Copywriting adalah seni menjual melalui tulisan.
Inilah kata-kata yang sering copywriter katakan setiap kali mereka menjelaskan apa itu Copywriting. Apakah pengertian ini salah? Tidak salah. Memang begitulah arti dari Copywriting yang akan Sobat Teknik temui di website manapun, terutama website bule.
Pemilihan kata yang tepat membuat iklan jadi lebih menarik, mudah diingat, dan pada akhirnya meningkatkan hasrat seseorang untuk menggunakan jasa/produk yang sedang diiklankan.
Sebelum membahas lebih jauh tentang teknik-teknik dalam Copywriting, ada baiknya Sobat Teknik memahami 3 bagian penting dari Copywriting.
3 Bagian Copywriting
Copy
Bagian yang pertama adalah Copy atau Salinan. Salinan yang dimaksud adalah berupa teks yang digunakan untuk memperjelas maksud sebuah iklan. Baik itu untuk jenis iklan model grafis, video, ataupun sebagai sebuah skrip audio.
Copywriting
Bagian kedua adalah Copywriting. Sesuai dengan artinya, ini adalah kegiatan untuk menghasilkan sebuah teks sebagai bagian dari iklan. Dan sekarang, perkembangan teknologi telah “memaksa” Copywriter untuk menulis copy di banyak komponen.
Jadi Sobat Teknik jangan kaget, apabila Copywriter disuruh untuk menulis konten copy website, landing pages, video atau bahkan untuk audio.
Lead
Yang terakhir adalah Lead atau biasa orang menyebutnya sebagai konversi. Konversi ini terbagi atas dua bagian yakni Micro dan Macro. Hal ini mencakup berapa jumlah pengunjung ke dalam website, berapa lama mereka di dalamnya, dari mana asal mereka mengakses, dan lain-lain.
Jadi hilangkan pikiran Sobat Teknik sementara, bahwa konversi hanya berkutat pada jumlah orang yang membeli jasa/produk.
Sebagai penegasan, Copywriter bukanlah seseorang yang bertugas hanya membuat headline, tapi orang yang tahu tentang produk/jasa yang ditawarkan dan target pasarnya.
Tentunya Sobat Teknik, tidak mau bukan disamakan dengan Patrick Star, saat iya jadi juru iklannya Plankton untuk Chum Bucket.
Kalau di serial Spongebob Squarepants, mungkin bisa, tapi di serial kehidupan nyata?.
7 Teknik menulis Copywriting
Setelah mengetahui sedikit tentang apa itu Copywriting, saat Sobat Teknik mengetahui apa saja 7 Teknik menulis Copy. Berikut adalah penjelasannya:
1. Membuat Sales Funneling
Copywriter biasanya ditempatkan dalam satu wadah kerja yang sama dengan Digital Marketer, Field Consultant Sales, dan juga admin yakni sebagai staf marketing. Oleh sebab itulah, tidak ada salahnya seorang Copywriter belajar untuk membuat Sales Funnelling yang cocok untuk bisnis yang sedang dijalankan.
Mungkin beberapa Sobat Teknik bertanya apa sih dampaknya Sales Funneling?.
Struktur kerja menjadi lebih jelas, dan tujuan besar dari bisnis yang dijalankan perlahan bisa dicapai. Singkatnya sales funneling adalah tahapan dalam melakukan bisnis.
Umumnya, dimulai dari tahapan Awareness atau pengenalan produk atau jasa yang Sobat Teknik miliki. Semakin menuju corong terbawah, maka semakin hot pasar yang mungkin dapat dicapai.
Dalam tahapan inilah, Sobat Teknik, akan mengenal istilah seperti Soft Selling dan Hard Selling.
2. AIDA
Berikutnya adalah AIDA bukan nama orang, melaikan akronim dari Attention, Interest, Desire, dan Action.
Penulis akan mulai menjelaskan dari urutan pertama, yakni Attention.
Attention yang berarti perhatian. Bagian ini berkaitan erat dengan headline.
Headline yang bagus mengundang banyak perhatian orang ke dalamnya.
Ya, bagian tersulit dari penerapan AIDA, sudah ada di bagian awal, yakni menuliskan headline yang bisa nge-hook.
