Klasifikasi Mineral di Kerak Bumi
Mineralogi merupakan rujukan dalam mempelajari pembentukan (formation), keterjadian atau prosess (occurrence), sifat-sifat, susunan, dan klasifikasi dengan ini dapat menjelaskan penyebab terjadinya fenomena geologi. Mineral sendiri merupakan elemen esensial non organik pada tubuh sebagai katalis dalam reaksi biokimia.
Mineral juga sebagai nutrisi mikro memiliki peran membantu mengoptimalkan fungsi tubuh. Walau jumlahnya kecil, mineral penting untuk fungsi metabolisme tubuh
Mineral juga persenyawaan kimia asli yang tersusun dari proses alam. Dengan perkembangan teknologi, manusia dapat meniru sifat dan zatnya identik dengan mineral di bumi. Maka tidak bisa disebut mineral seperti zeolites sintesis.
Mineral sendiri memiliki sifat fisik yang dapat dilihat langsung oleh mata secara fisik. Dengan sifat fisik, insinyur pertambangan dapat mengetahui metode proses peremukan mineral pada bongkah batuan, memberaikan material.
Batuan terbentuk dari mineral
Batuan yang kita lihat saat ini adalah terbentuk dari satu mineral bahkan lebih. Mineral yang membentuk batuan dibagi menjadi tiga ;
- Mineral Utama merupakan mineral yang penting dalam pembentuk batuan di permukaan bumi. Mineral tersebut adalah kuarsa, kalsedon, feldspar, ortoklas, plagioklas, nefelin, leusit, muskofit, biolit, amfibol, piroksen, olivine, dan kalsit
- Mineral sekunder adalah mineral yang dibentuk dari mineral primer (utama). Misalnya melalui proses pelapukan. Mineral sekunder mempunyai peran sebagai perkembangan dan juga kesuburan tanah. Klorit tersebut terbentuk dari mineral mineral biotit dari proses pelapukan.
- Mineral yang terbentuk oleh kristalisasi magma jumlahnya sedikit. Umumnya kurang dari 5 persen.
Apa saja klasifikasi mineral
Mineral sebagai padatan kristal bersifat anorganik. Suatu bahan dapat dikatakan mineral jika terbuat dari proses alami yang mengandung komposisi kimiawi. Dilihat dari bentuk fisiknya, mineral sekilas menyerupai kristal. Makanya disebut sebagai padatan kristal yang umumnya bersifat anorganik.
- Element Murni merupakan mineral yang memiliki satu unsur kimia dengan sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih. Jika ditarik akan dapat memanjang, namun tidak akan kembali dalam bentuk semula. Eg.emas (Au), Perak (Ag), Bismuth (Bi) adalah contohnya.
- Silikat merupakan unsur utama pembentuk batuan. Jenis mineral ini mengandung Silikon serta Oksigen. Kira-kira 90 persen kerak bumi mengandung silikat. Contoh mineral silikat yang paling umum ialah Olivin, Piroksen, Amfibol, Mica Biotite, Mika Muskovit, Feldspar Plagioklas, Feldspar Ortoklas dan Kuarsa.
- Oksida terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O2-). Mineral oksida terbentuk akibat persenyawaan antara oksigen dan unsur tertentu. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah, korundum (Al2O3),dan hematit (Fe2O3).
- Hidroksida merupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus hidroksil hidroksida (OH-). Reaksi pembentukan mineral ini disebabkan adanya unsur air dalam proses pembentukan mineral.
- Sulfida mengandung sulfur dan logam berbeda dengan sulfat karena sulfida tidak mengandung oksigen. Salah satunya mineral ini adalah pirit (Fe2S).
- Karbonat adalah mineral kombinasi dari karbon & oksigen serta penggabungan dari unsur lainnya. Merupakan susunan utama pembentuk batuan sedimen. Karbonat terbentuk oleh endapan bangkai plankton. Karbonat terbentuk pada daerah evaporitic dan daerah karst yang membentuk gua. Kalsit dan Borat digolongkan sebagai mineral karbonat.
- Halida merupakan mineral yang memiliki unsur halogen elektron negatif serta memiliki densitas cenderung rendah umumnya sering ditemui pada unsur klorin, flour. Halida merupakan garam yang terbentuk saat air asin menguap seperti fluorite.
- Sulfat merupakan mineral sulfat adalah kombinasi logam dengan anion sulfat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, kemudian perlahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi seperti mineral barite (BaSO4).
- Fosfat dicirikan adanya gugus fosfat pada mineral tersebut seperti Apatit (Ca5(PO4)3CL)
Ternyata, ada beberapa organisme yang dapat menjadi salah satu pembentukan mineral seperti batu gamping dan batubara antrasit. Dari segi pembentukan atau komposisi dapat diklasifikasikan dari 9 golongan di atas.
Manfaat Mengenal Klasifikasi Mineral
Dengan mengenal klasifikasi mineral memiliki beberapa kegunaan :
- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam mengekstraksi sebuah unsur dalam suatu mineral seperti penentuan teknologi ekstraksi, teknologi penghancuran dan pemberaian mineral,
- Mengetahui proses pembentukan mineral. dapat mensintesis material yang identik dengan kualitas YANG jauh lebih baik seperti zeolites.
- Keperluan eksplorasi dan bank data untuk melihat kejadian historis karena jejak sebuah unsur tertentu terkurung dalam suatu senyawa yang berbentuk kristal padat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Kelompok Mineral", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/05/160958569/9-kelompok-mineral?page=all.
Penulis : Vanya Karunia Mulia Putri
Editor : Serafica Gischa
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Baca selengkapnya di artikel "Pengertian Mineral: Sifat Fisik & Perannya dalam Pembentukan Batu", https://tirto.id/gdKX
Baca selengkapnya di artikel "Pengertian Mineral: Sifat Fisik & Perannya dalam Pembentukan Batu", https://tirto.id/gdKX
Baca selengkapnya di artikel "Pengertian Mineral: Sifat Fisik & Perannya dalam Pembentukan Batu", https://tirto.id/gdKX
Baca selengkapnya di artikel "Pengertian Mineral: Sifat Fisik & Perannya dalam Pembentukan Batu", https://tirto.id/gdKX
Baca selengkapnya di artikel "Pengertian Mineral: Sifat Fisik & Perannya dalam Pembentukan Batu", https://tirto.id/gdKX
Baca selengkapnya di artikel "Pengertian Mineral: Sifat Fisik & Perannya dalam Pembentukan Batu", https://tirto.id/gdKX