Opini

7 Momen Krusial Saat Kamu Menjadi Mahasiswa

Berikut ini adalah 7 momen krusial bagi mahasiswa yang cara pandang pada ketujuh momen ini sangat berpengaruh pada pengembangan karakter Sobat Teknik kedepannya. Apa saja?

Ketika masih berstatus sebagai mahasiswa, penulis banyak merasakan suka duka bersama dengan teman-teman. Mulai dari konflik pribadi, pertemanan, percintaan dan juga lingkungan organisasi atau kehidupan bermasyarakat.

Semua cerita tentang selalu menarik dibahas, terutama bagi mahasiswa Strata 1 atau Sarjana. Dengan durasi delapan semester, tentunya menambah banyak cakrawala kita sebagai insan yang terdidik.

Sebagai seseorang yang sudah melewati masa itu, penulis ingin berbagi 7 momen krusial selama kuliah. Sobat Teknik boleh saja tidak setuju, karena ini semata-mata hanyalah pendapat penulis saja. Kita mulai dari yang pertama, yakni

1. Pengenalan Kampus

Momen Krusial Saat Kuliah
Pengenalan Kampus

Pengenalan kampus bisa jadi momen yang membahagiakan bagi rata-rata mahasiswa. Kecuali mereka yang tidak diterima oleh kampus yang diimpikan. Di sini, kita akan mulai diajarkan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kampus. Mulai dari hal yang baik, membanggakan, dan berakhir juga dengan hal yang baik dan membanggakan. Ya, kita akan disuguhkan informasi alasan memilih kampus tersebut. Termasuk menceritakan visi misi kampus, prestasi dan alumni-alumni yang berhasil.

Percayalah, ketika lulus, Sobat Teknik bakal tahu bahwa ada banyak hal yang tidak sesuai dengan yang diperkenalkan saat program pengenalan kampus. Cara pandang seseorang terhadap kampus memang penting. Jangan sampai seseorang menjadi terlena dengan first impression yang dikembangkan kampus.

Sadari bahwa setiap kampus memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Sebagai mahasiswa, kita harus bisa memaklumi itu sebelum bisa berkontribusi merubahnya.

Momen pengenalan kampus ini juga menjadi hebat-hebatan antar teman Sekolah SMA atau SMK. Mulai dari membandingkan gedung, fasilitas, latar belakang dosen, dan juga sejarah kampus.

First impression kampus yang baik mungkin cocok bagi mahasiswa yang menginginkan kuliah di kampus tersebut. Namun tidak dengan mereka yang memilih kampus tersebut karena bukan pilihan utamanya. Ya, bagi Sobat Teknik yang punya kondisi kedua, ada baiknya tetap memberikan yang terbaik selama perkuliahan.

Selama pengenalan kampus inilah, Sobat Teknik juga bisa menunjukkan karakter dengan percaya diri. 

2. Semester 1

Momen Krusial Saat Kuliah
Semester 1

Semester 1 adalah semester yang membahagiakan. Kebanyakan dari maba akan menemukan banyak lingkup pertemanan yang baru. Tidak lagi hanya sebatas teman dari satu daerah, namun juga luar pulau.

Sobat Teknik bisa mempelajari behavior teman-teman yang berada di luar pulau. Hal ini penting untuk memupus stigma negatif atau stereotip yang muncul di masyarakat. Contoh saja, masyarakat Sumatera dianggap kasar dalam hal berbicara, masyarakat Jawa yang terlalu lemah lembut, masyarakat Timur yang dianggap ketinggalan, masyarakat Kalimantan yang selalu dibilang royal dan lain-lain.

Memupus pandangan pandangan ini akan membantu Sobat Teknik mempelajari kebudayaan Indonesia yang heterogen. Sobat Teknik tentu akan bisa menilai orang lain dari telinga orang lain. Selain menyadari bahwa ada banyak stereotipe yang tidak sesuai dengan kenyataannya, Sobat Teknik juga belajar mandiri.

Salah satunya adalah manajerial waktu. Memberikan porsi waktu untuk belajar,aktivitas kerohanian, meng-explore dunia kampus dan sekitarnya. Atau hal-hal sepele seperti mencuci pakaian, membersihkan kamar. Manajerial waktu yang bagus akan membantu Sobat Teknik mendapatkan hasil yang sempurna. Terlebih lagi ketika Sobat Teknik harus mengulang mata kuliah dapat memperbesar tambahan semester.

Walau begitu, bukan berarti tidak perlu bermain atau meng-explore dunia kampus. Explore atau jalan-jalan selama kuliah sangat penting untuk mempelajari kebudayaan masyarakat setempat. Setelah lulus, kita tidak akan berhadapan dengan heterogen masyarakat. Dengan beragam latar belakang pendidikan.

Semester 1 juga jadi masa yang penting untuk Sobat Teknik memutuskan apakah ingin lanjut atau pindah kampus lain.

3. Semester 3

Semester 3 menjadi momen krusial berikutnya bagi mahasiswa. Di semester ini, Sobat Teknik diharuskan untuk memilih penjurusan  program studi. Memilih penjurusan dari program studi yang sudah dipilih ini bukanlah hal yang mudah.

Banyak teman-teman penulis yang dulu menyesal memilih penjurusan mereka sendiri. Terkait hal ini, penulis punya 3 tips jitu agar Sobat Teknik bisa memilih penjurusan yang tepat:

  • Pilih sesuai dengan passion
  • Jangan terlalu berpatokan dengan teman
  • Lihat output atau prospek penjurusan.

Di semester ketiga ini, Sobat Teknik secara tidak langsung diharuskan fokus pada pembelajaran. Teman-teman Sobat Teknik juga lambat laun akan berkurang. Di saat seperti inilah konflik pertemanan biasanya terjadi.

Sobat Teknik harus sadar akan hal ini dan mulai bersikap lebih dewasa. Berpikir bahwa bukan lagi soal banyak teman, melainkan teman berkualitas yang bisa membantu. Konflik pertemanan sendiri biasanya terjadi karena masih adanya sifat-sifat semasa SMA atau SMK. Contohnya kalau sudah tidak lagi bermain bersama.

Hal ini wajar. Ketika sudah mau lulus nanti akan memahami bahwa perpisahan akan terjadi.

Untuk semester 4, bisa menjadi penentuan bagi Sobat Teknik yang ingin pindah kampus. Apabila ingin pindah bisa memilih kampus swasta lain. Meski kebanyakan kampus swasta menerapkan batas usia pendaftaran mahasiswa baru. 

4. Semester 5

Momen Krusial Saat Kuliah
Semester 5

Semester 5 adalah semester yang paling krusial bagi banyak mahasiswa. Di semester ini, Sobat Teknik akan diserang 7 hari 7 malam dengan berbagai tugas yang ada. Ya, tak jarang juga banyak yang menderita penyakit anak kosan, tipes atau mag. Pemandangan mata sembab saat kuliah pagi, menjadi pemandangan yang biasa Sobat Teknik temui.

Kunci penting untuk tetap bugar di semester ini adalah memberikan tubuh asupan yang bergizi. Bukan hanya nasi telur setiap hari, namun juga olahraga. Di sinilah suka duka mahasiswa banyak terjadi. Sakit yang terus berlanjut bisa menjadi bumerang bagi Sobat Teknik. Sebab, menaikkan peluang untuk mengulang mata kuliah.

Masa-masa inilah kita juga akan mengenal teman yang punya sifat ambis tinggi. Mulai menyibukan diri dengan berbagai kegiatan kelompok hingga organisasi kampus atau luar kampus. Selama rasa ambis itu diliputi dengan manajemen waktu yang bagus, maka tidaklah mengapa.

Semester 5 juga biasanya diisi dengan kegiatan praktik lapangan. Keberhasilan laporan praktik lapangan ini nantinya akan membantu pengerjaan skripsi.

Baca juga: 7 Hal yang Hanya Dirasakan Mahasiswa Sistem Informasi

Semester 6 akan jadi semester yang waktunya lumayan lapang. Terlebih bagi Sobat Teknik yang tidak harus mengulang mata kuliah di semester genap, 2 dan 4.

Apabila demikian Sobat Teknik bisa memulai mencari topik skripsi untuk semester akhir. Bisa juga dilakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di semester ini. (Tergantung kebijakan kampus juga sih).

5. Semester 7

Kuliah Kerja Nyata
Semester 7

Semester 7 menjadi semester yang umumnya dilalui dengan kegiatan KKN. Di kegiatan inilah, Sobat Teknik mungkin mulai mengalami konflik pribadi tentang identitas.

Mulai berpikir ingin menjadi apa setelah lulus nanti, dan seterusnya. Saat-saat seperti itulah yang biasa menjadi titik balik perubahan karakter seseorang. Tentu saja, teman dekat juga memiliki andil terhadap perubahan karakter atau cara pandang Sobat Teknik untuk masa masa akhir kuliah dan setelah kuliah.

Tidak hanya konflik identitas, semester ini juga diwarnai drama percintaan. Ya, mereka-mereka terjebak pada drama ini, sering gagal fokus terhadap kuliah. Ditambah lagi dengan cerita manis  indahnya pernikahan bersama teman KKN bareng. Tak jarang juga banyak dosen melakukan psywar kepada mahasiswanya segera mentargetkan pasangan, agar bisa langsung tebar pesona.

Ya, banyak yang bilang bahwa di KKN-lah Cinta mulai bersemi. Padahal, cerita hidup setelah kuliah, tidak semanis yang diucapkan oleh orang-orang. Akan lebih banyak lagi konflik yang mungkin terjadi. 

6. Semester 8

Skripsi Bagi Mahasiswa
Semester 8

Momen krusial berikutnya adalah semester 8. Di semester ini banyak mahasiswa yang mulai bimbang menentukan judul skripsinya. Semester ini menjadi hasil akumulasi dari apa yang  lakukan selama semester 5, 6 dan 7. Ada sebuah kata menarik yang ada tentang akumulasi kebiasan baik ini. Dalam buku Atomic Habits dari James Clear, menjelaskan kebiasaan baik yang dilakukan konsisten akan membuahkan hasil. 

Kurang lebih seperti ini; (CMIW)

Sebuah batu diberikan tetesan air setiap harinya. Mulai dari tetesan pertama hingga tetesan ke 1 juta kali. Pada tetesan ke 1 juta itu, batu menjadi pecah. Itu karena akumulasi dari tetesan pertama ke tetesan 1 juta. 

Apabila baru mikirin judul skripsi di semester 8 dimulai, maka peluang untuk tambah semester bisa terjadi.

Belum lagi masalah yang sering dialami oleh mahasiswa yang kadung menikmati hasil kerja. Ya, waktu senggang dan cuma  mengerjakan skripsi, menjadikan banyak mahasiswa melamar kerja.  Alasannya beragam, mulai dari membantu meringankan beban orang tua dan menambah portofolio.

Sebenarnya sih, sah-sah saja. Yang menjadi masalah adalah ketika  sudah merasakan nikmatnya mencari uang dan terlena dengan dunianya sendiri. Hal ini menjadi bahaya karena bisa melupakan tujuan awal dari kuliah yakni untuk lulus. 

Kan sudah dapat kerja? ngapain lagi pusing-pusing mikirin kuliah, toh tinggal skripsi saja

Memang benar tinggal skripsi saja, tetapi;

Menuliskan satu kata terakhir dari 1 juta kata yang harus dituliskan lebih mudah ketimbang menuliskan 1 juta kata dari awal lagi

Lagi pula, perkembangan dunia industri mewajibkan kita untuk minimal Sarjana. Jika tidak, peluang mendapatkan pekerjaan yang sesuai passion, sesuai jurusan semakin kecil.

7. Semester 9

Jalan Menuju Kesuksesan
Semester 9

Semester 9 dan seterusnya, akan menjadi momen krusial yang penulis masukkan. Ya, di saat-saat seperti inilah momentum seorang mahasiswa menjadi hilang. Beban pikiran bertambah karena biaya kuliah yang tetap sama.

Harus membayar SPP atau UKT mandiri karena tidak lagi ditanggung oleh beasiswa. Apalagi ada fakta kebanyakan angkatan 2016- 2017 tidak lulus tepat waktu karena pandemi Covid-19.

Saat-saat seperti inilah penyakit mental dengan mulai berhalusinasi muncul. Stres berkepanjangan menjadi pemicunya. Ditambah bahwa di seperti ini, teman-teman mulai terpisah. Bantuan terbesar terakhir praktis hanya ada pada diri sendiri.

Apabila Sobat Teknik gagal menemukan momentum itu kembali, kehilangan motivasi, maka ambil cuti 1 semester. Selama waktu cuti, Sobat Teknik bisa refreshing bersama keluarga, menguatkan kembali motivasi yang ada, dan mulai mencari judul skripsi. 

Baca juga: 7 Kemampuan Wajib yang Harus Dimiliki Pelamar IT Support

Satu hal yang penting perlu diketahui, mahasiswa yang telat lulus  bukanlah jaminan mereka akan gagal di dunia kerja. 

Mereka yang lulusnya belakangan punya pandangan lebih tentang  menghadapi dunia kerja. Pandangan ini akan mematangkan pilihan Sobat Teknik untuk ingin menjadi apa kedepannya. Apakah lanjut S2 atau langsung meniti karir di industri. Jalan Menuju Kesuksesan Tidak Hanya Ada Bagi Mereka yang Berjalan Lurus, Tapi Bagi Mereka yang Terus Berusaha.

Inilah 7 momen yang penulis anggap krusial selama masa perkuliahan. Semoga tulisan ini dapat menginspirasi Sobat Teknik yang sedang berusaha menamatkan perkuliahannya. Jangan lupa kepoin terus Blog anakteknik.co.id dan juga instagramnya di @anakteknikindo

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait