Karya tulis ilmiah merupakan sesuatu yang lumrah terdengar dikalangan mahasiswa. Bahkan, sudah bisa dipastikan mayoritas mahasiswa pernah membaca atau mendengar karya tulis ilmiah.
Apa itu karya tulis ilmiah?
Menurut Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia nomor 04/E/2012, karya tulis ilmiah merupakan tulisan hasil ulasan, analisa, kajian ataupun pemikiran secara sistematis yang memenuhi kaidah ilmiah.
Mengapa mahasiswa harus mengenal karya tulis ilmiah? Seperti yang diketahui bahwa setiap mahasiswa memiliki tugas akhir berupa skripsi ataupun karya tulis ilmiah. Disisi lain, karya tulis ilmiah ini juga tertuang dalam kompetisi yang bervariasi. Setiap tahun, Kemendikbud-ristek mengadakan kompetisi karya tulis ilmiah mahasiswa seperti Program Kreativitas Mahasiswa dengan kegiatan puncak PIMNAS atau pekan ilmiah nasional.
Bagaimana menyusun judul karya ilmiah anti mainstream?
Judul merupakan hal yang paling mendasar dalam karya tulis. Hal tersebut dikarenakan pembaca memilih membaca karya tulis ilmiah ketertarikan judul.
1. Perbanyak kosakata
Tidak dapat dipungkiri, judul karya tulis ilmiah rata - rata memiliki nilai kompleksitas yang berbeda. Sebelum ke sana, ada baiknya perbanyak kosakata yang ada sehingga melancarkan penulisan judul.
2. Perluas wawasan
Banyak orang beranggapan kata - kata kompleks akan menjadi jurus ampuh dalam menulis judul. Namun di era globalisasi tidak bisa menulis judul menggunakan kalimat - kalimat kuno. Maka dari itu perluas wawasan, salah satunya dengan membaca.
3. Hindari kalimat bertele - tele
Judul karya tulis ilmiah biasanya mencakup banyak kata hubung, contohnya
"Rancang bangun pada mesin pencacah yang otomatis dan mampu mencacah dalam kapasitas besar dalam upaya otomatisasi dunia industri dan mendukung era industri 4.0".
Berdasarkan contoh judul karya tulis ilmiah tersebut, itu termasuk kalimat tidak efektif. Sebab dapat menghadirkan kesan buruk diawal bagi pembaca.
4. Hindari akronim yang sukar dibaca atau dipahami
Mahasiswa biasanya suka dengan yang unik dan menarik. Walau begitu, sangat tidak direkomendasikan apabila menghadirkan akronim yang sulit dipahami.
Contohnya
"SISPIAAI : Sistem pintar integrasi agribisnis berbasis artificial intelligence dalam upaya digitalisasi pertanian berkelanjutan"
Pembacaan akronim tersebut menyulitkan juri menilai karya tulis ilmiah. Cukup berikan akronim singkat dan mudah dibaca seperti
Onschool : Online School sebagai langkah konkrit dalam penerapan edutech di kalangan mahasiswa
Jadi menurut kamu, apakah menulis judul karya tulis ilmiah itu sulit? Jikalau masih sulit, bisa dipastikan kamu belum melakukan praktik langsung.