Penulis akan berikan contoh kasarnya untuk Sobat Teknik:
“7 Teknik Terlarang Saat Hadapi Sidang Online”
Gimana? Tentunya Sobat Teknik berimajinasi sendiri ya..
Interest yang berarti minat. Di sini, Sobat Teknik bisa mengambil permasalahan yang dialami oleh banyak orang. Dan tawarkan jasa atau produknya sebagai solusi dari permasalahan tersebut.
Contoh:
“5 Tema Skripsi Simpel Untuk Mahasiswa yang Terancam DO”
“Temukan Teman Diskusi Skripsi Kamu di Anakteknik.co.id”
Terlalu ekstrim ya, untuk contoh pertama, ehehe..
Desire yang artinya hasrat. Sobat Teknik bisa sedikit bermain psikologi marketing dalam teknik ini. Semisal dengan memberikan diskon atau promo.
Contoh:
“Dapatkan Teman Diskusi untuk Skripsi”
“Gratis Konsultasi sampai tanggal…”
Action yang artinya aksi. Teknik ini biasanya berkaitan erat tombol CTA (Call to Action), tombol yang digunakan untuk memudahkan pengunjung menghubungi Sobat Teknik. Meskipun kebanyakan berupa tombol, bagian ini sangatlah krusial.
Contoh:
“Hubungi Sekarang, Gratis Konsultasi”
“Amankan Slot untuk Hari Ini”
Beberapa expert bahkan menambahkan huruf baru dalam AIDA seperti AIDA + C (Conviction), dan juga AIDA + R (Retention), AIDA + S (Satisfaction), dan lain-lain.
Salah satu contohnya adalah AIDCA.
Conviction artinya bagian yang menyakinkan seseorang untuk segera menggunakan produk atau jasa Sobat Teknik.
Contohnya adalah dengan menggunakan review produk dari pengguna sebelumnya, atau testimoni. Apapun itu tambahannya, konsep utama yakni AIDA tetap akan jadi patokan yang utama.
Adanya penerapan AIDA dalam sebuah iklan, akan sangat membantu audiens pasar memahami produk atau jasa Sobat Teknik tawarkan.
Apabila mereka sudah mengerti tentang kelebihan dan kekurangan produk atau jasa Sobat Teknik, pastinya mereka akan menghubungi, untuk kemudian jadi cuan.
3. Rhyme
Berikutnya adalah Rhyme.
Teknik ini sebenarnya bisa dibilang jelmaanya pantun. Teknik inilah yang penulis sering gunakan setiap kali bekerja sebagai Content Planner. Ya, teknik Rhyme ini jadi favorit penulis.
Rasanya aneh, jika menulis iklan atau headline untuk konten tanpa melibatkan teknik ini. Ada pengulangan bunyi di bagian akhir kata, akan membuat audiens yang menerima iklan mudah mengingatnya.
Kita akan belajar studi kasus dari iklan ShopeeFood dari video di atas.
Teksnya seperti ini:
Yuk Pakai Shopee Food
Mau Makan Sop Buntut
Atau Makan Seafood
Semuanya Yahuud
Yuk Makan ShopeeFood
Makan Jadi Lebih Untung Promo Gak Nanggung-Nanggung
Laper Gak Usah Bingunggg
Keren bukan?
Jadi ingat lagunya Saykoji berjudul Online ya?
Berikut adalah jenis rima yang bisa Sobat Teknik pelajari untuk teknik copywriting.
Rima Akhir Sempurna, persamaan bunyi pada suku kata terakhir..
Contoh:
Berkendara aman & nyaman? Ya cuma bareng maman.
Rima Akhir Tak Sempurna, persamaan bunyi pada bagian suku kata terakhir..
Contoh:
Ayo Semangat, Jangan Telat!
Rima Akhir Ganda, persamaan bunyi pada dua suku kata terakhir
Contoh:
Mie Kremes, Bikin Gemes
Rima Akhir Ganda Tak Sempurna, persamaan bunyi pada sebagian dua suku kata
Contoh:
Jangan Jadikan Masa Depan Bisnis Meringis.
Dan lain-lain. Kalau untuk iklan ShoopeFood di atas, kira-kira menggunakan teknik rima yang mana ya, Sobat Teknik?
