Limbah padat adalah jenis limbah yang tidak dapat dikeluarkan dengan cara alami. Limbah padat berasal dari berbagai sumber seperti rumah tangga, industri, pertanian, atau perkebunan. Pengelompokan limbah padat menjadi beberapa jenis seperti limbah domestik, limbah industri, limbah komersial, dan limbah konstruksi.
Limbah padat menimbulkan masalah seperti bau yang tidak sedap, mengandung bahan berbahaya, dan merusak lingkungan. Sebab itu, limbah padat harus diolah untuk mengurangi dampak negatifnya.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah limbah padat adalah dengan melakukan proses insinerasi. Insinerasi adalah proses pengolahan limbah padat dengan mencampurkan limbah dengan bahan pengurai seperti tanah, pasir, atau batu kapur.
Tujuannya adalah untuk mengurangi volume limbah dan meningkatkan kadar organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme
Manfaat insinerasi limbah
Produk dari insinerasi dapat digunakan sebagai media tanam. Limbah hasil insinerasi yang telah mengalami proses penguraian, dapat digunakan sebagai bahan organik yang kaya nutrisi untuk memperkuat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil panen.
Selain itu hasil produk insinerasi dapat digunakan seperti ;
Pupuk organik
Limbah hasil insinerasi yang telah mengalami proses penguraian dapat digunakan sebagai pupuk organik yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium.
Pembentuk tanah
Limbah hasil insinerasi dapat digunakan sebagai pembentuk tanah yang tidak produktif. Hasil dari proses insinerasi dapat berbahaya bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Emisi yang dihasilkan dari proses insinerasi berupa gas sulfur dioksida (SO2), Gas nitrogen oksida (NOx), Gas metana (CH4), Gas karbon dioksida (CO2)
Gas ini menyebabkan pencemaran udara dan berdampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Namun, jika proses insinerasi dilakukan dengan peraturan lingkungan dan teknologi yang sesuai, emisi yang dihasilkan dapat dikendalikan sehingga berdampak negatif pada lingkungan.
Teknologi anaerob digestion, limbah organik akan diuraikan oleh mikroorganisme dalam reaktor tanpa oksigen sehingga menghasilkan biogas yang terdiri dari methane (CH4) sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik atau kendaraan
Tahapan Proses Insenirasi
Penyiapan bahan
Limbah padat yang akan diolah harus dikelompokkan dan dicuci untuk mengurangi kontaminasi dan meningkatkan kualitas limbah yang akan diinsenerasi.
Pencampuran
Limbah padat yang sudah dicuci dicampur dengan bahan pengurai seperti tanah, pasir, atau batu kapur dalam rasio yang telah ditentukan.
Pengendalian kondisi
Pengendalian suhu, oksigen, dan kelembaban dalam reaktor insinerasi atau lubang ditetapkan untuk memastikan kondisi proses insinerasi.
Penyiraman
Campuran limbah dan bahan pengurai disiram air untuk menjaga kadar air selama proses insinerasi.
Pengamatan
Memastikan proses insinerasi tercapai dan untuk menentukan waktu yang tepat untuk mengambil sampel.
Analisis
Menganalisis sampel untuk menentukan kadar organik, nitrogen, fosfor, dan kandungan lain yang diperlukan untuk menentukan tingkat penguraian limbah.
Pengambilan limbah hasil insinerasi
Limbah yang telah diinsenerasi dikeluarkan dari reaktor atau lubang, digerus dan diurai sebagai bahan baku untuk produksi biogas atau digunakan sebagai bahan tanam.
Fasilitas insinerasi limbah padat
Fasilitas Insinerasi limbah padat yang utamanya adalah reaktor insinerasi untuk menjalankan proses penguraian. Terdapat pula alat pendukung seperti sistem sensor, ventilasi, pengendalian emisi, produksi biogas dan serta alat transportasi.