Pengetahuan

Apa Saja Tugas dan Tanggung Jawab Drafter

Dalam dunia proyek, drafter memegang peran yang krusial karena berhubungan langsung dengan lapangan. dalam artikel ini, mencoba untuk menjelaskan tugan dari seorang drafter.

Henry Setyanto21 Januari 2025

Dalam dunia proyek, baik itu konstruksi, manufaktur, maupun bidang teknik lainnya, seorang drafter memegang peran vital. Mereka adalah jembatan antara konsep yang ada di kepala para insinyur atau desainer dengan hasil fisik yang akan direalisasikan.

Tugas seorang drafter tidak hanya menggambar, tetapi juga memastikan bahwa setiap detail teknis terpenuhi. Berikut ini adalah penjelasan terperinci mengenai tugas dan tanggung jawab seorang drafter dalam proyek.

1. Menerjemahkan ide desain ke dalam gambar teknik

Tugas utama seorang drafter adalah mengubah konsep atau ide desain menjadi gambar teknik yang dapat dipahami oleh semua pihak terkait dalam proyek. Gambar teknik ini mencakup:

  • Dimensi dan toleransi.
  • Spesifikasi material.
  • Proses manufaktur atau konstruksi.

Seorang drafter harus memahami standar dan regulasi yang berlaku, seperti ISO, ASME, atau API, agar gambar yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan. Tugas ini menuntut ketelitian dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan proyek, karena gambar teknik yang akurat akan meminimalkan risiko kesalahan di lapangan.

2. Menggunakan perangkat lunak CAD

Drafter mengandalkan perangkat lunak Computer-Aided Design (CAD) untuk menghasilkan gambar yang presisi. Perangkat lunak populer seperti AutoCAD, SolidWorks, atau Revit digunakan untuk:

  • Membuat gambar 2D dan 3D yang mendetail.
  • Melakukan simulasi sederhana guna memastikan kelayakan desain.
  • Memastikan kesesuaian desain dengan spesifikasi proyek dan standar industri.

Kemampuan menguasai perangkat lunak ini adalah keharusan bagi seorang drafter agar dapat bersaing dalam industri. Selain itu, penguasaan teknologi CAD juga memungkinkan drafter untuk berkolaborasi lebih efisien dengan tim lain melalui berbagi file digital.

3. Bekerja sama dengan tim proyek

Seorang drafter tidak bekerja sendirian. Mereka harus berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti:

  • Insinyur dan arsitek: untuk memahami spesifikasi teknis dan memastikan ide desain dapat diterjemahkan dengan benar.
  • Supervisor lapangan: untuk memastikan gambar dapat diaplikasikan secara praktis.
  • Klien: untuk memastikan kebutuhan dan keinginan mereka tercermin dalam desain akhir.

Kerja sama ini menuntut seorang drafter memiliki kemampuan komunikasi yang baik, terutama dalam menjelaskan detail teknis kepada pihak yang mungkin tidak memiliki latar belakang teknis.

4. Memastikan akurasi dan detail

Kesalahan dalam gambar teknik dapat menyebabkan masalah besar di lapangan, seperti pembengkakan biaya, keterlambatan proyek, atau bahkan kegagalan struktur. Oleh karena itu, drafter bertanggung jawab untuk:

  • Melakukan pengecekan ulang gambar sebelum diserahkan.
  • Memastikan semua informasi penting dicantumkan, termasuk dimensi, bahan, dan prosedur pengerjaan.
  • Mengupdate gambar jika terjadi perubahan desain, baik dari pihak klien maupun tim proyek.

Ketelitian ini menjadi salah satu kunci keberhasilan proyek, karena setiap kesalahan kecil dapat berdampak besar.

5. Membuat dokumentasi teknik

Selain gambar, drafter juga bertugas membuat dokumentasi pendukung yang berfungsi sebagai panduan bagi tim lain. Dokumentasi ini mencakup:

  • Daftar material (Bill of Materials atau BOM) untuk memastikan semua bahan yang diperlukan tersedia.
  • Petunjuk pemasangan untuk memudahkan pekerjaaan tim lapangan
  • Spesifikasi teknis: yang mencakup detail seperti jenis bahan, metode pengerjaan, dan toleransi.

Dokumentasi yang baik akan mempermudah proses implementasi proyek sekaligus mengurangi kemungkinan kesalahan di lapangan.

6. Mendukung proses pengambilan keputusan

Dengan pemahaman mendalam tentang desain dan teknis, seorang drafter sering kali memberikan masukan kepada tim proyek. Misalnya:

  • Saran untuk material yang lebih efisien namun tetap memenuhi standar.
  • Alternatif desain yang lebih ekonomis tanpa mengurangi kualitas.
  • Identifikasi potensi masalah sejak tahap perencanaan, seperti konflik dalam desain atau kesulitan dalam manufaktur.

7. Melakukan kunjungan lapangan

Dalam beberapa proyek, drafter diminta untuk terjun langsung ke lokasi guna memahami kondisi yang terjadi di lapangan. Kemudian memastikan desain yang dikerjakan dapat diimplementasikan dengan baik. 

Hasil temuan di lapangan dapat menjadi data tambahan yang mungkin tidak terlihat pada tahap desain awal.

8. Mengikuti perkembangan teknologi

Teknologi di dunia teknik terus berkembang. Seorang drafter yang kompeten harus selalu:

Kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan ini memastikan bahwa seorang drafter tetap relevan dan kompetitif dalam kariernya.

9. Mengelola arsip gambar teknik

Seorang drafter juga bertanggung jawab untuk mengelola arsip gambar teknik secara terorganisir. Pengarsipan membantu perusahaan menjaga dan mendokumetasi hasil pekerjaan secara rinci. Keuntungan dari pengarsipan gambar adalah sebagai berikut: 

  • Gambar teknik mudah diakses oleh tim proyek kapan saja.
  • Dokumen teknis dapat dijadikan referensi untuk proyek berikutnya.
  • Revisi atau pembaruan desain dapat dilakukan dengan cepat dan efisien.

Tugas seorang drafter dalam dunia proyek tidak bisa dianggap remeh. Mereka adalah bagian penting dari tim yang memastikan keberhasilan suatu proyek. Dengan keterampilan teknis, kemampuan berkomunikasi, dan perhatian terhadap detail, seorang drafter dapat menjadi aset berharga bagi perusahaan.

Bagi Anda yang bercita-cita menjadi drafter, mulailah dengan menguasai dasar-dasar teknik, perangkat lunak CAD, dan teruslah belajar agar dapat memberikan kontribusi terbaik di dunia proyek. Selain itu, pengembangan soft skill seperti komunikasi dan manajemen waktu juga sangat penting untuk mendukung keberhasilan karier sebagai drafter. Dengan dedikasi dan kerja keras, seorang drafter dapat menjadi salah satu elemen kunci dalam mewujudkan proyek-proyek besar yang sukses.

Share:

0 Komentar