Apa dampak dari dari penggunaan rima untuk iklan? Yang pastinya iklan jadi lebih memorable dan juga enak untuk diulang-ulang.
4. Sensoring Word
Sensory Words, adalah kata-kata yang mengandung unsur-unsur daripada panca indra manusia. Tetapi tentu pembawaan kata-kata ini sebagai Copy Ads lebih menarik, daripada sekedar menggunakan kata, lihatlah, rasakanlah, ataupun dengarkanlah.
Contoh:
“ Konsultasi bersama Dokter Kulit Berwibawa di sini, pulangnya kulit jadi selembut bayi” (sensor visual, dan sensor rasa).
Contoh lain seperti:
“Kami hanya memilih buah melon yang sudah ranum, wangi dan terbaik, yang sudah dipelihara oleh petani-petani pilihan yang berasal Asia, benua yang terkenal dengan kegigihannya” (sensor rasa, penciuman & visual).
Sama seperti sebelumnya, iklan jenis ini akan menjadikan pengunjung lebih mudah untuk mengingatnya, dan mulai merasa memiliki barang atau jasa tersebut.
5. Storytelling
Selanjutnya adalah storytelling. Sebenarnya teknik iklan dengan storytelling ini sering Content Creator gunakan ketika akan membuat iklan mereka.
Contoh saja mereka mulai bercerita “Eh tahu gak” atau
“Gila, gua nemu produk yang bikin pekerjaan gua jadi lebih mudah, lu musti coba deh,..jadi ceritanya tuh gini..”
Pastinya Sobat Teknik, sudah pernah melihat cara iklan seperti ini. Storytelling yang ampuh juga sering dijadikan sebagai strategi pembuatan testimoni terhadap produk-produk untuk kemudian dijadikan konten di dalam landing page.
Seberapa ngaruhnya, teknik ini dalam iklan? Sebenarnya teknik ini berhubungan langsung dengan AIDA yang sudah dimodifikasi dengan tambahan Conviction.
Ya, storytelling berguna untuk menambah rasa percaya calon pelanggan untuk segera menggunakan produk atau jasa Anda.
Kalau untuk bagian konten, Sobat Teknik bisa menuliskan copy-nya menggunakan bahasa-bahasa gaul atau yang mudah dimengerti oleh orang-orang kebanyakan.
Usahakan juga untuk lebih memilih menggunakan kata-kata seperti saat kata-kata sebut sedang dibacakan.
6. FOMO (Fear of Missing Out)
Yang keenam adalah FOMO, akronim dari Fear of Missing Out, rasa takut akan ketinggalan sesuatu. Strategi copywriting menggunakan teknik ini lumrah dijumpai di berbagai macam platform digital. Dengan memanfaatkan rasa takut akan kehilangan, teknik ini laris manis digunakan untuk pembayaran produk atau jasa.
Semisal dengan kalimat, "Kami tunggu pembayarannya 1x24 jam, bila tidak, tiket bioskop akan hangus". Contoh lainnya adalah tiket pesawat, Ya teknik sangat ampuh digunakan berbarengan dengan batas waktu.
Contoh lain adalah:
Diskon ini hanya berlangsung sampai tengah hari
Apa dampaknya? Lihatlah orang-orang yang membeli tiket pesawat, dan diberi batas waktu pembayaran? Apakah mereka akan lebih dulu santai-santai ataukah langsung membayar untuk mengamankan tiket yang ada?
7. ATM (Amati Tiru Modifikasi)
Yang terakhir adalah ATM, Amati Tiru Modifikasi. Teknik ini adalah teknik dasar yang semua copywriter pasti sudah tahu. Ya, bagian paling mudah untuk membuat iklan adalah dengan meniru ide iklan yang sebelumnya telah ada, dan ikut "numpang viral" karena slogan mereka yang telah Sobat Teknik plesetkan.
Walau demikian, untuk dapat menggunakan teknik ini, perlu modifikasi yang benar-benar dimodif, dalam artian tidak 100% menjiplak. Ya untuk yang satu ini penulis bisa saja memberikan contoh seperti:
Apapun Websitenya, Pesan Jasa Copywritingnya, ya Dengan Kami!
Begitulah. Baca lebih lanjut tentang informasi menarik lainnya di Blog Anakteknik.co.id. Semoga artikel ini bermanfaat