Menganalisis oil losses merupakan salah satu cara melihat efisiensi proses pengolahan palm kernel oil. Dengan begitu, perusahaan dapat membandingkan persentase antara bahan baku dengan produk yang dihasilkan. Jika dalam proses produksi ditemukan menghasilkan produk tidak sesuai dengan bahan baku yang masuk, maka dapat dipastikan dalam proses produksi terdapat sebuah masalah.
Oleh sebab itu perlu adanya penyelidikan lebih lanjut mengenai penurunan produksi (oil losses). Meskipun pada industri pengolahan minyak sawit tidak terlepas dari oil losses, tetapi hal tersebut tidak boleh melebihi batas yang ditetapkan.
Penyebab oil losses
Umumnya oil losses terdapat pada kondensat sterilizer, tandan buah sawit kosong, ampas proses, dan di stasiun proses pemurnian. Dengan mengetahui nilai oil losses perusahaan mampu melakukan estimasi potensi kerugian sehingga kedepannya dapat melakukan perbaikan.
Pengumpulan data untuk menganalisis jumlah oil losses dapat melalui wawancara langsung dan dokumen laporan produksi bulanan. Setelah semua data diperoleh, selanjutnya dianalisis menggunakan quality control seven tools untuk mempermudah proses analisa. Namun seorang analis hanya membutuhkan tiga media alat bantu, yaitu check sheet, histogram, serta cause and effect diagram.
Awalnya data produksi yang tercatat pada check sheet diubah dalam bentuk visual berbentuk histogram sehingga analis dapat melihat jumlah produksi dengan mudah. Tampilan grafik merupakan acuan dasar melakukan identifikasi penyelidikan mengenai penyebab-penyebab terjadinya penurunan produksi.
Selanjutnya, seorang analis melakukan observasi langsung ke area proses, serta mewawancarai para pekerja yang bertugas. Data sekunder dari check sheet kini didukung oleh sumber dari wawancara pekerja.
Dengan data tersebut, seorang analis kemudian membuat cause and effect yang akan menjadi parameter perbaikan proses produksi agar oil losses tidak terjadi lagi.
Faktor terjadinya oil losses terjadi pada industri pengolahan minyak sawit
Bahan baku
Bahan baku merupakan faktor yang cukup mempengaruhi oil losses. Ini karena buah sawit yang menjadi bahan baku pengolahan palm kernel oil mengalami kontaminasi. Kontaminasi buah sawit terjadi karena kondisi gudang yang lembab, sehingga tumbuh jamur dan bakteri.
Sumber daya manusia (karyawan)
Karyawan yang kurang memiliki pengetahuan tentang proses pengolahan memicu terjadinya oil losses. Kurangnya koordinasi atasan dengan para karyawan, sehingga kesalahan pengambilan keputusan saat produksi berlangsung.
Mesin
Mesin produksi yang kurang perawatan mengalami penurunan efisiensi. Hal tersebut memungkinkan terjadinya oil losses yang berakibat pada penurunan produksi.
Lingkungan
Faktor terakhir yang membuat penurunan produksi pada pabrik pengolahan minyak sawit adalah lingkungan. Pabrik yang berlokasi pada lingkungan cuaca berubah-ubah membuat bahan baku menjadi cepat membusuk. Cuaca yang tidak stabil membuat gudang penyimpanan menjadi lembab, sehingga merusak bahan baku yang disimpan.