Apa yang pertama kali Sobat Teknik lakukan ketika pertama kali mencoba melamar pekerjaan?.
Pastinya Sobat Teknik akan mencari berbagai macam informasi tentang perusahaan, baik itu melalui website, sosial media, ataupun langsung bertanya kepada orang dalam perusahaan yang bekerja di perusahaan yang akan Sobat Teknik lamar.
Tahukah, sebenarnya kita dapat mengetahui lebih detail tentang perusahaan yang akan kita lamar. Di sini penulis tidak akan berbagi apa saja pertanyaan yang umumnya bakal Sobat Teknik hadapi oleh HRD. Jika Sobat Teknik mencari pertanyaan yang ditanyakan oleh HRD saat interview.
Setelah mengetahui pertanyaan yang bakal ditanyakan saat melamar, maka sudah saatnya Sobat Teknik bertanya haknya jika diterima sebagai karyawan.
Apa saja pertanyaan tersebut?.
1. Apa saja Fasilitas yang Saya Dapatkan?
Pertanyaan pertama, yakni Sobat Teknik harus berani bertanya apa saja yang didapatkan jika diterima sebagai karyawan. Tanyakan secara detail, apakah Sobat Teknik mendapatkan fasilitas berupa komputer, laptop, ataupun smartphone.
Pertanyaan ini tidak boleh terlewat saat Sobat Teknik sedang interview. Apabila lewat, pastinya Sobat Teknik akan kecewa karena berekspektasi mendapatkan fasilitas yang wow. Hal ini sangat penting, terutama pekerjaan yang menuntut memiliki perangkat dengan spek luar biasa.
- Contoh arsitek harus bertanya apakah saya dapat komputer?
- Contoh graphic designer bertanya apakah saya dapat laptop atau komputer yang sesuai?
- Contoh videographer bertanya apakah saya mendapatkan perangkat syuting atau kamera yang sesuai?
Pertanyaan-pertanyaan ini pada akhirnya bisa melatih pemikiran kritis Sobat Teknik. Jika fasilitas sudah lengkap, maka kurang wajar jika Sobat Teknik meminta gaji sesuai ekpektasi. Sebaliknya, jika fasilitas tidak lengkap dan lebih banyak memakai peralatan pribadi, maka wajar jika Sobat Teknik meminta gaji yang cukup tinggi.
2. Bagaimana Sistem Kerja di Sini?
Selanjutnya, Sobat Teknik wajib bertanya, bagaimana sistem kerja di sini. Pertanyaan ini akan merujuk pada jam kerja. Umumnya, jam pekerja itu adalah 8 jam. Jikalau lebih, maka ada keringanan seperti hari sabtu libur, atau 2 kali jam istirahat.
Merujuk juga pada sistem kerja, Sobat Teknik wajib bertanya apakah sistem kerja di sini mengikuti rule pada umumnya atau memiliki rule tersendiri. Hal ini penting untuk diketahui. Pada akhirnya Sobat Teknik akan mendapatkan daftar kerja yang relevan dan sudah ditetapkan.
Dengan begitu, perusahaan tidak seenaknya memberikan pekerjaan diluar job desc namun hanya mendapatkan ucapan terima kasih. Ini sering terjadi.
3. Berapa Jumlah Karyawan yang ada di Perusahaan?
Selanjutnya adalah bertanya tentang jumlah karyawan.
Sekilas pertanyaan ini terbilang konyol, tapi boleh saja Sobat Teknik tanyakan. HRD yang mengerti tentunya akan menjawab jumlah, dan juga rata-rata umur pekerja yang ada di dalamnya.
Misal, bekerja di bidang social agency, Sobat Teknik bisa mempertimbangkan untuk menerima lamaran. Terutama pekerja yang ada di sana di dominasi oleh tenaga muda.
4. Jika Saya Diterima Bekerja di sini, Apakah Saya Dikontrak atau Tidak?
Selanjutnya adalah bertanya apakah Sobat Teknik diterima dengan sistem kerja kontrak atau tidak. Baik dikontrak ataupun tidak, keduanya punya kelebihan masing-masing. Apabila dikontrak, maka baik perusahaan maupun karyawan sama-sama akan memberikan yang terbaik. Kontrak adalah solusi win-win.
Tepat di bagian penandatanganan kontrak, Sobat Teknik haruslah jeli membaca setiap detail kontrak. Sebagai informasi tambahan, perusahaan dilarang menahan ijazah, walaupun praktek ini masih tetap ada.
Dan jika tidak kontrak?. Umumnya perusahaan akan lebih fleksibel dan tidak ketat.
Ada juga yang memberikan kontrak namun dengan status magang 3 bulan. Gaji yang didapatkan di bawah standar. Untuk hal ini sedikit tricky, bisa saja perusahaan memberikan jobdesc pekerja magang sama dengan karyawan tetap. Tentu kesal bukan?
Oleh sebab itu, tanyakan lagi. Jika statusnya sebagai magang, apakah jam kerja dan beban kerjanya sama dengan karyawan tetap? Jika iya, tanyakan lagi apakah gajinya sama? Sobat Teknik perlu tahu, bahwa:
Prinsip melamar pekerjaan sangatlah berbeda jauh dengan memohon belas kasihan agar keterima kerja.
Jika kontrak sudah ada, maka Sobat Teknik tidak harus bertanya lagi 3 pertanyaan berikutnya. Karena biasanya pertanyaan-pertanyaan berikutnya, jawabannya sudah ada di bagian kontrak..
5. Apakah Saya Mendapatkan Jatah untuk Lembur, THR dan Cuti Pekerja?
Selanjutnya, Sobat Teknik bisa bertanya apakah ada jatah lembur, THR ataupun cuti.
Pertanyaan ini sering kali dilewatkan terkhusus oleh pelamar kerja pemula. Ketika sudah lembur, perjanjian awal yang memang tidak ada. Sehingga memaksa Sobat Teknik untuk terus lembur dengan bayaran terima kasih.
Ketika mendekati lebaran, Sobat Teknik justru merasa takut bertanya apakah dapat THR. Sebab, di awal interview tidak pernah menanyakannya. Begitu seterusnya.
6. Apakah Karyawan mendapatkan BPJS Tenaga Kerja atau Kesehatan?
Pertanyaan berikutnya adalah menyangkut masalah asuransi kesehatan. Pertanyaan ini sangat penting Sobat Teknik tanyakan terutama untuk posisi teknisi maupun pekerjaan yang berurusan dengan listrik dan alat berat.
Apabila perusahaan tidak memiliki asuransi kesehatan untuk jenis pekerjaan seperti itu, maka Sobat Teknik bisa mempertimbangkan untuk tidak menerima lamaran jika keterima.
7. Tanyakan Soal Gaji
Masih merupakan efek domino bagi perusahaan yang tidak memiliki kontrak kerja. Di sini Sobat Teknik waijb bertanya perihal gaji. Tanyakan baik-baik berapa gaji yang akan didapatkan. Momen bisa digunakan untuk menjelaskan gaji yang diinginkan. Kenapa pantas mendapatkan gaji sekian.
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat. Sobat Teknik bisa mendapatkan update informasi menarik lainnya perihal dunia kerja ataupun IT dari Blog Anakteknik.co.id atau melalui instagram Anakteknik.co.id