Kapal Pinisi merupakan kapal yang terkenal sampai ke mancanegara. Nah, sebagai anak teknik seharusnya kita tidak sekedar tau kapal khas Indonesia, melainkan konstruksi kapal pinisi. Disini saya akan berbagi ilmu tentang konstruksi yang ada dalam kapal Pinisi itu.
Sebelum kita bahas konstruksi, kita kenal dulu sama yang namanya Pinisi ini. Kapal Pinisi ini merupakan salah satu kapal kebanggaan sekaligus warisan ilmu engineering perkapalan dari Sulawesi Selatan.
Konstruksi Kapal Pinisi
Kapal Pinisi terbuat dari kayu mulai dari kulit lambung hingga bangunan atasnya. Kapal ini berbeda dari kapal baja karena terlihat dari konstruksi yang digunakan selama pembangunan.
Supaya lebih jelas simak gambar dan penjelasan di bawah ini ya:
1. Linggi Haluan dan Linggi Buritan
Linggi merupakan konstruksi kapal yang berada di bagian haluan dan buritan dengan posisi tegak miring. Fungsi dari linggi sebagai tiang haluan serta titik terikatnya sambungan papan kulit body pada bagian haluan dan buritan.
2. Lunas
Lunas adalah balok kayu memanjang yang berada di bawah kapal atau keel pada kapal baja. Lunas ini merupakan tulang utama kapal kayu, makanya lunas ini tidak boleh di sambung.
Umumnya kayu untuk lunas ini harus dipesan khusus langsung di hutan. Jadi, penjual kayu baru akan menebang pohon sesuai dengan pesanan pembuat kapal Pinisi.
Kalau tidak ada kayu dengan panjang yang sesuai maka harus mengubah desain sesuai panjang pohon tersebut. Hebat kan?
3. Tiang Boss
Tiang Boss ini adalah konstruksi barada di bawah linggi buritan dan diatas lunas. fungsinya adalah sebagai lubang keluarnya poros propeller.
4. Tulangan (Gading-Gading)
Tulangan berfungsi sebagai penguat lambung seperti frame pada kapal baja. Bedanya, kapal pinisi tidak yang namanya web frame dan main frame.
Jadi, frame kapal pinisi relatif sama dari buritan hingga haluan dengan jarak berkisar 30-45cm.
5. Lepe
Lepe ini istilah daerah Bulukumba yaitu balok memanjang (membujur). Konstruksi ini berfungsi sebagai komponen kekuatan memanjang kapal bagian dalam lambung kapal.
Lepe ini juga biasanya dipakai sebagai dudukan untuk penempatan balok memanjang (Kalang/katabang).
6. Kalang/Katabang
Kalang atau katabang ini merupakan istilah lain dari balok melintang. fungsinya juga sebagai penunjang kekuatan melintang. Untuk kalang ini merupakan tulangan untuk bagian atas atau bagian deck. Dapat juga berfungsi sebagai tulang dudukan untuk papan deck.
7. Tiang/Benteng
Tiang ini berfungsi sebagai pilar kalau dalam kapal baja. Biasanya tiang ini dibuat jika kita akan memasang sekat kompartemen pada lambung bangunan atas kapal Pinisi. Fungsinya yaitu sebagai penegar ataupun komponen untuk menempelkan papan sekat.
Nah itulah tadi konstruksi yang terdapat pada kapal Pinisi Sulawesi Selatan. Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua. Selanjutnya akan membahas mengenai proses produksi kapal pinisi ini. Sampai ketemu lagi di tulisan selanjutnya. Terima Kasih