Hidup tidaklah mudah untuk dijalani. Hanya mereka yang terus berjuang dan berpikir yang akan mendapatkan keindahan dari hidup. Begitupula dengan kehidupan kampus.
kehidupan kampus dipenuhi oleh tugas dan laporan seringkali mendatangkan stress. Hal ini mengakibatkan rasa bahagia mulai berkurang. Datangnya tuntutan membuat waktu bersenang-senang berkurang.
Sebagai manusia, tentu ingin merasakan kebahagiaan dan tidak menginginkan kesedihan dan kegagalan. Untuk mendapatkan kebahagiaan, dengan melakukan beberapa strategi menurut filsuf zaman dahulu. Beberapa strategi tersebut antara lain:
"Kenali dirimu sendiri, dan kamu akan bahagia." - Platon
1. Platon
Menurut Platon, hal pertama untuk mencapai kebahagiaan ialah dengan mengenal diri sendiri. Manfaat dari mengenal diri sendiri adalah mudah memahami cara belajar, pola pikir, kelebihan, serta kekurangan diri. Dari sana, kita akan mendapat kebahagiaan saat melakukannya.
Kita akan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk bahagia dan yang tidak. Alhasil mulailah terbentuk kebiasaan berfikir dan menanyakan segala hal mengenai diri kita. Selain itu, kita akan lebih terbiasa untuk memahami berbagai sudut pandang. Tujuannya agar kebahagiaan hadir kepada diri kita.
2. Epikouros
Program kebahagiaan yang dicetuskan oleh Epikouros ialah dengan bersenang-senang. Tetapi, ia menegaskan apabila yang secukupnya dirasa kurang memuaskan, maka kepuasan itu tidak akan pernah tercapai. Ia mengajarkan muridnya untuk mengenal diri sendiri dan hidup selaras dengan alam agar merasakan kebahagiaan.
Selain itu, Nikmati apa yang terjadi pada saat ini serta tidak menengok masa lalu dan melihat masa depan. Menurutnya, kenikmatan yang ideal ialah kenikamat alamiah yang harus dipenuhi untuk melanjutkan hidup. Contohnya adalah makan, minum, istirahat, dll.
3. Seneca
Seneca mengajarkan untuk menerima saja apa yang terjadi diluar kendali kita. Kita hanya harus berfokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan seperti emosi dan reaksi kita. Seneca mengajarkan kita untuk sebisa mungkin untuk menjadi orang kaya yang hidup sederhana.
Dengan menjadi kaya dan tidak menghiraukan hal yang diluar kendali. Waktu luang akan bertambah sehingga memiliki waktu untuk diri sendiri. Kita juga dapat mempelajari hal baru dan mengembangkan diri kita.
Harta yang kita punya dan tidak terpakai juga dapat diberikan kepada orang lain. Alhasil dapat memberikan kebahagiaan bagi kita dan orang lain.
4. Montaigne
Montaigne yang merupakan ahli hukum dan diplomat. Ia mengajarkan kita untuk menjadikan hidup sebagai petualangan. Melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru dengan toleransi dan memiliki banyak pengalaman hidup.
Selain itu, kita juga dapat mengambil pelajaran dari kisah hidup orang lain tanpa harus merasakan hal tersebut. Jika hal-hal tersebut dilakukan, hidup tidak akan terasa terlalu berat dan menyusahkan. Kita dapat mengurangi risiko kegagalan dengan belajar dari pengalaman terdahulu atau orang lain.
"Jangan hasrati apa yang tidak bisa kamu miliki" - Descartes
5. Descartes
Bahagia bukanlah tentang jumlah dan gengsi. Bahagia bisa di capai dengan memiliki dan menndapatkan apa yang kita impikan dan kita sukai. Jangan iri dengan pencapaian orang lain yang mungkin tidak sesuai dengan dirimu. Setiap orang memiliki kapasitas dan kebahagiaan yang berbeda, tergantung pada setiap individu tersebut.
6. Pascal
Menurut beliau, kebahagiaan yang kekal dan sejati hanya bisa didapat di surga. Untuk mendapatkannya, mulailah dengan mempercayai keberadaan Tuhan dan lakukan ibadah.
7. Kant
Kant berpendapat bahwa bahagia bisa dicapai dengan mementingkan kebahagiaan orang lain. Lakukan hal tersebut dengan tanpa pamrih, mengikuti moral, dan menghormati orang lain. Dan yang terakhir, jadikan diri kita layak untuk mendapatkan kebahagiaan tersebut.
Itulah beberapa strategi mencapai kebahagiaan yang disampaikan oleh para filsuf terdahulu. Hal tersebut diambil berdasarkan opini dan pengalaman yang telah mereka lewati. Semoga beberapa strategi ini dapat membantu kalian dalam meningkatkan kebahagiaan.