Indonesia sudah merdeka selama 76 tahun. Tanpa keberanian, ketangguhan, dan tekad yang kuat dari mereka, kita mungkin tidak ada disini sebagai suatu Negara. Melihat ke belakang sekarang, ada banyak hal menarik yang terjadi di detik-detik proklamasi. Apa sajakah itu? Simak penjelasan di bawah ini.
1. Soekarno Sakit Saat Membacakan Teks Proklamasi
Saat membacakan teks proklamasi, Sukarno sedang sakit malaria. Ternyata dua jam sebelumnya Soekarno masih tertidur dan bangun sekitar pukul 10:00. Walaupun terhalang secara fisik, untungnya Soekarno bisa sesegera mungkin memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
2. Pembacaan Teks Proklamasi Menggunakan Mikrofon Curian dari Jepang
Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang pertama berlangsung sederhana, tanpa iringan, tanpa protokol khusus. Tiang bendera Merah Putih menggunakan batang bambu.
Selain itu, ternyata saat Soekarno membacakan teks proklamasi, ia menggunakan mikrofon yang dicuri dari stasiun radio milik Jepang.
3. Teks Asli Proklamasi ditemukan di Tempat Sampah
Naskah teks proklamasi asli ditemukan di tempat sampah di kediaman Laksamana Maeda. Naskah itu ditemukan oleh wartawan asal Aceh, B.M. Diah, yang kemudian menyimpannya selama hampir 47 tahun, lalu menyerahkannya untuk disimpan Negara pada 29 Mei 1992.
4. Dokumentasi Saat Pembacaan Proklamasi Hampir Disita Jepang
Dokumentasi proklamasi berhasil diselamatkan oleh seorang pemuda bernama Frans Mendoer. Caranya adalah dengan menanamnya di sebuah pohon di kantor Harian Asia Raja.
5. Penyusunan Teks Proklamasi dilakukan di Rumah Perwira Jepang
Setelah dari Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta menuju rumah , Laksamana Maeda yang berada di Jalan Imam Bonjol No.1, Menteng. Selain Soekarno dan Hatta terdapat pula Ahmad Subardjo, Sayuti Melik, Laksamana Maeda, dan Soekarni, disanalah terjadi perumusan teks proklamasi.
6. Teks Proklamasi Sempat Ingin Dibacakan di Lapangan IKADA
Rakyat Jakarta dan sekitarnya sempat diberitahu untuk menyaksikan pembacaan teks Proklamasi di lapangan IKADA (saat inikawasan Monas). Soekarno pun berpendapat lebih baik dilakukan di tempat kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur karena memiliki halaman cukup luas.
Ia menambahkan "Untuk apa kita harus memancing-mancing insiden?
Lapangan IKADA adalah lapangan umum. Suatu rapat umum, tanpa diatur sebelumnya dengan penguasa-penguasa militer, dapat berpotensi miskomunikasi. Bentuk konflik antara rakyat dan penguasa militer akan membubarkan rapat umum tersebut, mungkin akan terjadi. Karena itu, saya minta saudara sekalian untuk datang ke Pegangsaan Timur 56 sekitar pukul 10.00 pagi," demikian keputusan Soekarno.
Berdasarkan keputusan itu, pembacaan teks proklamasi dilangsungkan di kediaman Ir. Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No.56, Jakarta Pusat.
7. Penulisan Tahun '05 di Teks Proklamasi
Mungkin ada yang heran dengan penulisan 05 pada teks proklamasi, sedangkan Hari Kemerdekaan Indonesia jatuh pada tahun 1945. Ternyata penulisan tahun ’05 merujuk pada tahun pemerintahan Jepang yaitu 2605.
Dari fakta tersebut mengapa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan tanggal 17 Agustus 1945 (tahun Masehi) karena menyesuaikan kalender Jepang yaitu tanggal 17 Agustus 2605 (menurut tahun Jepang) pukul 10.00 WIB.
Beginilah fakta-fakta yang terjadi seputar kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 silam. Hal mana yang baru kamu ketahui?