Opini

3 Alasan Mengapa Pelajar Perlu Membaca Buku?

Ada beberapa hal yg bermanfaat bagi pelajar selain belajar di sekolah dan berorganisasi, yaitu membaca buku. Lalu untuk apa seorang pelajar perlu membaca buku ?

Kegiatan melihat tulisan bacaan dan proses memahami isi teks dengan bersuara atau dalam hati merupakan pengertian dari membaca. Membaca dapat diartikan sebagai proses individu memperoleh makna dari cetakan. Bukan sekedar aktivitas yang bersifat pasif dan respektif, melainkan aktif berpikir melihat kata-kata di dalam buku.

Minat baca orang Indonesia

Minat baca warga Indonesia cukup memprihatinkan. Dibuktikan dengan data UNESCO yang menyebutkan Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia. Dengan persentase minat baca 0,001 persen. Dari 1.000 orang hanya satu yang rajin membaca. 

Hasil PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2018 menunjukkan kemampuan membaca (literasi) Indonesia berada di peringkat 74 dari 79 negara, dengan skor rata-rata 371. Peringkat pertama diduduki China dengan skor rata-rata 555. Lebih tinggi dengan skor rata-rata dunia 487 (OECD, 2019).

Hal ini juga disebabkan rendahnya minat baca pelajar. Dalam beberapa penelitian dari praktisi pendidikan menyatakan banyak pelajar yang lebih memilih menonton tayangan YouTube, bermain game, atau menonton film daripada membaca buku.

Apalagi datangnya pandemi menuntut pelajar belajar dari rumah secara daring menggunakan ponsel/laptop. Memang tidak salah jika lebih memilih konten hiburan, namun perlu diimbangi dengan asupan informasi yang membantu meningkatkan kapasitas diri. Salah satunya dengan membaca buku.

Manfaat membaca buku

1. Menambah wawasan

Ini merupakan hal yang pasti didapatkan ketika seseorang membaca buku. Dari buku, kita bisa mengetahui hal-hal baru yang bisa jadi nggak didapatkan dari media sosial. Dalam satu buku bisa mengulas sebuah topik dengan lebih jelas dan gamblang.

2. Meningkatkan critical thinking

Dengan membaca kita bisa meningkatkan Critical thinking atau berpikir kritis. Kita belajar bagaimana memahami isi buku dari contoh kasus tertentu. Bentuknya seperti bagaimana cara penyelesaiannya atau membaca hasil penelitian. 

3. Melatih fokus otak

Saat membaca buku kita berkonsentrasi penuh pada tulisan yang ada di dalamnya. Menghindari distraksi seperti iklan atau notifikasi  ponsel dapat melatih otak tetap fokus. 

Untuk pelajar, membaca menjadi aktivitas yang membantu memahami materi-materi dari jenjang SD sampai perkuliahan.

Memiliki kesadaran membaca buku materi dapat lebih cepat terhubung dengan penjelasan guru atau dosen. Kebiasaan ini mungkin sudah ada bahkan menjadi budaya di negara-negara maju seperti Jepang, Australia, Finlandia, Swedia, dan beberapa negara lainnya. Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari UNESCO memang cukup memprihatinkan, tapi Indonesia sudah ada program Gerakan Literasi Sekolah yaitu program Kemendikbud yang ditujukan untuk meningkatkan minat dan budaya baca kepada pelajar di Indonesia.

Salah satu kegiatan program ini adalah kegiatan 15 menit membaca sebelum pelajaran dimulai.

Dengan membaca diharapkan pelajar bisa lebih berkembang dengan beragamnya ilmu pengetahuan. Sehingga bisa membantu tercapainya kecerdasan dan kemajuan masyarakat Indonesia.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait