Indonesia merupakan salah satu negara maritim dan juga negara kepulauan terbesar di dunia. Lebih dari 17.000 pulau, dengan sekitar 7.000 pulau yang berpenghuni. Pulau kecil seperti Bali, Karimunjawa, dan Lombok jadi tujuan wisata lokal dan manca negera.
Karena Indonesia merupakan negara maritim. Pastinya terdapat banyak sekali pantai – pantai. Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia. Totalnya mencapai 95.181 kilometer. Tiap pantai di Indonesia punya tipe dan karakteristik garis pantai yang berbeda. Penyebabnya adalah faktor alam serta campur tangan manusia.
Erosi menjadi masalah yang umumnya terjadi di pantai. Erosi terjadi karena pasang surut air laut, pembukaan lahan baru, penebangan hutan mangrove. Untuk menjaga kelestarian pantai perlu ada tindakan untuk melindungi pantai. Kali ini kita akan membahas mengenai Bangunan pelindung Pantai. Bangunan pantai merupakan infrastruktur yang dibangun di garis pantai. Fungsinya untuk pelindung pantai dan daratan atau pelabuhan. Selain itu, bisa untuk meredam energy gelombang Arus sungai yang dapat mengikis garis pantai.
Pertama adalah groin
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang menjorok ke arah pantai. Material konstruksinya memakai kayu, baja, beton, dan batu. Pemasangan groins dapat mengubah aliran arus pantai sehingga pasir terperangkap pada upcurrent side. Sedangkan pada downcurrent side terjadi erosi akibat ada arus pantai yang berlanjutan.
Penggunaan Groin tidak efektif ketiha hanya menggunakan satu groin. Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat beberapa groin yang saling berjejer. Hal ini dimaksudkan supaya garis pantai tidak berubah terlalu signifikan.
Kedua adalah jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus yang letaknya berada di kedua sisi muara sungai. Fungsinya untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai. Lalu lintas jalur pelayaran dapat terganggu ketika ada pengendapan di muara sungai. Gelombang yang tidak pecah sehingga memungkinkan kapal untuk masuk ke muara sungai. Penerapan jetty di Indonesia sudah diterapkan di muara sungai maupun jalur pelayaran. Salah satunya ada di Pelabuhan Cikidang.
Ketiga adalah Breakwater atau pemecah gelombang
Breakwater adalah struktur yang dibuat sejajar dan posisinya menyesuaikan dari garis pantai. Pembuatan pemecah gelombang menjadi salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap erosi. Caranya dengan menghancurkan energi gelombang sebelum menuju garis pantai. Breakwater berguna untuk melindungi pantai dari serangan gelombang yang mengakibatkan erosi pada pantai. Menurut bentuk strukturnya terdiri dari tetrapod, dolos, A-jack, Cubipod, X –bloc, stabit dan BPPT-Lock. Di Indonesia ini banyak sekali di tempatkan breakwater di pantai – pantai di Indonesia. Contohnya ada di pantai glagah Yogyakarta.
Untuk jenis breakwater diatas mayoritas merupakan buatan luar negeri kecuali BPPT-Lock. BPPT-lock merupakan lapis lindung buatan dalam negeri. BPPT Lock adalah unit lapis lindung beton untuk perlindungan pantai. Dan merupakan invensi BPDP-BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) tahun 2010. Pada Agustus 2021 mendapatkan paten dari KemenKumHam RI dengan nomor paten : ID P0031532. Lapis pelindung pantai buatan ini lebih ekonomis karena tidak membutuhkan banyak beton. BPPT Lock ini sudah dipasang salah satunya di PLTU Pacitan Jawa TImur.