Istilah transmisi dan distribusi menjadi hal yang penting dalam sistem ketenagalistrikan dari pembangkit ke konsumen (pemakai jasa tenaga listrik). Berikut ini 10 perbedaan jaringan transmisi dan distribusi yang ditinjau dari berbagai sudut pandang atau aspek secara sekilas.
1. Fungsi Jaringan
Jaringan Transmisi berfungsi untuk menyalurkan listrik dari pembangkit ke gardu induk (main substation). Jaringan Distribusi berfungsi untuk manyalurkan listrik dari sistem transmisi atau gardu distribusi ke pusat-pusat beban (konsumen).
2. Sistem Penyaluran Jaringan
Jaringan Transmisi menggunakan sistem penyaluran melalui saluran udara dan saluran bawah laut karena jarak yang ditempuh cukup jauh. Jaringan Distribusi menggunakan sistem penyaluran melalui saluran udara dan saluran bawah tanah.
3. Letak Lokasi Jaringan
Jaringan Transmisi terletak di area antar kota atau kabupaten bahkan antar provinsi.. Jaringan Distribusi terletak di area dalam kota atau kabupaten.
4. Penyangga Jaringan
Jaringan Transmisi menggunakan penyangga jaringan berupa menara. Jaringan Distribusi menggunakan penyangga jaringan berupa tiang.
5. Tinggi Penyangga Jaringan
Jaringan Transmisi mempunyai tinggi penyangga jaringan 30 sampai 200 meter dikarenakan tegangan yang digunakan cukup tinggi sehingga dibutuhkan tinggi tiang yang cukup tinggi sebagai pengaman. Jaringan Distribusi mempunyai tinggi penyangga jaringan kurang dari 20 meter menyesuaikan dengan daerah penyaluran.
6. Bahan Penyangga Jaringan
Jaringan Transmisi menggunakan bahan penyangga jaringan berjenis baja karena bahan yang kuat untuk menyangga jaringan yang cukup tinggi. Jaringan Distribusi menggunakan bahan penyangga jaringan berjenis baja, besi dan kayu.
7. Jarak Antar Tiang
Jarak antar tiang pada jaringan Transmisi sekitar 150-350 meter. Jarak antar tiang pada jaringan Distribusi sekitar 40-100 meter dikarenakan dekat konsumen atau pemukiman sehingga jarak antar tiang pada distribusi lebih pendek daripada transmisi
8. Bentuk jaringan
Bentuk jaringan pada Transmisi berupa Radial dan Loop. Bentuk jaringan pada Distribusi berupa Radial, Loop dan Paralel Interkoneksi.
9. Komponen Rangkaian
Komponen rangkaian pada jaringan Transmisi adalah komponen R (Resistansi), L (Induktansi) dan C (Kapasitansi). Komponen rangkaian pada jaringan Distribusi adalah komponen R (Resistansi) dan L (Induktansi).
10. Tegangan Sistem
Tegangan sistem yang digunakan pada jaringan Transmisi adalah lebih dari 30 kV (Tegangan tinggi hingga tegangan ekstra tinggi) karena jarak yang ditempuh oleh jaringan transmisi cukup jauh sehingga dibutuhkan tegangan yang tinggi untuk mengurangi rugi-rugi daya (losses). Tegangan sistem yang digunakan pada jaringan Distribusi adalah kurang dari 30 kV (Tegangan menengah hingga tegangan rendah).