Energi hidrogen merupakan salah satu energi bersih yang saat ini sedang dikembangkan di seluruh dunia. Energi ini diharapkan mampu menggantikan peran energi fosil di masa mendatang, mengingat ketersediaan energi fosil yang terus menipis serta menjawab tantangan global dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.

Baca Juga : 7 Jenis-Jenis Pembangkit Listrik Energi Terbarukan

Menurut (Liao, Huang and Wu, 2012) , hidrogen merupakan sumber energi yang baik karena

1. Ketersediaannya melimpah di bumi, baik dalam bentuk air maupun biomassa
2. Menghasilkan energi yang lebih besar dibandingkan dengan gasoline serta
3. Lebih ramah lingkungan, karena hasil pembakarannya tidak mengeluarkan emisi gas rumah kaca.

Hidrogen banyak dihasilkan dari proses steam reforming. Selain itu, hidrogen juga dapat dihasilkan melalui gasifikasi biomassa dan elektrolisis air. Untuk saat ini,  48% hidrogen diproduksi dari gas alam, 30% dari nafta dan heavy oil, 18% dari batubara dan 4% dari elektrolisis air (Balat, 2008).

Tiga tipe energi hidrogen

Menurut (Dawood, Anda and Shafiullah, 2020), energi hidrogen dibagi menjadi 3 tipe utama berdasarkan dampaknya terhadap lingkungan yaitu: grey hydrogen, blue hydrogen dan green hydrogen.

Grey hydrogen diproduksi dari natural gas maupun bahan bakar fosil seperti batu bara atau minyak dan menghasilkan polusi berupa gas CO₂ yang dibiarkan keluar ke udara bebas. Sedangkan blue hydrogen diproduksi dari bahan baku yang sama dengan grey hydrogen namun CO₂ yang dihasilkan disimpan didalam tanah maupun untuk kebutuhan proses industri. Sedangkan green hydrogen merupakan energi hidrogen paling bersih karena diproduksi secara elektrolisis menggunakan energi terbarukan seperti air, angin atau cahaya matahari dan tidak menghasilkan emisi gas karbon.

Baca juga : Sekilas Tentang Metode Fotoelektrokimia Pemecahan Air Untuk Menghasilkan Energi Hidrogen

Ditengah pengembangannya, energi hidrogen masih menghadapi banyak tantangan seperti biaya produksi yang tinggi serta masalah penyimpanan. Hidrogen dapat disimpan dalam bentuk gas, cair maupun logam hidrida.

Menurut (Abe et al., 2019) penyimpanan yang paling baik diantara ketiga opsi tersebut adalah penyimpanan solid state logam hidrida, karena mampu menyimpan hidrogen dalam kuantitas yang lebih besar. Namun, hingga saat ini masih terus dikembangkan cara yang paling murah, efektif dan aman dalam hal produksi dan penyimpanan hidrogen.

Manfaat hidrogen sebagai sumber energi sangat bermanfaat bagi generasi mendatang namun belum bisa terealisasi secara masaal. Keterbatasan cara dan sumber daya produksi menjadi salah satu kendala ilmuwan saat ini.