Industri

Metode dan Tujuan Pecampuran Batubara (Coal Blending)

Pencampuran Batubara adalah salah usaha mendapatkan kepercayaan dari buyer serta menjamin hasil produk sesuai dengan parameter yang ditentukan.

Coal Blending Solusi Membentuk Grade Batubara Baru

Proses pencampuran batubara digunakan untuk mencapai kualitas atribut yang diinginkan. Pengaplikasian batubara yang dimaksud adakah pembangkit uap dan kokas.

Proses ini harus dilakukan untuk menghindari kehilangan faktor keekonomian. Salah satu tingginya grade batubara berada di stockpile.

Batubara hasil campuran merupakan perpaduan dari semua kualitas batubara. Dengan kata lain, batubara kualitas rendah dapat memenuhi persyaratan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Atribut kualitas dalam pencampuran akan berbeda dari satu lokasi tambang ke lokasi tambang. Dan tergantung pula pada lapisan batubara bervariasi dalam kualitas dan tujuan akhir penggunaannya.

Dalam batubara termal, atribut kualitas yang menarik mencakup abu, bahan yang mudah menguap, sulfur total, dan nilai kalor bruto. Untuk batubara kokas, terkadang mempertibangkan atribut termasuk jumlah pembengkakan wadah, fluiditas, dan RoMax.

Coal blending memiliki beberapa teknik pencampuran batubara dengan grade berbeda agar menjadi homogen.

1. Chevron Stockpiling

Pencampuran dengan membentuk tumpukan garis bujur dari penampang silang berbentuk segitiga. Komponen-komponen berurutan ditimbun sepanjang poros tengah tumpukan.

Metode ini sering digunakan oleh perusahaan tambang. 

2. Windrow Stockpiling

Pencampuran dengan membentuk tumpukan menurut garis bujur dari penampang saling berbentuk segitiga. Dimana komponen-komponen berurutan ditimbang membentuk keseluruhan tumpukan. Dengan metode ini tingkat homogenisasi sangat tinggi. 

3. Layered Stockpiling

Pencampuran dengan membentuk tumpukan komponen-komponen berurutan ditambahkan dalam bentuk lapisan. Metode cukup efektif dengan jumlah batubara relatif kecil.

Setelah melakukan hasil coal blending ada pemeriksaan ulang oleh independent surveyor. Pihak ketiga yang bertugas untuk memenuhi parameter yang diminta buyer.

  1. Gross Calorie Value adalah jumlah panas volume konstan yang telah diketahui sesuai ketentuan.
  2. Total Moisture adalah jumlah keseluruhan air yang di permukaan dan di dalam batubara. 
  3. Equilibrium Moisture adalah jumlah air di dalam batubara yakni inheren moisture dalam batubara. 
  4. Ash Content adalah jumlah material yang tersisa dalam proses pembakaran batubara. 
  5. Fixed Carbon adalah jumlah karbon tertambat dalam suatu batubara.
  6. Total Sulfur adalah jumlah sulfur yang berada pada batubara organik dan anorganik. 
  7. HGI adalah tingkat ketergerusan batubara menjadi bubuk atau debu. 

Pencampuran batubara memiliki sifat heterogen meski are pertambangan tidak menjamin kesamaan kualitas. Terlebih spesifikasi atau parameter yang diminta oleh buyer untuk keperluan bisnis mereka.

Faktor yang mempengaruhi komposisi batubara

Terdapat faktor yang mempengaruhi bIsa mempengaruhi komposisi blending batubara.

  1. Batubara terkontaminasi dengan material lain
  2. Terlalu lama menyimpan batubara di stockpile sehingga dapat menurunkan kualitas. 
  3. Hujan terus menerus

Coal Blending sebenarnya upaya meningkatkan nilai keekonomian batubara. Pada kenyataannya, batubara bersifat heterogen dengan kualitasnya yang berbeda-beda di tiap lokasi penambangan.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait