Digital marketer bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan pemasaran melalui media-media berbasis digital.
Seperti yang kita ketahui bersama, dunia digital berawal dari angka biner, yakni 0 dan 1. Angka 0 dan 1 sendiri melambangkan hidup dan mati. Untuk dapat mengonversikan segala sesuatu menjadi digital, maka memerlukan proses menuju angka tersebut.
Menariknya, bukan hanya fisik, tapi proses marketing bisa didigitalisasikan. Tentunya berkat kemajuan bisang digitalisasi bentuk fisik juga ya Sobat Teknik.
Sekarang, Sobat Teknik bisa melakukan pembukuan bank, pembuatan kartu ATM melalui mesin.
Yaps, teknologi memang semakin canggih, semua aspek ikut maju, termasuk juga digital marketing. Kemajuan digital marketing mempertemukan tools Facebook Ads, Google Ads, ataupun TikTok Ads. Masih banyak jenis marketing.
Ada 7 jenis marketing yang sering dibicarakan digital marketer. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai ketujuh jenis marketing tersebut.
1. Affiliate Marketing
Pertama adalah affiliate marketing. Istilah yang satu ini sempat booming di awal-awal tahun. Terlebih karena adanya kasus yang menimpa affiliator investasi bodong. Tapi tahukah Sobat Teknik, istilah ini sudah lama booming sebelum berita investasi bodong.
Istilah untuk orang-orang yang melakukan kegiatan affiliate marketing adalah affiliater atau referrer. Orang memberikan suatu referensi kepada audiens market melalui link atau kode. Pada umumnya, kita mendapatkan komisi apabila link atau kode tersebut digunakan audiens market.
Dan untuk si pelanggan, biasanya mendapatkan penawaran spesial semisal diskon atau potongan harga. Istilah affiliator digunakan media untuk pelaku yang berbuat curang, meskipun faktanya kurang tepat. Huruf "Or" sendiri ibarat "Or" yang ada pada kata koruptor.
Contoh perusahaan besar yang menerapkan marketing jenis ini adalah Anakteknik.co.id sendiri. Baca lengkap di sini.
2. Stealth Marketing
Pernah lihat iklan atau produk-produk tertentu di sela-sela acara Televisi? Entah itu di program Acara Variety Show atau Sinetron seperti gambar di atas. Apa yang dilakukan oleh brand adalah penerapan stealth marketing.
Marketing yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Konsumen tidak sadar bahwa sebenarnya mereka sudah berada dalam ruang lingkup audiens market.
Strategi marketing ini hemat biaya, namun punya resiko yang tinggi. Konsumen merasa sangat terganggu karena adanya iklan tersebut. Misalnya ketika menonton sinetron, lalu tiba-tiba muncul adegan iklan yang dipaksakan.
3. Telemarketing
Jenis marketing ketiga yang harus Sobat Teknik ketahui sebagai digital marketer adalah telemarketing.
Berbeda dengan sebelumnya, telemarketing adalah teknik marketing yang melibatkan perangkat telepon. Teknik marketing ini berkutat pada cara Sobat Teknik memberikan penawaran menarik lewat telepon.
Apabila Sobat Teknik sudah pernah menonton The Wolf of Wall Street, itulah gambaran telemarketing. Sobat Teknik bisa menggunakan telemarketing dengan lebih bijak lagi ya.
4. Content Marketing
Keempat adalah content marketing. Jenis marketing ini paling sering Sobat Teknik temui. Hampir seluruh bisnis berbasis digital ataupun tidak menjalankan strategi ini.
Salah satu contohnya adalah penerapan desain feed Instagram @anakteknik.co.id. Konten, desain, atau reels, story dan lain-lain adalah bentuk pengaplikasian content marketing. Ini adalah strategi jangka panjang untuk membangun relasi dengan audiens market bisnis.
Dalam pelaksanaannya, terdapat dua pilar utama, yakni konten berkualitas dan distribusi konten. Keduanya harus dijalankan secara berbarengan, dan tidak bisa hanya pada satu pilar saja.
Sering upload tapi mengabaikan kualitas adalah kesalahan. konten berkualitas tetapi jarang diupload tidak menjadikan konten Sobat Teknik eksklusif. Terlebih bagi bisnisnya belum memiliki nama dan brand awareness masih kurang.
5. Viral Marketing
Selanjutnya ada viral marketing. Berdasarkan Investopedia, viral marketing adalah cara menyebarkan informasi produk atau jasa melalui mulut ke mulut secara digital.
Viral marketing bekerja seperti virus, apabila mendapatkan sel yang tepat, akan menyebar ke sel lain. Bisa diartikan sebagai penyebaran informasi produk dari satu individu ke individu lainnya.
Sekarang ini, viral marketing adalah versi modern Word of Mouth Marketing.
Strategi ini sendiri sering digunakan oleh berbagai perusahaan untuk memunculkan first impression yang wow di mata audiens. Sebut saja iklan fitur Pegasus oleh Pahamify memanfaatkan Kak Seto.
6. FOMO Marketing
Keenam ada teknik marketing bernama FOMO, atau Fear of Missing Out. Teknik marketing ini memanfaatkan rasa takut seseorang ketika tidak mendapatkan produk atau jasa yang menguntungkan.
Metode aplikasi FOMO Marketing sering kali dijalankan bersamaan dengan viral marketing. Saleslovesmarketing.co mengatakan FOMO marketing adalah bentuk pemasaran yang memanfaatkan sensitivitas dan waktu pelanggan dalam membuat keputusan.
Ada aspek penting yang harus diperhatikan strategi ini berjalan lancar, yakni urgensi, batas waktu pelanggan membuat keputusan, bukti sosial, dan copy yang membangkitkan penyesalan audiens jika mengabaikan kesempatan yang ada.
Contoh dari FOMO marketing adalah pemberian diskon terbatas.
7. Search Engine Marketing
Terakhir adalah Search Engine Marketing. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh Danny Sullivan, Bapak Search Engine Marketing Industry.
SEM adalah strategi marketing berbayar atau PPC (Pay per Click) untuk meningkatkan visibilitas website di search engine. SEM bekerja dengan mencari kata kunci yang relevan dari sebuah website dengan hasil pencarian di search engine.
Search engine yang digunakan sendiri sebenarnya beragam, tidak terbatas pada Google. Tetapi fakta yang menunjukkan bahwa Google lebih populer ketimbang Bing, Yandex dan lain-lain. Oleh sebab itu, trik marketing ini seolah berfokus ke Google..
Inilah 7 jenis marketing yang wajib diketahui oleh digital marketer. Jangan lupa untuk dapatkan info menarik lainnya dari Blog Anakteknik.co.id.