Pengetahuan

Pengolahan Limbah Keren, Tentunya Kamu Harus Kamu Tau !!!

Kadang sampah seperti plastik, buah dan sayuran busuk bahkan kotoran hewan bisa menjadi hal serius dalam pencemaran lingkungan. Berikut ini adalah hasil kesimpulan untuk mengurangi beban lingkungan.

Berbagai Cara Pengolahan Limbah dan Prosesnya

Persoalan limbah merupakan isu yang sering dibicarakan dari masyarakat, mahasiswa, hingga pemangku kepentingan. Bagaimana tidak jumlah limbah yang masif cukup mengganggu mereka beraktivitas dan keseimbangan lingkungan.

Limbah sendiri memiliki banyak klasifikasi namun secara umum terdiri dari limbah industri dan rumah tangga. Sementara limbah rumah tangga sendiri luput dari masyarakat umum.

Sebagai contohnya, bahaya fosfat bekas dari air cucian dapat mengganggu ekosistem sungai dan dapat mengubah keasaman air tanah.

Hal ini sangat dirasakan di daerah yang kepadatannya tinggi seperti Ibukota Jakarta. Kasus lainnya, limbah bekas makanan bisa dimanfaatkan menjadi metan.

Berikut ini ada hal yang menarik dalam salah satu cara pengolahan & pengelola limbah yang keren yang harus kamu tau!!!

Kuwait Memiliki Pabrik Daur Ulang Ban Bekas Untuk Klinker Semen

Kuwait merupakan negara teluk terkenal dengan kilang minyaknya. Pada beberapa tahun lalu ada pemberitaan 50 juta ban bekas terhampar di pinggiran salah satu kota di Kuwait.

Jumlah ban bekas ini meningkat akibat jumlah kepemilikan kendaraan yang terus meningkat. Isu ban ini tercatat pada April 2012 ketika terjadi kebakaran besar. Asap dan residu bekas ban dapat mengganggu kesehatan dan lingkungan.

Grup Al Khair membuka pabrik daur ulang ban dengan metoda pirolisis yang menghasilkan minyak. Produk tersebut dapat dijual untuk keperluan energi (karbon hitam) dalam menunjang produksi klinker pada semen. Abunya juga dapat digunakan berbagai industri.

Pabrik daur ulang ban bekas ini memiliki ratusan truk untuk mengangkut ratusan ban ke pabrik daur ulang. Dengan serangkaian tahapan seperti memotong, mendaur ulang, dan mengekspor.

Grup Al khair kabarnya akan membangun beberapa fasilitas pabrik daur ulang ban bekas serta mengekspor produk limbah ban bekas tersebut.

Limbah dari Manusia & Hewan jadi Biogas

Biogas adalah salah satu energi terbarukan yang melalui proses fermentasi kotoran hewan, tumbuhan yang membusuk dan manusia. Proses fermentasi menghasilkan gas metana untuk keperluan rumah tangga bahkan hingga penerangan.

Hingga saat ini, pemerintah berupaya meningkatkan akses energi kepada masyarakat. Serta mendorong pemanfaatan energi dari sumber daya energi terbarukan kawasan setempat. Dengan adanya penggunaan energi terbarukan meningkatnya energi ramah lingkungan yang dimulai skala kecil.

Pembentukan biogas sendiri secara biologis dengan memanfaatkan sejumlah organisme seperti bakteri anaerob seperti Methanobacterium, Methanobacillus, Methanococcus.

Methanosarcina memiliki tiga tahap yaitu Hidrolisis (pelarutan), acidogenesis (pengasaman), dan metanogenesis (pembentukan metana).

Singkatnya, fermentasi ini memerlukan waktu 7 sampai 10 hari dengan suhu dan PH yang optimum di dalam digester.

Limbah Masker Medis dijadikan Pellet Plastik

Mengingat kondisi pemakaian masker merupakan hal wajib dalam masa pandemi ini. Seiring dengan jumlah pemakaian masker saat ini tentu limbah yang dihasilkan tidaklah kecil.

Masif-nya limbah masker membuat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berinovasi mengubah menjadi biji plastik. Nantinya, biji plastik digunakan sebagai bahan dasar pembuatan plastik.

Berdasarkan keilmuan masker yang digunakan selama pandemi ini berbahan Polipropilen (PP)

Proses daur ulang limbah masker berlangsung dalam beberapa tahapan terdiri dari sterilisasi, ekstrusi, dan pencetakan. Proses ekstrusi membutuhkan suhu 170° C untuk menghasilkan pellet atau biji plastik.

Jika sudah berbentuk biji maka daur ulang limbah masker dapat dibentuk apapun seperti pot hidroponik, bak sampah, kantong sampah dan sebagainya. Secara teknis teknologi terbilang sederhana dan mudah diaplikasikan.

Dari salah satu pengolahan limbah bisa dijadikan sebuah hal luar biasa. Tentu akan menjadi sebuah ide bisnis yang hebat mengingat kondisi lingkungan kian rusak. Sebenarnya masih banyak lagi bagaimana cara mengolah dan mengelola berbagai limbah dengan efektif dan efisien. Namun keterbatasan waktu dan ruang baca yang mungkin menjadi motivasi untuk berinovasi. 

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait