentimeter kubik. Menjadikannya berguna dalam aplikasi seperti peluru dan bahan bakar nuklir.

Tidak dapat ditemukan dalam bentuk alami

Tungsten sering ditemukan dalam mineral seperti scheelite dan wolframite. Jarang dalam bentuk murni.

Digunakan dalam berbagai industri 

Tungsten digunakan di industri pembuatan baja, pembuatan lampu, elektronika, dan peralatan militer. 

Bahan bakar nuklir 

Tungsten digunakan sebagai bahan bakar dalam reaktor nuklir memiliki densitasnya yang tinggi dan tahan terhadap panas.

Dapat digunakan untuk membuat elektroda

Tungsten dapat menjadi elektroda dalam lampu elektron, televisi, dan peralatan medis.

Bahan pembuatan filamen dalam lampu

Tungsten digunakan sebagai filamen dalam lampu pijar karena titik leleh yang tinggi dan konduktivitas panas yang baik.

Beberapa organisme menggunakan Tungsten dalam proses metabolisme tubuhnya. Dilansir dari jurnal Tungsten in biological systems, beberapa bakteri seperti Clostridium thermoaceticum, C. formicoaceticum, dan Eubacterium acidaminophilum melibatkan tungsten sebagai kofaktor enzim metabolismenya.

Tungsten menjadi logam transisi paling berat yang digunakan dalam proses biologis. Ini disebabkan sifat toksik tungsten yang rendah sehingga dibutuhkan oleh beberapa bakteri dan archaea. Namun, tungsten diketahui bisa menjadi racun dengan toksisitas rendah bagi beberapa hewan.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait