Saat ini kehidupan kita tidak bisa lepas dengan namanya pompa mulai dari skala rumah tinggal sampai dunia industri. Salah satu jenis pompa yang paling banyak digunakan adalah pompa sentrifugal, karena memiliki kelebihan seperti desain yang sederhana, efisien dan relatif murah.
Pompa adalah mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida dari satu tempat ketempat lainnya dengan media pipa. Lalu bagaimanakah cara pompa bisa memindahkan fluida tersebut ? berikut penjelasannya.
CARA KERJA POMPA SENTRSENTRIFUGAL
1. Sisi Hisap (Suction)
Pada dasarnya fluida dapat berpindah karena adanya perbedaan tekanan. Pada awal pengoperasian pompa memerlukan pengisian fluida pada pompa terlebih dahulu. Lalu untuk menghidupkan pompa diperlukan energi dari luar, seperti dari motor listrik ataupun motor bensin untuk memutar impeler pada pompa.
Ketika impeler berputar maka kecepatan pada sisi isap (suction) tepatnya pada bagian mata implerer (sisi sebelum masuk ke impeler) akan naik sedangkan tekanannya akan turun sampai lebih rendah dari tekanan atmosfer.
Psuction < Patmosfer
Karena tekanannya lebih rendah, karena hal itu maka fluida akan terhisap masuk ke sisi hisap (suction).
Pada pipa sisi isap ini yang perlu untuk diperhatikan adalah seringnya terjadinya kavitasi. Kavitasi adalah kondisi munculnya gelembung uap air karena turunnya tekanan fluida lebih rendah dari tekanan jenuhnya atau tekanan titik didihnya. Sehingga jika kavitasi dibiarkan terjadi maka akan mengikis bagian-bagian pipa dan juga impeler. Untu tanda terjadinya kavitasi adalah dengan munculnya suara gesekan yang cukup keras pada pompa.
2. Impeler
Impeler ini berada di dalam volute (Casing Pompa) dan selalu berputar. Ketika fluida masuk kedalam impeler fluida akan melalui sela-sela impeler. Disitu fluida mendapat energi dari dorongan dari impeler tersebut. Karena gaya sentrifugal, fluida keluar dari impeler dengan kecepatan dan tekanan yang tinggi. Gaya sentrifugal sendiri bisa kita analogikan seperti sebuah tali yang ujungnya kita pasang ember. Lalu kita putar-putar talinya dan ketika tali tersebut putus maka bola akan terlempar keluar. Hal itu juga yang terjadi pada fluida pada impeler.
3. Volute (Rumah Pompa atau Casing)
Sebelum fluida benar-benar keluar ke sisi dischard, energi kecepatan keluaran dari impeler diubah menjadi energi tekanan. Dengan cara melewatkannya pada volute yang mana penampangnya lebih besar sehingga tekanan menjadi lebih besar.
4. Discharge (Sisi Keluaran)
Karena naiknya tekanan tersebut, maka fluida mampu untuk terdorong keluar. Namun berapa ketinggian fluida yang dapat dicapai tergantung dari daya pompa dan juga instalasi perpipaanya.