Pernahkah Sobat Teknik mendengar nama Edward Snowden?
Ya beliau adalah mantan anggota Central Intelligence Agency (CIA) dan National Security Agency atau NSA. Sobat Teknik yang memiliki antusias di dalam teknologi, terkhusus di bidang jaringan keamanan tidak akan asing lagi dengan nama satu ini. Ia adalah buronan nomor 1 Amerika Serikat, terutama FBI.
Kisahnya bahkan diabadikan dalam sebuah film.
Tapi, tidak hanya Edward Snowden, ada 6 nama lain yang menjadi buronan FBI. Penasaran seperti apa kisah Snowden dan juga 6 nama lainnya? Sobat Teknik bisa baca artikel ini sampai habis.
1. Edward Snowden.
Nama lengkapnya adalah Edward Joseph Snowden, lahir di tanggal 21 Juni 1983. Sebagaimana orang-orang pada umumnya, Snowden muda juga memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Itu dibuktikan dengan keinginan membela Angkatan Darat AS dan mengikuti pendidikan militer. Sayangnya keinginan itu harus pupus tatkala ia tanpa sengaja mematahkan tulangnya sendiri.
Namun, nasionalisme yang tetap membara dan bertekad untuk mengabdi pada negara dengan jalur lain. Yakni jalur menjadi intelijen di CIA. Jalan yang dipilih oleh Snowden muda itu mengantarkannya pada rahasia negara.
Dari sana ia mendapatkan fakta bahwa Amerika Serikat melewati batas dalam mematai-matai warganya. Melalui program XKeyscore di bawah perlindungan FISA (Foreign Intelligence Surveillance Act), pemerintah Amerika mampu mendapatkan data warganya dengan mudah.
Merasa itu sudah melewati batas, Snowden kemudian membocorkan rahasia itu kepada The Guardian & The Washington Post pada Juni 2013.
Sebenarnya ada banyak program yang berhasil dibongkar oleh Edward Snowden. Setidaknya ada 5 program dari CIA & NSA yang sudah dianggap berlebihan. 5 program tersebut adalah PRISM, Pengumpulan Catatan Telepon, Upstream, dan Peretasan Enkripsi. Penulis akan menjelaskan 2 di antara 4 program tersebut. Harap Sobat Teknik untuk membacanya baik-baik.
1. PRISM
PRISM adalah program pengawasan bersifat rahasia dari NSA dengan biaya US$ 20 Juta setahun. Program ini ditujukan agar NSA memiliki akses ke server perusahaan-perusahaan besar dunia. Program ini diduga juga hasil kerja sama dengan GCHQ (Government Communications Headquarters) Inggris. Adapun tanggapan yang diberikan pada berita itu, GHCQ membantah keras NSA punya akses server ke teknologi mereka.
2. Pengumpulan Catatan Telepon
Yang kedua adalah NSA yang dikatakan mengumpulkan catatan telepon jutaan orang di Amerika. Pengumpulan catatan telepon di mulai di era Presiden George W. Bush. Program ini memungkinkan NSA menyimpan data siapa saja yang warganya hubungi. Kapan dan berapa lama mereka melakukan komunikasi tersebut. Namun dikonfirmasi bahwa NSA tidak diizinkan untuk menyimpan percakapan yang ada.
Kisah "heroik" yang dilakukan oleh Snowden tersebut diabadikan dalam sebuah film berjudul Snowden. Film ini sendiri dibintangi oleh Josep Gordon-Levitt dan mendapatkan ratings yang cukup tinggi, 7,1 dari IMDb dan juga 61% dari Rotten Tomattoes.
Sekarang Edward Snowden telah berganti kewarganegaraan Rusia. Terakhir ia terlihat dalam wawancara di Camp Ethereal 2022 membahas bahaya Mata Uang Digital Bank Sentral dengan Gober McDuck. Lihat beritanya di sini.
2. Maksim Yakubets.
Selanjutnya ada nama Maksim Yakubets. Maksim Viktorovich Yakubets lahir pada tanggal 20 Mei 1987. Maksim Yakubets adalah seorang yang jenius. Ia adalah ahli komputer yang diduga telah banyak merepotkan Amerika Serikat. Dari data yang didapatkan Maksim Yakubet diketahui sebagai anggota dari Evil Corp.
Anggota ini sendiri, menurut Amerika Serikat tengah banyak melakukan penyerangan ke berbagai negara. Motif serangannya berupa Malware yang diberi nama Bulgat, dan juga Zeus. Kedua malware ini sama-sama memiliki konsep Trojan, hanya Bulgat lebih kepada serangan Man In The Middle, Trojan Proxy di browser web.
Sedangkan Zeus adalah Trojan Horse yang berjalan pada sistem operasi Windows. Sistem operasi yang saat ini banyak digunakan oleh orang-orang.
Baca juga: 7 Teori Mengapa Windows 9 Tidak Ada
Pada tanggal 13 November 2019, Maksim Yakubets di dakwah di Pengadilan Distrik Amerika Serikat, Distrik Barat Pennsylvania. Maksim Yakubets diduga telah melakukan konspirasi pengembangan, pemeliharaan, dan juga distributor malware Bulgat. Media Inggris, BBC bahkan mencatat bahwa Maksim Yakubets berhasil mendapatkan setidaknya US$ 100 juta dari pembajakan 40 negara.
Info terakhir mengatakan bahwa, Maksim Yakubets masih berada di Rusia. FBI menghargainya dengan harga buronan hingga 70 miliar.
3. Evgeniy Bogachev.
Lagi-lagi dari Rusia. Pada tahun 2017, situs resmi FBI merilis nama Evgeniy Bogachev sebagai daftar buronan. Nama lengkapnya adalah Evgeniy Mikhailovich Bogachev, dan lahir pada tanggal 28 Oktober 1983. Setidaknya itulah yang ditulis oleh website resmi FBI.
Evgeny Bogachev bergerak dengan menyebarkan Zeus, sejenis Trojan yang mampu mengoleksi berbagai data penting terkait akun bank. Nomor rekening, kata sandi, nomor identitas, dan segala hal tentang akun bank bisa diketahui oleh Evgeniy Bogachev. Ia melancarkan aksinya dengan bertindak sebagai distributor email spam dan web phising.
Pemerintahan Amerika Serikat telah menjatuhi 3 dakwaan kepada Evgeniy Bogachev. Dimulai dari 22 Agustus 1945 dengan nama samaran "lucky12345". 19 Mei 2014 dengan nama aslinya dan juga 31 Mei 2014 dengan nama "lucky12345". Selain dikenal dengan nama anonim "lucky12345", ia juga dikenal dengan nama lain "slavik"
Salah satu kasusnya yang menghebohkan adalah usahanya mempengaruhi hasil pemilihan AS yang kemudian dimenangkan oleh Donald Trump. Info terakhir mengatakan bahwa, Evgeniy Bogachev tinggal di Rusia, tepatnya di Anapa.
4. Artem Viacheslavovich Radchenko.
Selanjutnya ada nama Artem Viacheslavovich Radchenko. Berasal dari Ukraina, negara tetangga Rusia, yang saat ini sedang mengalami perang. Situs Departemen Negara Amerika Serikat merilis detail Radchenko (penulis menyingkat namanya agar Sobat Teknik mudah mengingatnya) lengkap di website-nya.
Diketahui Radchenko adalah pria kelahiran 14 Juni 1992 dan telah melakukan berbagai tindak kejahatan digital yang sangat merugikan negara Ukraina. Bersama dengan temannya, Oleksandr Vitalyevich Ieremenko, mereka berhasil meretas jaringan komputer Komisi Sekuritas dan Bursa AS dan mendapatkan data tentang keuangan perusahaan publik.
Data yang dicuri oleh Radchenko sendiri adalah data laporan tahunan, triwulan, dan terbarukan. Mereka mendapatkan untung dengan menjual informasi yang bersifat rahasia tersebut. Adapun Radchenko bertindak sebagai manajer dalam skema kriminal tersebut.
Hingga sekarang, Radchenko masih terdaftar sebagai buronan FBI yang dihargai hingga 29 miliar.
5. Oleksandr Vitalyevich Leremenko.
Selanjutnya ada nama Leremenko. Sama seperti sebelumnya, Leremenko adalah seorang yang berkebangsaan Ukraina. Sebelum bekerja sama dengan Radchenko, Leremenko sudah melakukan aksinya sekitar Februari 2010.
Aksi itu sendiri berfokus pada peretasan komputer internasional, seperti jaringan Marketwired, PR Newswire, dan Business Wire. Tanggal 15 Januari 2019, Leremenko dan Rachenko mendapatkan dakwaan atas penyebaran konspirasi keamanan komputer. Info dari Leremenko ini tidak penulis temukan. Penelusuran terakhir, Leremenko dan Rachenko masih terdaftar sebagai buronan FBI.
6. Rudy Kurniawan
Dari sekian nama yang sudah penulis berikan kepada Sobat Teknik, mungkin nama inilah yang paling ditunggu. Nama ini juga punya "metode IT" yang unik, mirip dengan Frank Abagnale dalam film Catch Me If You Can yang memalsukan banyak cek untuk mendapatkan banyak keuntungan.
Bedanya Rudy Kurniawan melakukan aksinya itu dengan memalsukan wine di Amerika Serikat. Layaknya Frank Abagnale, penulis yakin bahwa Rudy Kurniawan ini paham bagaimana caranya menerapkan ilmu social engineering.
Teruntuk Sobat Teknik yang belum tahu apa itu Social Engineering, kamu bisa membaca artikelnya di bawah ini:
Baca juga: Social Engineering, Ilmu Hack Paling Diinginkan
Lahir tanggal 10 Oktober 1976, Rudy Kurniawan sebenarnya memiliki nama asli Zheng Wang Huang. Nama Rudy Kurniawan diberikan Ayahnya, karena di tahun 90-an, Indonesia masih penuh dengan diskriminasi. Iya menetap di Amerika Serikat sampai tahun 2003, sebelum akhirnya mendapatkan surat deportasi.
Rudy Kurniawan memutuskan untuk tetap tinggal secara illegal, dan disinilah petualangan kasusnya dimulai. Awal tahun 2000an, Rudy Kurniawan sebenarnya telah memulai usaha anggurnya. Dari situ, usahanya terus berkembang. Gudang anggurnya dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Ia pun mendapatkan julukan Dr. Conti atas keberhasilan anggur miliknya. Tahun 2007, ia tertangkap basah menjual Chateau Le Pin produksi 1982 di rumah lelang Christie's Los Angeles dengan botol palsu. Tidak jerah, Rudy kembali memalsukan anggur dari Domaine Ponsot, seri Clos St. Denis Grand Cru, produksi 1945 hingga 1971.
Pihak Domaine Ponsot mengonfirmasi bahwa mereka tidak pernah menjual anggur sebelum tahun 1982. Berbagai kasus pemalsuan tersebut akhirnya menetapkan Rudy Kurniawan sebagai buronan FBI. Tepat tanggal 8 Maret 2012, Rudy Kurniawan berhasil ditangkap di rumahnya di Arcadia, California.
Uniknya Rudy Kurniawan adalah keponakan dari Eddy Tansil, koruptor asal Indonesia yang telah terbukti merugikan banyak kalangan. Sama seperti Edward Snowden, Rudy Kurniawan mendapatkan "jatah filmnya sendiri". Adapun filmnya berbentuk film dokumenter dan diproduksi tahun 2016.
7. Igor Olegovich Turasev
Yang terakhir adalah Igor Olegovich Turasev. Lahir tanggal 15 Juni 1981, Igor Turasev adalah komplotan besarnya dari Bogachev, dan Yakubets. Untuk kejahatan yang dilakukan juga sama. Turasev adalah orang yang menyebarkan malware Bugat, Cridex, Dridex melalui email phishing dan web phising.
Sampai sekarang belum ada update terbaru mengenai berita penangkapannya.
Itulah beberapa buronan ahli teknologi yang menjadi buronan FBI. Baca terus Blog Anakteknik.co.id agar Sobat Teknik terus mendapatkan asupan informasi yang wow dan bermanfaat.