Halo Sobat Teknik,
Dalam kehidupan sehari-hari, kita beraktivitas dan berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya. Untuk menunjang mobilitas, kita butuh alat transportasi. Salah satunya adalah kendaraan bermotor.
Bagiamana sebuah kendaraan bermotor bisa bergerak? Apa yang sebenarnya terjadi di dalam mesin kendaraan bermotor tersebut padahal kita hanya mengisi bahan bakar dan kendaraan tersebut bisa berjalan?
Ternyata di dalam mesin kendaraan bermotor tersebut terdapat perubahan energi yang terjadi melalui proses pembakaran. Pada awalnya energi kimia yang berasal dari bahan bakar diubah menjadi energi panas melalui proses pembakaran yang terjadi di ruang bakar. Hasil dari proses tersebut adalah akan menghasilkan energi gerak (mekanik) oleh piston yang bergerak naik turun serta menghasilkan gas buang yang bersifat residu.
Proses pembakaran tersebut terjadi dengan syarat utama adanya bahan bakar yang kita isi, udara dari luar, percikan api, dan adanya kompresi dari piston. Setelah mengetahui bagaimana terjadinya proses pembakaran di dalam mesin, kita akan membahas jenis-jenis mesin berdasarkan konfigurasi blok silinder di dalamnya berikut penjelasannya :
1. Inline Type
Jenis mesin yang pertama adalah mesin tipe inline. Mesin inline merupakan jenis mesin yang paling umum digunakan pada kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda empat yaitu mobil.
Mesin tipe ini memiliki konstruksi yang mana blok silindernya tersusun segaris. Mesin inline bisa memiliki jumlah silinder 2 sampai 6 silinder. Meskipun produsen pabrikan mesin menyebut istilah inline sebagai mesin dengan 4 silinder segaris.
Kelebihan dari mesin inline adalah :
- Konstruksinya yang sederhana membuat mesin inline memiliki biaya produksi yang rendah terlebih untuk konfigurasi inline 3 dan inline 4.
- Mesin inline memberikan keseimbangan yang baik secara alami terlebih untuk mesin dengan konfigurasi inline six.
- Mesin inline bisa dipasangan secara transversal maupun longitudinal pada kendaraan bermotor.
- Mesin inline memiliki torsi yang lebih besar di banding mesin dengan konfigrusasi lainnya.
- Mesin inline cenderung lebih hemat baik dari penggunaan bahan bakar dan dari segi perawatan mesin oleh karena itu banyak digunakan pada kendaraan bermotor.
Namun, mesin inline juga memiliki kekurangan yaitu :
- Mesin tipe ini memiliki kubikasi maksimal untuk hasil yang maksimal sebesar 3.000 CC.
- Jenis mesin yang memiliki konstruksi panjang, bisa saja mempengaruhi aerodinamika terkhusus apabila digunakan untuk olahraga balap.
2. V-Type
Jenis mesin yang kedua adalah mesin tipe V. Mesin tipe ini memiliki konstruksi yang mana blok silindernya tersusun membentuk huruf V dengan sudut mulai 27 derajat hingga 45 derajat jika dilihat dari depan. Mesin V bisa memiliki jumlah silinder dari V6, V8, V10, dan V12. Pada mesin V biasanya setiap pasangan piston dari masing-masing blok silinder berbagi satu crank pin pada crankshaft.
Kelebihan dari mesin V adalah
- Mesin V bisa memuat lebih banyak silinder daripada tipe inline dengan ruang yang sama.
- Mesin V menghasilkan suara yang bisa dikatakan merdu atau enak didengar.
- Pada konfigurasi V8 bisa memberikan keseimbangan yang baik secara alami serta getaran yang minim dengan performa yang cukup baik.
- Mesin V bisa memiliki Revolutions Per Minute (RPM) yang tinggi.
Namun, mesin V juga memiliki kekurangan yaitu
- Konstruksinya yang rumit membuat biaya produksi mesin ini mahal.
- Komponen pada mesin V lebih kompleks,lebih banyak, dan lebih berat membuat biaya perawatannya juga mahal.
- Di samping itu mesin V cenderung lebih boros bahan bakar sehingga tidak efisien dalam pengunaan sehari-hari.
3. VR-Type
Jenis mesin yang ketiga adalah mesin tipe VR. Mesin tipe ini memiliki konstruksi yang unik. Mesin VR merupakan gabungan antara mesin inline dan mesin V, oleh karena itu mesin ini dinamai dengan mesin VR. VR sendiri merupakan singkatan dari mesin V dan mesin Reihenmotor yang diambil dari bahasa Jerman yang mengambarkan mesin inline.
