Pengetahuan

Fly Ash and Bottom Ash (FABA), Jangan Dibuang Lalu Gunakan !!!

Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Ternyata memiliki nilai keekonomian juga mengingat digolongkan sebagai limbah

Fly Ash and Bottom Ash (FABA) Limbah B3 Bisa Digunakan???

Bahan bakar adalah komponen utama dalam keberlangsungan pembangkit listrik bertenagakan uap. Batubara adalah bahan bakar yang murah dan efisien di Indonesia.

Sisa residu atau limbah batu bara masuk golongan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) oleh pemerintah. Hal ini menjadi tantangan dalam pengelolaan dan pengolahan limbah FABA.

Berikut ini ada beberapa pengelolaan dan pengolahan limbah yang umum digunakan. 

Bahan baku tambahan (subtitusi) semen

Semen adalah material yang akan terus digunakan seiring pertumbuhan penduduk suatu negara. Karakteristik Fly ash and bottom ash (FABA) serupa dengan bahan dasar utama pembuatan Semen. Disamping itu, perusahaan melihat nilai ekonomi karena dapat mengurangi proses kiln pada semen.

Selama proses pembuatan semen banyak meninggalkan jejak karbon bahan bakar untuk memanaskan batu kapur. Dan selama pemanasan ada reaksi pertukaran berapa karbon yang cukup tinggi.

Melakukan substitusi abu batubara dapat mengurangi pembakaran batu kapur. Dan meningkatkan produksi semen, serta mengurangi ongkos produksi. 

Media adsorben 

Tingginya beban lingkungan yang dihasilkan industri dan rumah tangga dapat mencemari lingkungan perairan. Pencemaran ini disebabkan oleh senyawa limbah berat seperti arsen, krom dan timbal. 

Media mampu menyerap logam berat pori-pori yang dihasilkan pengaktivasikan larutan tertentu selama fly diproses menjadi adsorben.

Adsorben tidak hanya untuk lingkungan perairan udara saja tetapi dapat digunakan di udara sebagai penyebab gas karbon dioksida dan karbon monoksida. Jika adsorben berbasis ini digunakan di area pertambangan memberi efek ganda kerusakan lingkungan

Bahan baku zeolites 

Industri kimia membutuhkan katalis untuk mempercepat proses kimia dan merubah unsur kimia suatu larutan. Berdasarkan jurnal ilmiah fly Ash memiliki potensi untuk menjadi bahan baku pembuatan Zeolites. 

Hal ini mengingat karakteristik kimia dari fly Ash ataupun bottom yang mengandung banyak SiO2 dan Ai2O3 untuk setiap satu gram. Serta nilai ekonomis yang dinilai cukup tinggi serta pengurangan dampak lingkungan semakin terasa.

Zeolites juga memiliki peranan sebagai adsorben yang disebabkan banyaknya rongga di permukaan Zeolites. Namun yang membedakan adalah ikatan kimianya hanya membentuk tetrahedral yang tersusun rapi jika dilihat dari mikroskop elektron. Dan Zeolites juga sebagai agen pengering (Drying Agent) Industri. 

Pendukung pekerjaan infrastruktur dan sipil

Berdasarkan dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. FABA berpotensi menjadi bahan baku pembuatan refraktori cor, penimbunan dalam reklamasi tambang, substitusi kapur untuk menetralkan air asam tambang, memperbaiki kondisi fisik tanah dan media tanam untuk revegetasi lahan bekas tambang.

Aplikasi FABA juga dapat meningkatkan efisiensi pemupukan serta memperbaiki lingkungan perakaran tanaman. FABA dapat dimanfaatkan sebagai backfilling atau batuan penutup untuk pencegahan air asam tambang. 

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait