Industri

Mengenal dan Memahami Fungsi Sistem Kontrol Distribusi (DCS)

Dengan mengenal dan memahami sistem kontrol maka seorang engineer akan mudah dalam menjalankan unit instrument proses.

chandra syah putra11 Maret 2022

Sistem kontrol distribusi atau Distributed control systems (DCS)

Sistem kontrol distribusi atau Distributed control systems (DCS)  umumnya menggunakan desentralisasi subsistem untuk mengelola proses distribusi. Industri yang sistem distribusi DCS mendapat fleksibilitas, masa pakai sebuah instrument akan lebih panjang, instrumen sistem saling terintegrasi, dan kemudahan mengontrol proses produksi.

Sebuah sistem kontrol distribusi pasti melibatkan pengontrol lain di dalam proses produksi. Kontroler tersebut saling terintegrasi (terhubung) dan berpusat pada console DCS. Hal tersebut bertujuan untuk memusatkan sistem operasi produksi agar memudahkan operator untuk mengontrol, memantau, dan mendata setiap elemen proses.

Meskipun melibatkan beberapa unit kontroler terpisah, hal tersebut dapat dikendalikan oleh sistem DCS. Karena pada prinsip dasarnya, setiap kontroler mengacu pada filosofi proses yang telah ditentukan.

Area unit DCS biasanya didefinisikan sebagai sistem bertingkat, meskipun tidak semua sistem saling berbagi hierarki standar. Oleh sebab itu butuh manusia untuk mengawasi sistem pengendali utama, agar dapat saling terintegrasi dengan baik.

Kontroler utama (DCS) terhubung dengan komputer dan server individual. Pengontrolannya dapat dipantau dengan video proses berupa aliran diagram dengan bantuan Human Machine Interface (HMI). DCS memakai jaringan protokol PROFIBUS dan LAN,  jenis protokol tersebut tahan terhadap kondisi industri

Perlu diperhatikan, bahwa banyak bagian DCS juga dapat beroperasi secara individual. Perangkat individual tersebut biasanya diprogram ulang agar dapat digunakan pada aplikasi yang berbeda.
arsitektur dcs

Perancangan sistem kontrol distribusi (DCS)

Dalam perancangan sistem kontrol distribusi (DCS) terdiri dari dua fungsi utama, yaitu:

  1. Fungsi kontrol yang bervariasi akan didistribusikan ke dalam set kecil subsistem yang semi otonom. Subsistem tersebut saling berhubungan dan berkomunikasi dengan kecepatan sangat tinggi. Fungsinya mencakup penyajian data, akuisisi data, metode kontrol, pengawasan, pelaporan, penyimpanan, dan  pengambilan data.
  2. Fungsi kedua adalah otomatisasi proses manufaktur dengan mengintegrasikan metode manajemen teknologi yang canggih.

Dalam perancangan sistem DCS juga meliputi beberapa fitur utama untuk melakukan memanajemen proses produksi dengan baik. Fitur tersebut diantaranya adalah:

  • Sistem redundansi
  • HMI yang dapat disempurnakan
  • Platform
  • Keamanan sistem

Aplikasi sistem DCS pada sektor industri

Sistem kontrol distribusi sebagian besar digunakan dalam industri proses manufaktur, seperti:

  • Pabrik kimia
  • Kilang senyawa organik (minyak)
  • Pabrik kertas
  • Kontrol boiler
  • Pembangkit listrik
  • Sistem manajemen lingkungan (pengolahan limbah)
  • Pengolahan air (Water treatment Plant)
  • Industri makanan
  • Industri biokimia dan pupuk
  • Industri logam dan tambang
  • Industri mobil
  • Pabrik metalurgi
  • Industri farmasi
  • Pabrik pemurnian gula

Kini, sebagian besar unit DCS telah dirancang dengan bagian-bagian yang lebih kompleks. Pengembangan tersebut dilakukan untuk meningkatkan keandalan sistem dalam menjalankan proses produksi.

Bahkan beberapa sistem DCS telah menggunakan dua prosesor untuk mencegah kegagalan sistem apabila prosesor utama tidak bekerja. DCS berperan aktif di saat proses kritis berlangsung. Apabila saat proses kritis terjadi kegagalan sistem maka tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan kecelakaan kerja oleh staff produksi.

Contoh skenario kegagalan sistem di industri pengolahan minyak dan gas: sistem DCS mengontrol flare (suar) pembakaran agar terus beroperasi. Jika sistem gagal beroperasi maka pembakaran akan terhenti. Gas yang tidak terbakar akan menumpuk di sekitar area flare dan bercampur dengan udara atmosfer. Gas tersebut sangat berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan keracunan serta kebakaran

Share:

0 Komentar