Mesin ini memiliki 6 silinder menggunakan konfigurasi V dengan sudut sempit atau lancip sekitar 10.6 derajat atau 15 derajat, serta silindernya terpisah menjadi dua blok silinder masing-masing 3 silinder dengan sudut yang benar-benar sempit hingga blok silinder menyatu seperti mesin inline. Mesin VR6 ini hanya sedikit lebih panjang dan sedikit lebih lebar dari mesin inline 4.
Kelebihan dari mesin VR adalah
- Mesin ini memiliki dimensi yang kompak dan ringkas, karena memiliki ukuran lebih kecil dibanding mesin V6, dan lebih pendek dari mesin inline six.
- Mesin ini memiliki minim getaran karena memberikan keseimbangan yang baik secara alami mirip seperti mesin inline six.
- Memiliki saluran gas buang yang berada di satu sisi silinder saja, sehingga hanya membutuhkan 1 paket exhaust manifold.
Kekurangan dari mesin VR yaitu
- Komponennya yang kompleks daripada mesin inline 4 membuat mesin VR lebih berat.
- Konstruksinya yang rumit membuat biaya produksi mesin ini mahal.
- Saluran inlet dan outlet yang tidak sama panjang mempengaruhi aliran gas yang masuk dan keluar ruang bakar.
4. W-Type
Jenis mesin yang keempat adalah mesin tipe W. Mesin tipe ini memiliki konstruksi seperti 2 buah mesin VR yang membentuk huruf V jika dilihat dari depan.
Mesin W sangat jarang dijumpai pada kendaraan bermotor, mesin W saat ini hanya dikembangkan dan digunakan oleh VW Group. Mesin W bisa memiliki jumlah silinder dari W8, W12, W16 dan W18.
Kelebihan mesin W ini adalah
- Mesin W dapat memuat lebih banyak silinder daripada tipe mesin yang lain dengan ruang yang sama.
- Mesin ini memiliki konfigurasi silinder yang ringkas walaupun memiliki jumlah silinder yang banyak, tetapi dimensi yang cukup kompak.
Kekurangan dari mesin W yaitu :
- Konstruksinya yang rumit membuat biaya produksi mesin ini mahal.
- Komponen pada mesin W lebih kompleks,lebih banyak, dan lebih berat dari jenis-jenis mesin lain membuat biaya perawatannya juga sangat mahal.
- Jumlah silinder yang banyak dalam suatu dimensi yang kompak, mengakibatkan temperatur suhu pada saat mesinnya bekerja sangatlah panas.
5. Flat Type
Jenis mesin yang terakhir adalah mesin tipe flat. Mesin tipe ini memiliki konstruksi yang unik, yaitu disaat konfigurasi mesin lain posisi silindernya ke atas dan ke bawah, pada mesin tipe flat posisi silindernya horizontal atau mendatar. Sehingga antara kedua silindernya membentuk sudut 180 derajat. Mesin flat sendiri dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu V-180 derajat, dan boxer.
Perbedaan keduanya yaitu pada V-180 derajat masing-masing crank pin pada crankshaft menopang 2 connecting rod, sedangkan pada jenis boxer masing-masing crank pin hanya menopang 1 connecting rod.
Kelebihan dari mesin flat adalah
- Mesin flat terletak di bawah konstruksi sebuah kendaraan bermotor membuat center of gravity dari kendaraan lebih rendah, dan membuat mesin stabil.
- Pada sepeda motor yang menggunakan mesin jenis ini akan mendapatkan pendinginan tambahan karena posisi mesin yang melintang serta bisa melindungi kaki dari benturan.
Kekurangan dari mesin flat yaitu
- Konstruksinya yang rumit membuat biaya produksi mesin ini mahal.
- Dimensinya yang melebar membuat mesin ini jauh lebih besar dari jenis-jenis mesin lainnya.
- Komponen pada mesin flat lebih kompleks, dan lebih banyak membuat proses perawatan sedikit rumit dan susah.
- Pada proses pembakaran di ruang bakar, bahan bakar cenderung akan berkumpul di bagian terendah pada sisi bawah silinder karena adanya pengaruh gaya gravitasi.
Mungkin itu saja jenis-jenis mesin berdasarkan konfigurasi silindernnya, apakah ada dari jenis-jenis mesin tersebut yang terpasang di kendaraan bermotor Sobat Teknik?