Biomassa menjadi sumber energi terbarukan yang mulai dikembangkan di Indonesia. Sumber bahan bakunya banyak ditemukan di Indonesia seperti limbah tanaman, pertanian, kotoran ternak, dan masih banyak lagi.
Tahukah kamu proses pengolahan bahan baku untuk menghasilkan listrik atau gas yang diperlukan. Nah terdapat beberapa proses yang dilakukan dalam mengolah biomassa, diantaranya.
Co-Firing
Pembakaran merupakan opsi biaya terendah untuk memasukkan biomassa ke dalam listrik. Menambahkan 15% biomassa ke bahan bakar pembangkit listrik tenaga batu baru membutuhkan modifikasi terbatas pada pabrik. Termasuk penambahan adaptasi burner.
Unit berbahan bakar batubara modern di AS berkapasitas 100MW dan 1.300MW yang berpotensi memberikan kapasitas 15MW-195MW. Jika boiler disetel membakar bahan bakar campuran, efisiensi hampir tidak terganggu antara 33% dan 37%.
Studi dari Departemen Energi AS menyimpulkan biaya memasukkan biomassa ke pembangkit listrik tenaga batu bara akan turun diangka $100/kW dan $700/kW. Rentang nilai yang luas mencerminkan setiap instalasi akan spesifik lokasi. Jumlah ruang untuk penyimpanan, pengeringan dan pengolahan bahan bakar biomassa dan modifikasi pabrik yang diperlukan mempengaruhi biaya akhirnya. Namun penelitian menyimpulkan rata-rata biaya antara $180/kW dan $200/kW.
Pembangkit Listrik Biomassa Tipe Direct-Fired
Teknologi konversi biomassa dibedakan menjadi tiga yaitu pembakaran langsung, konversi termokimiawi dan konversi biokimiawi. Pembakaran langsung merupakan teknologi yang paling sederhana karena umumnya biomassa telah langsung dibakar. Memiliki kapasitas yang relatif kecil (50MW atau kurang) dan umumnya memiliki efisiensi antara 20-25%.
Efisiensi ini dapat ditingkatkan 10% dengan menggunakan bahan bakar biomassa kering.
Gasifikasi Biomassa
Gasifikasi biomassa menawarkan cara yang jauh lebih efisien dengan mengubah biomassa menjadi listrik. Metode konversi ini masih dalam tahap pengembangan operasi pembangkitan di Eropa dan AS. Pembangkit listrik gasifikasi biomassa generasi pertama menelan biaya $1,800/W sampai $2,000/kW.
Teknologi gasifikasi biomassa diharapkan dapat memanfaatkan pengembangan turbin dan teknologi pembersihan gas untuk batubara sehingga dapat menakan biaya $1,400/kW. Kandungan sulfur yang sangat rendah dari biomassa menawarkan keuntungan yang lebih besar karena lebih sedikit korosi pada komponen turbin.
Untuk mendapatkan efisiensi tertinggi, pembangkitan tipe gasifikasi biomassa perlu diintegrasikan dengan gabungan pembangkit listrik batu bara tenaga turbin gas dan uap (IGCC). Konfigurasi ini diharapkan dapat mencapai efisiensi sekitar 36-45%.
Landfill Gas
Gas metana yang dihasilkan oleh dekomposisi anaerobik di tempat pembuangan akhir dapat dijadikan bahan bakar Biomassa. Metode pembuangan gas yang paling sederhana adalah pembakaran. Agar lebih menguntungkan untuk membakar gas dalam mesin gas dan menghasilkan listrik untuk dijual serta didistribusi ke jaringan lokal.