Sebelum lanjut ke inti artikel, penulis ingin disclaimer terlebih dahulu. Artikel ini dibuat murni 100% dari opini sendiri dan berdasarkan pengalaman penulis selama kuliah. Beberapa alasan ini mungkin saja cocok pada kasus yang Sobat Teknik alami, ataupun yang dialami oleh teman Sobat Teknik. Jadi jika ada perbedaan, mohon dimaklumi saja ya.
Kuliah adalah masa-masa yang penuh tantangan. Setelah melepas masa SMA lalu dihadapkan pada problematika belajar yang kompleks. Di mana proses belajar mengajar bukan lagi sesuatu yang wajib diikuti dari Senin sampai Sabtu melainkan opsional. Di perkuliahan, mahasiswa dapat dengan senang hati memiliki mata kuliah yang ia sukai untuk dipelajari.
Mahasiswa juga dapat tidak menghadiri kelas kuliah sesuai dengan pertimbangan kontrak belajar di awal pertemuan mata kuliah. Semisal mata kuliah A memiliki jumlah pertemuan 14 kali, dan pesertanya wajib mengikuti minimal 11 kali untuk bisa mengikuti Ujian Akhir Semester. Di sini, mahasiswa seperti diberikan opsi untuk "meliburkan diri" selama 3 hari.
Kebebasan yang diberikan inilah yang pada akhirnya menjadikan banyak mahasiswa terlena. Tidak adanya lagi sosok guru atau orang tua yang mewajibkan Sobat Teknik untuk bangun pagi sebelum Jam 7 agar tidak terlambat, jadikan tanggung jawab untuk ikut proses belajar mengajar tidak sekuat dulu. Mahasiswa perlu membangun rasa tanggung jawab itu dari dalam benak diri mereka sendiri.
Apakah penulis akan menuliskan bahwa salah satu alasan mahasiswa gagal dalam perkuliahannya adalah kurangnya rasa tanggung jawab? Itu sih pasti, tapi penulis tidak akan menggunakan itu di dalam 7 alasan yang akan penulis jabarkan di artikel ini. Pastinya ada banyak alasan kompleks di balik terbentuknya rasa kurang bertanggung jawab tersebut. Ini seperti sistem kebiasaan, di mana kebiasaan buruk akan memberikan pelakunya dampak buruk.
Baca Juga: 7 Situs yang Wajib Dikunjungi Mahasiswa Saat Gabut
Untuk Sobat Teknik yang sudah khatam akan butuh karya master productivity James Clear, Atomic Habits, pastinya sudah tahu akan hal ini.
Adapun 7 alasan tersebut menurut penulis adalah;
1. Kecanduan Game
Mengawali alasan pertama adalah kecanduan akan bermain game. Ya, inilah pola yang sering penulis temukan pada teman-teman yang gagal menyelesaikan kuliahnya. Hampir setengah atau bahkan lebih dari mereka memiliki kecanduan tinggi akan bermain game. Beberapa bahkan dengan tidak sopannya bermain game di kelas di area kursi belakang. Bermain game memang baik untuk mengasah kemampuan berpikir user. Terutama terkait dengan pengambilan keputusan yang tidak hanya cepat namun tepat.
Tapi jika sudah berlebihan, tentu saja dampak yang diberikan adalah dampak yang negatif. Terlalu banyak bermain game akan menurunkan fokus Sobat Teknik pada hal-hal yang semestinya dilakukan. Plus konsentrasi mata jadi lebih mudah lelah daripada sebelumnya.
2. Desain Kamar Kost yang Tidak Mendukung
Alasan kedua adalah desain kamar kost yang tidak mendukung. Meskipun belum ada penelitian apakah kamar kost mahasiswa berantakan mempengaruhi perkuliahan secara keseluruhan, tapi desain kamar kost yang berantakan memudahkan mengambil keputusan tidak produktif. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh James Clear. Di mana kebiasaan buruk semisal malas biasanya tercipta karena adanya faktor pendukung. Salah satunya adalah lingkungan.
Baik lingkungan yang berasal dari sosial ataupun dari lingkungan fisik yang tercipta. Misalnya Sobat Teknik ingin mengerjakan tugas kuliah yang diberikan, namun sampai di kamar kost, Sobat Teknik malah menemukan kasur tergeletak di lantai seolah memanggilmu untuk rebahan. Belum lagi di dekat kasur tersebut ada snack yang enak. Niat awalnya ingin mengerjakan tugas kuliah malah jadi menonton film.
3. Tidak Ada Teman yang Memotivasi
Selanjutnya adalah tidak adanya teman yang memotivasi. Sobat Teknik pastinya tahu bahwa teman yang baik akan memberikan dampak yang baik pula. Terlebih jika teman tersebut senantiasa memotivasi dirimu. Memang benar kita tidak bisa terus mengharapkan orang lain untuk memotivasi kita. Tapi terkadang, kita butuh seseorang yang setidaknya menunjukkan kita di mana pintu produktivitas berada dan apa yang akan didapatkan secara sekilas.
Baca Juga: 7 Momen Krusial Saat Kuliah
Tidak ada teman yang memotivasi juga menjadi masalah besar bagi mereka yang kuliah melebihi kuota seharusnya (8 semester). Ditinggal teman-teman seangkatan yang sudah lulus tentu akan menyulitkanmu. Sobat Teknik diharuskan untuk memulai dari awal lagi membangun pertemanan untuk mendapatkan informasi kuliah terbaru.
Tapi, selama Sobat Teknik bisa mendapatkan teman yang memotivasi maka ini tidak akan menjadi masalah. Ingat, untuk turunkan gengsi Sobat Teknik sebagai senior, jangan sampai menjadi abang-abangan kampus yang gila hormat.
4. Terlena Akan Masalah Cinta
Alasan keempat adalah terlena akan masalah cinta. Ya ini jadi salah satu alasan mengapa mahasiswa gagal menyelesaikan kuliahnya. Lebih parah lagi jika hubungan cinta yang dijalani sudah mengarah ke toxic relationship. Kondisi rentan seperti hamil di luar nikah ataupun harus bertanggung menjadi laki orang secara dini bisa kapan saja datang menghantui. Depresi akan putus cinta ditinggal pacar juga jadi salah alasan banyak mahasiswa gagal dalam perkuliahannya. Inilah pola yang penulis sering temukan.
Patah hati itu wajar. Membiarkan diri untuk merasakan pahitnya rasa cinta beberapa saat itu juga wajar, karena Sobat Teknik butuh untuk meluapkan emosi. Kita bukan robot yang dibentuk agar selalu tahan banting. Tapi ingat sesuatu yang hilang biasanya akan diganti dengan sesuatu yang lebih baik. Bisa jadi hikmah di balik putusnya Sobat Teknik dengan kekasih sementara tersebut adalah untuk mengingatkanmu pada tujuan awal, yakni kuliah dengan benar dan menyelesaikannya tepat pada waktunya.
Terkait menikah tapi tetap kuliah terlebih untuk S1, penulis sarankan untuk menunda pernikahannya terlebih dahulu. Karena menikah bukanlah sesuatu yang mudah, istri atau suami pastinya menginginkan kehadiran Sobat Teknik. Tapi jika kondisi seperti ini mampu dipahami oleh kedua belah pihak yang saling mencintai, maka tantangan yang harus dihadapi adalah perencanaan yang matang terkait keputusan memiliki anak.
5. Salah Jurusan
Kelima adalah salah jurusan. Ini adalah alasan yang sering kali keluar dari mulut-mulut mahasiswa yang gagal menyelesaikan kuliahnya. Masalah ini sebenarnya datang dari awal kuliah, di mana mahasiswa tersebut tidak memiliki gambaran yang matang mengenai jurusan yang ia ingin pilih. FOMO atau ikutan-ikutan teman atau malah lebih parah, memilih jurusan tersebut karena diprediksi mudah untuk diterima adalah alasan kurang tepat memilih sebuah jurusan.
Baca Juga: 7 Jurusan Kuliah yang Jarang Diketahui Tapi Berprospek Cerah
Jika sudah terlanjur? Apa yang harus Sobat Teknik lakukan? Tentu saja adalah berusaha mencari sisi yang disukai dari jurusan tersebut. Manfaatkan itu untuk membakar jiwa semangatmu. Jika belum cukup, gunakan waktu luangmu untuk belajar hal-hal yang disukai di luar perkuliahan. Usahakan untuk mencari titik temunya dengan bagian yang menarik dari jurusan kuliah yang tengah dijalani.
6. Sudah Merasakan Nikmatnya Mencari Uang Sendiri
Kuliah untuk apa? Untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Bekerja untuk apa?. Untuk bisa mendapatkan uang. Lalu apa jadinya jika kita sudah bisa mendapatkan uang tapi belum menyelesaikan kuliah? Inilah mindset kurang tepat untuk mahasiswa part time sambil bekerja.
Selain fokus mereka yang terpecah belah antara kerja dan kuliah, kondisi fisik yang lelah juga tidak dapat dibohongi. Sudah merasakan nikmatnya mencari uang sendiri akan membuatmu terlena akan mindset tadi. Sejatinya bekerja sambil kuliah itu tidak apa-apa. Asalkan Sobat Teknik tahu akan porsinya masing-masing. Ingat juga bahwa kuliah memang akan memudahkan Sobat Teknik untuk mendapatkan pekerjaan. Pekerjaan yang seperti apa?, pekerjaan yang tentunya layak dan dengan gaji yang juga layak.
Namun, itu bukan satu-satunya manfaat kuliah. Karena dengan kuliah. Sobat Teknik bisa melatih cara berpikirnya jauh lebih kritis. Bukan soal "kuliah untuk mendapatkan pekerjaan", tetapi lebih dari itu.
7. Terlalu Sibuk Mengurus Politik Organisasi Kampus
Terakhir, adalah terlalu sibuk mengurus politik organisasi kampus. Politik adalah hal yang kompleks, kaku, dan terkadang licik. Wajar jika darah muda yang berada dalam balutan almamater memiliki hasrat besar untuk merubah citra politik. Menjadi mahasiswa yang siap sedia menjadi perpanjangan suara rakyat. Ambisi yang besar itu kemudian mengantarkan mahasiswa menjadi abang-abangan kampus yang doyan mengincar posisi di organisasi kampus. Tujuannya, agar mereka lebih mudah mengadakan acara-acara kampus di luar perkuliahan seperti demo di jalan dan lebih bisa menyuarakan apa yang rakyat rasakan.
Baca Juga: 7 Cara Mendapatkan Soft Skill Tanpa Harus Ikut Organisasi Kampus
Ambisi besar seperti inilah yang menjadikan mahasiswa seperti besar pasak daripada tiang. Perlu dicatat, bahwa mahasiswa dapat menjadi perpanjangan suara rakyat dengan mengetahui di posisi mana seharusnya ia berada dan bertindak. Ketika berada dalam posisi menjadi mahasiswa dan ikut organisasi kampus, maka yang seharusnya dilakukan adalah fokus pada perkuliahan dan mencerdaskan sesama anggota organisasi terlebih dahulu tentang praktek kejujuran antar sesama, praktek bertanggung jawab antar sesama dan lain-lain.
Inilah penjelasan lengkap tentang 7 alasan mengapa banyak mahasiswa yang gagal menyelesaikan kuliahnya. Sekali lagi ini hanyalah opini dari penulis saja. Bisa jadi cocok dan bisa jadi tidak.
Apabila Sobat Teknik ingin mendapatkan tambahan cuan, bergabunglah menjadi penulis bersama di Anakteknik.co.id. Yuk gabung, penulis sendiri sudah mencairkan fee yang didapat sebanyak 2 kali lho :D.