Bantuan jin penguasa laut? Wait…

Jadi gini sob penjelasannya,

Temen-temen waktu SMP atau SMA pas pelajaran fisika pasti nggak asing dong sama yang nama Hukum Archimedes. Yaps, Sama dengan namanya, hukum ini ditemukan oleh matematikawan sekaligus fisikawan Yunani Bernama Bapak Archimedes. Wah, dari profesinya aja udah bikin insecure…wkwk

Sejarah ditemukannya Hukum Archimedes, yaitu ketika ia sedang berendam di bak air, ia memperhatikan ada air yang tumpah dari bak air. Dan seketika ia berlari kerumah sambal berteriak “Eureka!”, dan dari peristiwa itu terciptalah Hukum Archimedes.

Lalu bunyi dari Hukum Archimedes adalah

Suatu benda yang terendam sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair, maka mengalami gaya keatas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut

Sehingga hukum tersebut dapat diterapkan untuk menghitung gaya angkat (buoyancy) dari permukaan lambung kapal yang tercelup air. Dimana luasan permukaan dari badan kapal akan menimbulkan tekanan keatas sehingga kapal dapat terapung di air, begitu sob.

Selain itu, ada faktor-faktor yang mempengaruhi agar kapal mampu mengapung sesuai dengan yang udah di desain oleh naval architect, salah satunya :

Gaya Berat Kapal Harus Sama Dengan Gaya Angkat

Syarat benda dapat terapung adalah adalah gaya berat kapal harus sama dengan gaya angkat/apung. Sehingga kapal dapat terapung. Salah satu kasus kapal tenggelam adalah karena muatan pada kapal melebihi kapasitas maksimumnya, sehingga kapal tidak dapat mempertahankan stabilitasnya dan akhirnya terbalik.

Kekedapan Kapal

Syarat kapal terapung adalah kapal harus kedap air agar air tidak dapat masuk dan menggenangi bagian dalam kapal, sehinggga kapal terjadi penambahan berat dan kapal kehilangan gaya angkat karena sebagian badan kapal terisi air.

Kebocoran Kapal

Nah kalau ini biasanya disebabkan karena kapal yang mengalami korosi atau lambung kapal yang sobek, bisa karena kapal yang bertabrakan, grounding (air terlalu dangkal), atau tabrakan dengan gunung es (jadi inget film Titanic kannn…).

Sekat Pada Kapal

Nah ini ada hubungannya dengan poin sebelumnya sob, jadi buat mengurangi resiko yang lebih buruk ketika kapal mengalami kebocoran yaitu kapal harus memiliki sekat, dan jumlah sekat minimumnya telah diatur oleh badan klasifikasi yang mengatur tentang keselamatan berlayar sob. Jadi ketika salah satu ruang muat mengalami kebocoran, paling tidak kapal masih memiliki gaya apung dan masih bisa terapung.

Jadi beda ya di kapal Titanic, kalau di filmnya kan ketika mengalami kebocoran kapal langsung tenggelam sepenuhnya dalam hitungan jam, sehingga banyak penumpang yang tidak memiliki kesempatan menyelamatkan diri pakai alat penyelamat.

Mungkin sekian itu dulu sob penjelasan dari mimin, sampai ketemu di artikel selanjutnya

See you until next time…