ETAP (Electric Transient Analysis Program) adalah software yang digunakan untuk menganalisis suatu sistem tenaga listrik. Software ETAP dapat bekerja secara offline (untuk simulasi sistem tenaga listrik) maupun secara online yang bertujuan untuk menganalisis data secara real time (seperti SCADA). Software ETAP sangat bermanfaat dalam perencanaan sistem kelistrikan. Dalam ETAP, terdapat jenis-jenis elemen seperti elemen AC, instrument maupun elemen DC.
Tampilan worksheet software ETAP 12.6.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menggunakan ETAP
1. Single Line Diagram (SLD)
Merupakan representasi (penggambaran) sederhana hubungan antar komponen atau peralatan listrik yang membentuk suatu sistem tenaga listrik.
2. Library
informasi atau data mengenai semua komponen atau peralatan yang akan digunakan dalam suatu sistem tenaga listrik baik data elektris maupun mekanis yang bertujuan untuk membantu dalam menentukan spesifikasi peralatan yang belum diketahui.
3. Study Case
Parameter yang berhubungan dengan metode studi yang dilakukan serta format hasil analisa.
4. Standar yang digunakan
Standar yang akan dipakai pada peralatan listrik. The American National Standards Institute (ANSI) dan the International Electrotechnical Commission (IEC) merupakan standar yang biasa digunakan pada spesifikasi peralatan listrik.
Perbedaan terletak pada standar frekuensi yang digunakan, IEC menggunakan nilai frekuensi 50 Hz sedangkan ANSI menggunakan nilai frekuensi 60 Hz. Berikut merupakan toolbar dari elemen-elemen pada ETAP 12.6 dengan standar IEC dan ANSI.
Elemen AC Dalam ETAP
Berikut merupakan beberapa elemen AC dalam ETAP 12.6 dengan standar IEC:
1. Transformator
Transformator adalah alat yang berfungsi untuk mentransformasikan (tegangan/arus) dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya pada tegangan AC (arus bolak-balik).
2. Generator
Mesin listrik yang berfungsi untuk membangkitkan listrik dari sumber energi mekanik.
3. Circuit Breaker (Pemutus Rangkaian)
Peralatan listrik yang berfungsi untuk untuk melindungi sebuah rangkaian listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan beban atau hubungan pendek. Gambar sebelah kiri adalah Circuit Breaker untuk tegangan tinggi (High Voltage) sedangkan gambar sebelah kanan adalah Circuit Breaker untuk tegangan rendah (Low Voltage).
4. Beban
Gambar sebelah kiri adalah Static Load sedangkan gambar sebelah kanan adalah Lumped Load. Static Load adalah beban yang tidak banyak mengandung beban motor listrik sedangkan Lumped Load adalah gabungan antara Static Load dan Motor Load.
5. Bus AC
Tempat penyambung beberapa komponen sistem tenaga listrik seperti saluran transmisi, jaringan distribusi, Power Grid, dan generator.
6. Power Grid
Sumber tegangan yang ideal yang mampu mensuplai daya dengan tegangan tetap sekalipun daya yang diserap cukup besar. Contoh dari Power Grid adalah Generator yang besar atau dari sebuah Gardu Induk.
Toolbar Untuk Analisa Sistem Tenaga Listrik
Berikut merupakan penjelasan toolbar yang dapat digunakan untuk analisa pada ETAP 12.6 Power Station dengan urutan dari kiri ke kanan:
1.Editing Menu
Untuk melakukan editing pada SLD yang telah dibuat.
2. Load Flow Analysis (Analisa Aliran Daya)
Analisa Aliran Daya digunakan untuk merencanakan dan mengetahui besar daya pada suatu sistem tenaga listrik.
3. Short Circuit Analysis (Analisa Hubung Singkat)
Analisa Hubung Singkat adalah suatu studi dan analisis terhadap sistem kelistrikan untuk menentukan besarnya arus yang dapat mengalir saat terjadi gangguan listrik dan membandingkan nilai tersebut dengan peringkat peralatan dan proteksi hubung singkat yang dipasang.
4. Motor Starting Analysis:
Untuk melakukan pemodelan Motor Starting.
5. Harmonic Analysis
Untuk melakukan perhitungan analisa distorsi pada sistem tenaga listrik.
6. Transient Stability Analysis (Analisa Kestabilan Transien)
Analisa kestabilan transien yaitu suatu studi dan analisis respon sistem tenaga listrik terhadap gangguan seperti hilangnya pembangkitan dan perubahan beban mendadak dalam beberapa detik pertama setelah gangguan dan kemudian frekuensi mesin sinkron mengalami penyimpangan transien dari frekuensi sinkron. Tujuannya untuk memastikan sistem dapat kembali ke frekuensi sinkron setelah mengalami gangguan.
7. Relay Coordination
Untuk melakukan analisa koordinasi relay proteksi.
8. DC Load Flow Analysis
Untuk melakukan analisa aliran daya pada sistem tegangan DC.
9. DC Short Circuit Analysis
Untuk melakukan analisa hubung singkat pada sistem tegangan DC.
10. Batery Sizing
Untuk melakukan pemodelan ukuran baterai secara optimal.
11. Unbalanced Load Flow
Untuk melakukan analisa aliran daya tiga fasa tidak seimbang.
12. Optimal Power Flow
Untuk melakukan analisa aliran daya secara optimal dengan berbagai pertimbangan batasan.
13. Reliability Analysis
Untuk melakukan analisa keandalan sistem tenaga listrik.
14. Optimal Capacitor Placement
Untuk analisa penempatan kapasitor secara optimal.
Nah, sekian artikel tentang ETAP. Semoga bermanfaat dan terima kasih......