Kreatifitas

Ilmuawan Jepang Berhasil Membuat RNA Berevolusi, Menjelaskan Asal Usul Kehidupan

Dari mana asal mula kehidupan menjadi pertanyaan yang paling sering ditemui, namun kini pertanyaan tersebut dapat dijawab secara ilmiah akibat penemuan RNA yang dapat berevolusi sendiri.

chandra syah putra29 Maret 2022

Dari mana dimulainya kehidupan sampai manusia tercipta?

Pertanyaan tertua di muka bumi, dan mungkin akan terus dipertanyakan oleh manusia. Namun,berkat penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan Jepang dianggap mampu menguak asal-usul kehidupan di muka bumi.

Para ilmuwan berhasil menjadi menciptakan molekul RNA (ribonucleic acid) yang dapat mereplikasi, mendiversifikasi, dan mengembangkan kompleksitasnya sendiri. Dengan kata lain, molekul yang diciptakan tersebut mampu untuk berevolusi sendiri.

Penemuan tersebut menjadi bukti empiris pertama yang mampu membuktikan jika molekul biologis sederhana pada akhirnya dapat berubah menjadi bentuk yang lebih kompleks. Sementara banyak orang mungkin akrab dengan teori evolusi Charles Darwin yang menyatakan manusia merupakan hasil evolusi kera. Para ilmuwan Jepang ingin mengeksploitasi evolusi sel untuk menjadi kera. Maka, perlu membuktikan secara ilmiah jika awal kehidupan berasal dari molekul biologis.

Teori yang populer di kalangan ilmuwan beberapa dekade terakhir adalah bahwa molekul RNA di Bumi tepat setelah pembentukan planet. Para ilmuwan menjelaskan bahwa blok bangunan kehidupan ini sangat penting untuk fungsi sel di semua organisme. Hipotesisnya adalah bahwa RNA protein, dan molekul biologis lainnya mulai menggandakan diri. Dengan begitu, tercipta molekul-molekul yang beragam dan lebih kompleks sekitar 4 miliar tahun yang lalu.

Proses ini mungkin telah menyebabkan munculnya kehidupan seperti yang kita kenal. Dimulai dari dinosaurus ke tumbuhan, dan hewan yang kita lihat sekarang. Meskipun teori ini telah ada selama bertahun-tahun, tim di Universitas Tokyo kesulitan menciptakan kembali proses ini dengan RNA di laboratorium.

Asisten Prof.Ryo Mizuuchi menyatakan pada sebuah rilis universitas;

“Kami menemukan bahwa jenis RNA tunggal berevolusi menjadi sistem replikasi yang kompleks, jaringan replicator yang terdiri dari lima jenis RNA dengan interaksi yang beragam, mendukung kemungkinan skenario transisi evolusioner yang telah lama dibayangkan oleh para ilmuwan dunia, namun RNA tunggal tersebut sangat sulit diciptakan untuk saat ini di laboratorium.

Para peneliti mengatakan bahwa mereka menggunakan sistem replikasi RNA unik yang berhasil melewati langkah-langkah evolusi Darwin. Hal ini berarti molekul-molekul mengalami proses perubahan berkelanjutan berdasarkan mutasi dan seleksi alam.

Proses evolusi tersebut memungkinkan muncul karakteristik yang berbeda setiap selnya. Sel tersebut diprediksi mampu beradaptasi dengan lingkungannya untuk mempertahan hidup di lingkungan ekstrem.

Prof.Ryo Mizuuchi juga menjelaskan, jika timnya berhasil membuat RNA yang mampu berevolusi sendiri. Penemuan tersebut menjadi sebuah langkah besar di dunia sains untuk menguak asal mula kehidupan di muka bumi. Bisa jadi penemuan tersebut diimplementasikan ke planet lain seperti Mars yang kini menjadi objek planet uji coba untuk tempat tinggal manusia berikutnya.

Sumber referensi: Jurnal Nature Communications

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait