Pengetahuan

10 Skill Yang Perlu Kamu Kuasai Agar Bisa Bertahan di Era Industri 4.0

World Economic Forum melalui laman resminya merilis 10 skill yang perlu dikuasai seseorang agar bisa sukses di era Industri 4.0. Apa saja skill tersebut, mari simak penjelasan lengkapnya

Kemajuan teknolgi memudahkan dalam mendapatkan informasi, bertransaksi, atau berpindah tempat secara cepat dan efisien. Namun, di sisi lain ada orang yang kehilangan pekerjaan dikarenakan sudah tergantikan robot dan kecerdasan buatan.

Pekerjaan lama mungkin telah digantikan oleh robot, namun beberapa perusahaan membutuhkan posisi baru. Contohnya saat ini yang dibutuhkan perusahaan seperti Data Analyst, UI/UX designer, IoT engineer dll.

World Economic Forum merilis 10 skill yang perlu dikuasai agar bisa bertahan di tahun 2020 hingga 2025. Mengapa hanya hingga 2025? Karena saat ini informasi bergerak sangat cepat. Setelah tahun 2025 skill yang dibutuhkan sudah berubah lagi. Maka dari itu perlu beradaptasi dengan kebutuhan industri agar bisa bertahan hidup. Berikut ini adalah 10 skill yang perlu kamu pelajar

1. Complex Problem Solving

Problem solving adalah sebuah proses berpikir yang  berorientasi memecahkan suatu masalah. Menurut Gulo (2002), problem solving adalah metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan penalaran.  

Setidaknya untuk memecahkan masalah dasarnya ada lima langkah, mulai dari

  • mendefinisikan suatu masalah
  • mengumpulkan infromasi
  • mengidentifikasi akar masalah
  • menemukan solusinya
  • mengimplementasikan solusi tersebut.

Ada banyak metode memecahkan masalah seperti linear thinking, analogy, creative thiking, dll.  

Complex problem solving adalah metode untuk memperjelas suatu masalah yang sangat kompleks di kehidupan nyata. Sederhananya, sebuah metode yang bisa memecahkan banyak masalah dengan satu solusi, seperti smartphone.

2. Critical Thinking

Saat ini banyak sekali informasi yang kita terima, namun belum tentu semuanya benar. Apabila seseorang menerima informasi secara mentah mentah, justru mendapatkan kerugian. Contohnya seperti investasi bodong, lowongan kerja palsu, dan berbagai macam informasi lainya.  Maka dari itu, penting untuk bisa berpikir secara kritis agar terhindar dari kerugian dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Menurut Edward M Glaser (2017), berpikir kritis adalah proses menganalisis fakta - fakta untuk membentuk penilaian terhadap sesuatu. Berpikir kritis membutuhkan bukti - bukti mendukung agar suatu argumen dapat dipercaya. Dengan berpikir kritis ,seseorang akan menyaring informasi secara rasional, bebas bias, dan mencoba memahami kelogisan suatu ide. Memiliki kemampuan ini dapat membantumu selamat dari berita bohong.
3. Creativity

Secara sederhana, kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Bagaimana seseorang menggunakan daya imajinasinya dan sejumlah kemungkinan yang diperoleh dengan suatu gagasan, orang lain, atau lingkungan.

Menurut James R Evans, kreativitas adalah keterampilan menentukan pikiran baru dan membentuk kombinasi dari dua konsep atau lebih.  Orang yang memiliki kreativitas mampu mewujudkan ide cemerlang.

4. People Management

People management adalah kemampuan memberikan motivasi, mengatur ,dan menggerakkan anggota timnya dalam menjalankan seuatu program. Skill ini penting yang menjadi dasar bagi kamu dalam mengemban tugas yang diberikan perusahaan ataupun dosen. Dengan kamu menguasai skill ini, produktivitas kerja tim juga semakin meningkat.

Selain itu, people management juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan anggotanya dalam kapasitas profesional. skill ini penting dan wajib dikuasai dengan baik oleh pemimpin maupun manajer perusahaan.

5. Coordinating with others

Menurut dictionary.com, organisasi dengan elemen berbeda yang kompleks memiliki kemampuan untuk bekerja sama secara efektif.  Dalam organisasi terdapat beberapa divisi.

Seorang manajer perlu mengkoordinasi agar antar divisi dalam satu organisasi bisa saling bekerja sama secara efektif dan efisien. Maka dari itu, kemampuan ini sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin ataupun manager.

6. Emotional Intelligence

Emotional Intelligence atau emotional quotient (EQ) adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengatur emosinya. Dengan begitu, seseorang bisa berkomunikasi secara efektif dan berempati dengan orang lain.

Orang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik memiliki hubungan yang kuat dengan orang sekitarnya. Serta mampu mengatasi konflik yang terjadi dengan dirinya. Biasanya orang semacam ini bisa fokus mencapai tujuannya secara pribadi maupun di pekerjaan.

7. Decision Making

Decision making adalah pengambilan keputusan terbaik berdasarkan berbagai macam proses untuk menyelesaikan masalah. Dilansir dari the balance career, untuk membuat keputusan perlu adanya proses.

Mulai dari memastikan informasi yang relevan dan mempertimbangkan setiap keputusan yang memungkinkan.

8. Service Oriented

Service oriented adalah sebuah proses berpikir yang mengutamakan kepuasan pelanggan. Agar pelanggan mendapatkan kepuasan, tentunya pemberi jasa/produk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Ada beberapa cara agar pelanggan bisa mendapatkan kepuasan, yaitu memahami apa kebutuhan pelanggan, memahami jasa dan produk kemudian merekomendasikannya kepada pelanggan, memahami hak konsumen dan masih banyak cara lainnya. Pada intinya, untuk bisa memberikan pelayanan kepada pelanggan perlu diperlukan pengertian, proaktif, komunikatif, dan problem solving.

9. Negotiation

Negosiasi adalah metode tawar menawar dengan tujuan mencapai kesepakatan antara kedua pihak. Negosiasi merupakan suatu proses kedua belah pihak mencapai perjanjian yang saling berkepentingan dengan elemen kerjasama.

Negosiasi sering terjadi dalam dunia perdagangan maupun perjanjian diplomatik antar perusahaan bahkan negara. Tawar menawar merupakan cara agar hubungan kedua belah pihak mendapatkan win - win solution alias tidak ada yang dirugikan.

10. Coginitive Flexibilty

Revolusi industri menuntut manusia untuk meningkatkan keterampilan agar tidak tergeser oleh kecerdasan teknologi. Manusia membutuhkan kerangka dasar berpikir yang fleksibel serta prinsip belajar sepanjang hidup. Jadi apa definisi dari cognitive flexibility? Cognitive Flexibility yaitu keterampilan mental untuk beradaptasi sesuai dengan situasi dan kondisi.

Itulah 10 skill yang perlu dikuasai agar bisa bertahan di era industri 4.0. 
 

 

Share:

0 Komentar