Halo Sobat Teknik,
Pada era sekarang, bahan bakar fosil sudah semakin menipis serta polusi udara yang semakin meningkat. Sehingga diperlukannya transisi energi dari energi yang berasal dari fosil ke energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Hal ini menyebabkan banyak negara di dunia berlomba-lomba untuk menciptakan inovasi agar menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang ada. Inovasi yang ada di berbagai macam bidang, juga dirasakan pada dunia otomotif terkhusus pada mobil yaitu mobil listrik.
Mobil listrik adalah mobil yang penggeraknya sebagian atau sepenuhnya digerakkan oleh motor menggunakan tenaga listrik. Penggunaan mobil listrik dinilai sebagai solusi terhadap bahan bakar fosil yang sudah semakin menipis serta sebagai inovasi teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Pada awalnya perkembangan kendaraan listrik sudah dimulai pada abad ke-19, sejarah mencatat kendaraan listrik pertama yang dapat bekerja dengan baik diperkenalkan oleh William Morisson pada tahun 1890. Pada awal abad ke-20 kendaraan listrik sempat menjadi pilihan banyak orang, namun pada saat itu kendaraan listrik tidak mampu bersaing mengalahkan kendaraan berbahan bakar minyak yang berkembang begitu pesat dan lebih baik dari segi harga, ketangguhan, dan jarak tempuh.
Pada akhir abad ke-20 dan pada awal tahun 2000-an banyak pihak yang kembali mencoba mengembangkan kendaraan listrik terkhusus untuk kendaraan roda empat yaitu mobil. Dan masyarakat mulai melirik kendaraan listrik saat pabrikan Toyota memperkenalkan Toyota Prius dan dari pabrikan Tesla yang memperkenalkan Tesla Roadster.
Berbagai inovasi mengenai mobil listrik terus dilakukan hingga sekarang, inovasi tersebut bertujuan untuk menyesuaikan kebutuhan dari penggunanya yang memiliki karakteristik tersendiri. Dari inovasi yang dilakukan berikut 4 jenis mobil listrik berdasarkan konfigurasi komponen utamanya yaitu :
1. Battery Electric Vehicle (BEV)
Jenis mobil listrik yang pertama adalah Battery Electric Vehicle (BEV) atau disebut juga All-Electric Vehichle/Pure Electric Vehichle. BEV adalah mobil listrik yang sepenuhnya ditenagai oleh baterai. Jenis mobil listrik ini sama sekali tidak memiliki mesin pembakaran dalam/Internal Combustion Engine (ICE) di dalamnya.
Listrik yang digunakan untuk menggerakkan motor listrik disimpan pada komponen yang bernama baterry pack. Pengisian daya listrik ke baterai dilakukan dengan menghubungkan ke jaringan eksternal, seperti listrik PLN di rumah, ataupun melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
BEV memiliki kelemahan, yaitu jarak tempuh-nya yang pendek untuk sekali pengecasan sehingga tidak bisa dipakai untuk jarak jauh dan waktu pengecasan yang masih di atas 1 jam.
2. Hybrid Electric Vehicle (HEV)
Jenis mobil listrik yang kedua adalah Hybrid Electric Vehicle (HEV) atau Paralel Hybrid. HEV adalah mobil listrik yang merupakan kombinasi antara mobil konvensional berbahan bakar minyak dengan mobil listrik yang digerakkan oleh motor yang ditenagai oleh listrik.
HEV memiliki dua sistem penggerak yaitu mesin pembakaran dalam (ICE) yang mendapatkan energi dari bahan bakar minyak dan motor listrik yang mendapatkan energi dari baterai. Mesin dan motor listrik secara bersamaan memutar transmisi untuk menjalankan roda pada kendaraan listrik.
Baterai pada HEV diisi saat terjadi putaran mesin, gerakan roda, saat pengereman ataupun kombinasi ketiganya. Jenis mobil listrik HEV tidak memiliki charging port sehingga baterainya tidak dapat diisi melalui jaringan eksternal seperti jaringan listrik PLN.
Mobil listrik HEV mampu menjawab permasalahan pada mobil listrik BEV yang umumnya memiliki kelemahan yaitu memiliki jarak tempuh yang pendek.
3. Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV)
Jenis mobil listrik yang ketiga adalah Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV). PHEV adalah mobil listrik yang sama seperti HEV yaitu memiliki mesin pembakaran dalam (ICE) yang mendapatkan energi dari bahan bakar minyak dan motor listrik yang mendapatkan energi dari baterai.
Namun, yang membedakan PHEV dengan HEV adalah baterai pada mobil listrik PHEV ini bisa diisi ulang melalui pengisian daya listrik dengan menghubungkan baterai dengan jaringan eksternal, seperti listrik PLN di rumah, ataupun melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Selain itu, baterai pada mobil listrik PHEV juga dapat diisi saat terjadi putaran mesin, gerakan roda, saat pengereman ataupun kombinasi ketiganya.
Mobil listrik PHEV biasanya memiliki 2 mode untuk berkendara, yaitu yang pertama all-electric mode yang mana hanya listrik pada baterailah yang digunakan untuk menggerakkan roda pada mobil, dan yang kedua hybrid mode yang mana mesin dan baterai sama-sama digunakan untuk menggerakkan roda pada mobil. Mobil listrik PHEV ini memiliki jarak tempuh yang lebih jauh dan efisien yang lebih tinggi dari jenis mobil listrik HEV.
4. Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)
Jenis mobil listrik yang terakhir adalah Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV). FCEV adalah mobil listrik yang sama seperti BEV yaitu mobil listrik yang sepenuhnya ditenagai oleh baterai, namun yang membedakan antara FCEV dengan BEV adalah sumber listrik yang digunakan memiliki sistem mengkonversikan energi kimia pada fuel cell menjadi energi listrik, ini merupakan teknologi fuel cell.
Teknologi fuel cell ini memanfaatkan gas hidrogen yang dialirkan melewati alat fuel cell bersamaan dengan oksigen dari udara luar. Peristiwa reverse elektrolisis ini menghasilkan emisi gas buang yang sangat ramah lingkungan yaitu uap air, sehingga mobil listrik FCEV sering juga disebut mobil Zero Emission.
Walaupun menghasilkan emisi gas buang yang ramah lingkungan, FCEV memiliki kelemahan yaitu penggunaan gas hidrogen yang memiliki sifat mudah terbakar sehingga memerlukan desain tangki yang aman dari benturan luar.
Mungkin itu saja jenis-jenis mobil listrik berdasarkan konfigurasi komponen utamanya. Jadi Sobat Teknik sudah tau pastinya jenis mobil listrik yang sedang berkembang pesat di dunia untuk menghadapi berbagai macam permasalahan yang ada.